Dwi Restiana
Unknown Affiliation

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

UPAYA PEMBINAAN KARAKTER RELIGIUS SISWA MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER ROHIS DI MADRASAH ALIYAH FATHUL ANWAR KABUPATEN ROKAN HULU Dwi Restiana; Habibuddin Habibuddin
HIKMAH: JURNAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : STAI Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55403/hikmah.v10i2.282

Abstract

Permasalahan penelitian ini tentang karakter religius siswa yakni masih adanya siswa yang tidak shalat berjamaah, serta masih adanya siswa yang membeli makanan di kantin dengan tidak jujur dalam membayarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter religius siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler Rohis di Madrasah Aliyah Fathul Anwar Kabupaten Rokan Hulu dan untuk mengetahui bagaimana upaya pembinaan karakter religius melalui kegiatan ekstrakurikuler Rohis di Madrasah Aliyah Fathul Anwar Kabupaten Rokan Hulu. Metode penelitian ini yakni kualitatif dengan bentuk deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini yakni siswa yang ikut rohis di Madrasah Aliyah Fathul Anwar Kabupaten Rokan Hulu dengan jumlah siswa sebanyak 40 siswa, sedangkan objek dalam penelitian ini yakni upaya pembinaan karakter religius siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler rohis di Madrasah Aliyah Fathul Anwar  Kabupaten Rokan Hulu. Upaya pembinaan karakter religius melalui kegiatan ekstrakurikuler rohis yang dilakukan oleh guru sudah baik, sebagaimana upaya-upaya yang dilakukan oleh guru dengan berbagai metode pembinaannya yakni dengan kajian risalah Nabi, membaca Al-Qur’an, Mengerjakan shalat berjamaah tepat waktu, melakukan kegiatan sosial saat ada teman terkena musibah serta melakukan kegiatan-kegiatan kepemimpinan dalam bentuk diskusi maupun praktek kerja langsung pada siswa
PENGARUH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA TERHADAP KARAKTER RELIGIUS SISWA SEKOLAH DASAR ISLAM ARRISALAH SLAHUNG PONOROGO Dwi Restiana
HIKMAH: JURNAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : STAI Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55403/hikmah.v8i1.140

Abstract

Pendidikan yang benar dimulai sejak lahir, karena seorang  anak akan tumbuh besar sesuai dengan apa yang dibiasakan oleh  orang tuanya. Kedua orang tua adalah manusia yang paling dekat  dengan anak. Anak akan diarahkan baik atau jahat tergantung  tanggung jawab orang tua. Ketika orang tua baik, mungkin anak  akan menjadi baik, dan sebaliknya, ketika orang tua tidak baik anak  juga akan kurang baik. Hal yang menjadi perhatian orang tua  sekarang adalah mempunyai prinsip dan metode dalam  mengembangkan kepribadian anak baik  dalam aspek akidah,  akhlak, fisik,  mental maupun sosial, untuk menciptakan keluarga  yang penuh  kasih,  komunikatif dan patuh dalam melaksanakan  ajaran agama atau hidup religius.Tidak  ada  yang  meragukan  pendidikan  sekolah  sangatlah  mendukung  dan  memikul  tanggung  jawab  terhadap anak-anak  didiknya.  Akan  tetapi,  tentang  siapa yang bertanggung  jawab atas  pembentukan  karakter  religius  anak  sering  dipertanyakan. Orang  tua dan masyarakat pada umumnya memposisikan dirinya “lepas” dari tanggung jawab Pendidikan Agama Islam dan pembentukan karakter religius. Inilah permasalahan utama Pembentukan karakter religius anak dan Pendidikan Agama Islam yaitu terputusnya tiga jaringan yang saling berhubungan dalam pelaksanaan Pendidikan Agma Islam yaitu sekolah, keluarga dan masyarakat. Tetapi  semuanya  menyadari  bahwa  orang tua memikul  tanggung  jawab  yang  paling  besar  terhadap  pendidikan karakter  religius  anak  dan  bahwa  sekolah dan  lembaga masyarakat  lain  harus  membantu  dan  melengkapi peranan  dari orang  tua  tersebut.Pendidikan yang benar dimulai sejak lahir, karena seorang  anak akan tumbuh besar sesuai dengan apa yang dibiasakan oleh  orang tuanya. Kedua orang tua adalah manusia yang paling dekat  dengan anak. Anak akan diarahkan baik atau jahat tergantung  tanggung jawab orang tua. Ketika orang tua baik, mungkin anak  akan menjadi baik, dan sebaliknya, ketika orang tua tidak baik anak  juga akan kurang baik. Hal yang menjadi perhatian orang tua  sekarang adalah mempunyai prinsip dan metode dalam  mengembangkan kepribadian anak baik  dalam aspek akidah,  akhlak, fisik,  mental maupun sosial, untuk menciptakan keluarga  yang penuh  kasih,  komunikatif dan patuh dalam melaksanakan  ajaran agama atau hidup religius.[1]Tidak  ada  yang  meragukan  pendidikan  sekolah  sangatlah  mendukung  dan  memikul  tanggung  jawab  terhadap anak-anak  didiknya.  Akan  tetapi,  tentang  siapa yang bertanggung  jawab atas  pembentukan  karakter  religius  anak  sering  dipertanyakan. Orang  tua dan masyarakat pada umumnya memposisikan dirinya “lepas” dari tanggung jawab Pendidikan Agama Islam dan pembentukan karakter religius. Inilah permasalahan utama Pembentukan karakter religius anak dan Pendidikan Agama Islam yaitu terputusnya tiga jaringan yang saling berhubungan dalam pelaksanaan Pendidikan Agma Islam yaitu sekolah, keluarga dan masyarakat. Tetapi  semuanya  menyadari  bahwa  orang tua memikul  tanggung  jawab  yang  paling  besar  terhadap  pendidikan karakter  religius  anak  dan  bahwa  sekolah dan  lembaga masyarakat  lain  harus  membantu  dan  melengkapi peranan  dari orang  tua  tersebut.[2][1] M. Ngalim. P, Psikologi Pendidikan, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2006. Hal. 140[2] Novan Ardy Wiyani, Pendidikan Karakter Berbasis Iman dan Taqwa. Yogyakarta: Teras, 2012, 121
KEMAMPUAN MANAJEMEN KEPALA SEKOLAH DAN KINERJA GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI II RAMBAH HILIR KABUPATEN ROKAN HULU Dwi Restiana
HIKMAH: JURNAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : STAI Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55403/hikmah.v9i1.211

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kepemimpinankepala sekolah dan kinerja guru terhadap prestasi belajar siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah descriptive analytic dan verivicatif. Populasi penelitian ini adalah Guru dan siswa SMP Negeri II Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah peneliti lakukan maka peneliti menyimpulkan Manajemen kepala sekolah dan kinerja guru berpengaruh positif terhadap prestasi siswa, artinya bahwa prestasi siswa banyak dipengaruhi oleh kemampuan kepala sekolah dalam melaksanakan fungsinya serta dipengaruhi oleh kemampuan kinerja guru.
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN IN FORMAL DAN NON FORMAL DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MENURUT BUYA HAMKA (TELAAH BUKU “LEMBAGA HIDUP”) Dwi Restiana
HIKMAH: JURNAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : STAI Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55403/hikmah.v8i1.130

Abstract

Family education is an informal education. In the family, children's education is directed in the framework of religious cultivation and forming religious chilren. A very important role in education in the family is the role of parents. In the formation of behaviors, attitudes and habits, the cultivation of values and other behaviors of family influences are very strong and direct. According to Hamka, morals of students can be said as a reflection of the moral form of society where they are residing. This is because the life of every member of society in the social community is a miniature of culture that will be seen and then emulated by every student. The existence of the community is a laboratory and a macro source full of alternatives to enrich the implementation of the educational process. And the main points of childhood education is the responsibility of parents and the community at home. Therefore, the authors review the book of Lembaga Hidup. Hamka explained the role of informal and non formal education with the concept and form of its implementation in Islamic education. The type of this research is Library Research which is part of Qualitative Research. Library research is used to solve the problem of conceptual-theoretical research, either about educational leaders or certain educational concepts. The data were obtained by searching for books compiled by Hamka. In interpreting the text contained in various writings of Hamka, researchers use Content Analysis Methods which is used to describe a specific analytical approach. Based on the data that have studied and analyzed, the results can be summarized as follows: 1) in the view of Hamka, education in schools can not be separated from home education. The first and foremost education, the family plays a leading role and holds the responsibility for the education of his children. Society is an educational institution that is very broad and influential in the process of forming a child's personality.2) the forms of informal education and non-formal education by Buya Hamka, the review of Lembaga Hidup book is to lay the foundations for the development of children such as childhood experience, ensuring the child's emotional life, inculcate the basis of moral education, providing the basis of social education , and laying the foundations of religion.
PENGARUH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA TERHADAP KARAKTER RELIGIUS SISWA SEKOLAH DASAR ISLAM ARRISALAH KECAMATAB SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO Dwi Restiana
HIKMAH: JURNAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : STAI Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55403/hikmah.v8i2.147

Abstract

Pendidikan yang benar dimulai sejak lahir, karena seorang  anak akan tumbuh besar sesuai dengan apa yang dibiasakan oleh  orang tuanya. Kedua orang tua adalah manusia yang paling dekat  dengan anak. Anak akan diarahkan baik atau jahat tergantung  tanggung jawab orang tua. Ketika orang tua baik, mungkin anak  akan menjadi baik, dan sebaliknya, ketika orang tua tidak baik anak  juga akan kurang baik. Hal yang menjadi perhatian orang tua  sekarang adalah mempunyai prinsip dan metode dalam  mengembangkan kepribadian anak baik  dalam aspek akidah,  akhlak, fisik,  mental maupun sosial, untuk menciptakan keluarga  yang penuh  kasih,  komunikatif dan patuh dalam melaksanakan  ajaran agama atau hidup religius. Tidak  ada  yang  meragukan  pendidikan  sekolah  sangatlah  mendukung  dan  memikul  tanggung  jawab  terhadap anak-anak  didiknya.  Akan  tetapi,  tentang  siapa yang bertanggung  jawab atas  pembentukan  karakter  religius  anak  sering  dipertanyakan. Orang  tua dan masyarakat pada umumnya memposisikan dirinya “lepas” dari tanggung jawab Pendidikan Agama Islam dan pembentukan karakter religius. Inilah permasalahan utama Pembentukan karakter religius anak dan Pendidikan Agama Islam yaitu terputusnya tiga jaringan yang saling berhubungan dalam pelaksanaan Pendidikan Agma Islam yaitu sekolah, keluarga dan masyarakat. Tetapi  semuanya  menyadari  bahwa  orang tua memikul  tanggung  jawab  yang  paling  besar  terhadap  pendidikan karakter  religius  anak  dan  bahwa  sekolah dan  lembaga masyarakat  lain  harus  membantu  dan  melengkapi peranan  dari orang  tua  tersebut.
ANALISA MINAT BELAJAR SISWA LAKI-LAKI DALAM MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS IV MADRASAH DINIYAH TAKMILIYAH AMALIYAH BABUSSALAM DESA KEPENUHAN Siti Wasilah; Dwi Restiana
HIKMAH: JURNAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : STAI Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55403/hikmah.v11i1.323

Abstract

Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh minat belajar siswa kelas IV yang masih rendah di Madrasah Diniyah Takmiliyah Amaliyah Babussalam Desa Kepenuhan berupa siswa yang mayoritas siswa laki-laki kurang bersemangat dan kurang tertarik dalam belajar Akidah Akhlak, sehingga minat belajar siswa tergolong kurang seperti keluar masuk kelas, mengobrol dengan teman, mencontek ketika diberikan tugas dan tidak membawa buku pelajaran. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui minat belajar siswa laki-laki dalam mata pelajaran Akidah Akhlak di kelas IV Madrasah Diniyah Takmiliyah Amaliyah Babussalam Desa Kepenuhan.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan yakni minat belajar siswa laki-laki di  kelas IV MDTA Babussalam terlihat para siswa laki-laki dapat menjalankan setiap indikator yang ada pada minat belajar, sehingga hal ini membuktikan bahwa para siswa laki-laki tersebut memiliki minat dalam belajar pada pelajaran Akidah Akhlak. Minat belajar siswa laki-laki kelas IV MDTA Babussalam secara rata-rata sudah tergolong sangat baik, hal ini menunjukan rata-rata mencapai 86,67% berada pada interval 80%-100%. Artinya minat belajar siswa laki-laki pada pelajaran Akidah Akhlah sudah tergolong sangat baik.
PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PERILAKU ISLAMI SISWA DI MTS SWASTA MUHAMMAD ABDUH Dwi Restiana
HIKMAH: JURNAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : STAI Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55403/hikmah.v9i2.336

Abstract

KOMUNIKASI GURU DALAM PEMBELAJARAN PAI DI SMA ISLAM RAMBAH Dwi Restiana
HIKMAH: JURNAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : STAI Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55403/hikmah.v10i1.337

Abstract

UPAYA PEMBINAAN KARAKTER RELIGIUS SISWA MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER ROHIS DI MADRASAH ALIYAH FATHUL ANWAR KABUPATEN ROKAN HULU Dwi Restiana; Habibuddin Habibuddin
HIKMAH: JURNAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : STAI Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55403/hikmah.v10i2.433

Abstract

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 BATANG HARI Sukatin Sukatin; Amrizal Amrizal; Mega Sobri Putri; Dwi Restiana
HIKMAH: JURNAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : STAI Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55403/hikmah.v12i1.450

Abstract