Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

FORMULASI SEDIAAN LILIN AROMATERAPI DARI EKSTRAK KECOMBRANG (ETLINGERA ELATIOR), SEREH WANGI (CYMBOPOGON NARDUS L.),DAN CENGKEH (SYZYGIUM AROMATICUM) Hilmarni Hilmarni; Suci Fauzana; Riki Ranova
JURNAL FARMASI DAN MAKANAN Vol 4 No 2 (2021): Journal Of Pharmacy and Science
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jops.v4i2.1877

Abstract

Aromaterapi merupakan suatu metode pengobatan alternatif yang berasal dari bahan tanaman yang mudah menguap/ minyak atsiri. Aromaterapi dapat memberikan efek menenangkan, menyegarkan, menstabilkan jiwa dan raga serta menjaga kecantikan. Komponen kimia dalam Kecombarang, Sereh Wangi dan Cengkeh dapat digunakan sebagai bahan baku untuk berbagai produk seperti produk aromaterapi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat formula lilin dari ekstrak Kecombrang, sereh wangi dan cengkeh sebagai lilin aromaterapi. Pembuatan sediaan lilin dilakukan dengan penambahan ekstrak yang diperoleh dari proses perkolasi dan sokletasi kedalam campuran basis lilin parafin padat dan asam stearat. Hasil penelitian diperoleh lilin dengan ekstrak Kecombrang, Sereh Wangi dan Cengkeh dapat dijadikan sediaan lilin aromaterapi karena memenuhi syarat evaluasi fisik yaitu uji organoleptis, uji waktu bakar, uji titik leleh dan uji hedonik.
IDENTIFIKASI SENYAWA FLAVONOID DAN HESPERIDIN DARI BEBERAPA JENIS CITRUS (Citrus.sp) Riki Ranova; Risa Nuraini Putri
SITAWA : Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional
Publisher : LPPM Akademi Farmasi Imam Bonjol Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.382 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang Identifikasi Senyawa Flavonoid dan Hesperidin Pada Beberapa Jenis Citrus (Citrus sp). Sampel yang digunakan adalah kulit jeruk lokal yang terdapat di Sumatera Barat yaitu jeruk kaco, jeruk pagar, jeruk sundai, jeruk bali, jeruk purut, jeruk kasturi dan buah jeruk kambing. Proses ekstraksi sampel dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut metanol 70%. Dari hasil identifikasi dengan menggunakan pereaksi serbuk Mg ditambah HCl(p) dan FeCl3 diketahui bahwa semua sampel yang digunakan mengandung senyawa flavonoid. Dari hasil identifikasi hesperidin dengan metoda KLT terhadap hesperidin pembanding diketahui bahwa beberapa sampel mengandung senyawa hesperidin yaitu jeruk bali, jeruk kaco, jeruk purut, jeruk kambing dan jeruk kasturi dengan nilai Rf 0,5, sedangkan jeruk pagar dan jeruk sundai tidak mengandung hesperidin
PERBANDINGAN PEROLEHAN HESPERIDIN KULIT BUAH JERUK SIAM GUNUNG OMEH DAN KULIT BUAH JERUK PASAMAN Riki Ranova; Ezi Rahmadani; Hilmarni
SITAWA : Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional
Publisher : LPPM Akademi Farmasi Imam Bonjol Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.435 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian perbandingan perolehan hesperidin dari kulit buah jeruk siam gunung omeh dan kulit buah jeruk pasaman. Hesperidin merupakan senyawa golongan flavonoid glikosida yang mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan. Proses isolasi hesperidin dilakukan dengan metode sokletasi menggunakan pelarut metanol. Jumlah hesperidin yang didapat ditimbang dan diidentifikasi dengan reaksi warna dan dengan metode KLT menggunakan hesperidin pembanding. Hasil identifikasi menunjukkan senyawa hasil isolasi adalah hesperidin. Dari penelitian diketahui kulit buah jeruk siam gunung omeh mengandung hesperidin lebih banyak yaitu sebesar 0,923% dibandingkan kulit buah jeruk pasaman yaitu sebesar 0,898%
IDENTIFIKASI SENYAWA FLAVONOID DAN HESPERIDIN DARI BEBERAPA JENIS CITRUS (Citrus.sp) Riki Ranova; Risa Nuraini Putri
SITAWA : Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional
Publisher : LPPM Akademi Farmasi Imam Bonjol Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang Identifikasi Senyawa Flavonoid dan Hesperidin Pada Beberapa Jenis Citrus (Citrus sp). Sampel yang digunakan adalah kulit jeruk lokal yang terdapat di Sumatera Barat yaitu jeruk kaco, jeruk pagar, jeruk sundai, jeruk bali, jeruk purut, jeruk kasturi dan buah jeruk kambing. Proses ekstraksi sampel dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut metanol 70%. Dari hasil identifikasi dengan menggunakan pereaksi serbuk Mg ditambah HCl(p) dan FeCl3 diketahui bahwa semua sampel yang digunakan mengandung senyawa flavonoid. Dari hasil identifikasi hesperidin dengan metoda KLT terhadap hesperidin pembanding diketahui bahwa beberapa sampel mengandung senyawa hesperidin yaitu jeruk bali, jeruk kaco, jeruk purut, jeruk kambing dan jeruk kasturi dengan nilai Rf 0,5, sedangkan jeruk pagar dan jeruk sundai tidak mengandung hesperidin
PERBANDINGAN PEROLEHAN HESPERIDIN KULIT BUAH JERUK SIAM GUNUNG OMEH DAN KULIT BUAH JERUK PASAMAN Riki Ranova; Ezi Rahmadani; Hilmarni
SITAWA : Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional
Publisher : LPPM Akademi Farmasi Imam Bonjol Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian perbandingan perolehan hesperidin dari kulit buah jeruk siam gunung omeh dan kulit buah jeruk pasaman. Hesperidin merupakan senyawa golongan flavonoid glikosida yang mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan. Proses isolasi hesperidin dilakukan dengan metode sokletasi menggunakan pelarut metanol. Jumlah hesperidin yang didapat ditimbang dan diidentifikasi dengan reaksi warna dan dengan metode KLT menggunakan hesperidin pembanding. Hasil identifikasi menunjukkan senyawa hasil isolasi adalah hesperidin. Dari penelitian diketahui kulit buah jeruk siam gunung omeh mengandung hesperidin lebih banyak yaitu sebesar 0,923% dibandingkan kulit buah jeruk pasaman yaitu sebesar 0,898%
Formulasi Sediaan Sabun Padat Dari Ekstrak Minyak Daun Cengkeh (Syzigium aromaticum) riki ranova; Alif Alfarazi; Devahimer Harsep Rosi
SITAWA : Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional Vol. 2 No. 1 (2023): SITAWA Vol 2 No 1 (2023)
Publisher : LPPM Akademi Farmasi Imam Bonjol Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daun cengkeh merupakan salah satu potensi sumber minyak atsiri yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai produk kesehatan karena kandungan senyawa eugenol dan sifat antibakterinya. Penelitian formulasi sediaan sabun padat dari ekstrak minyak daun cengkeh (Syzygium aromaticum) dilakukan untuk untuk melihat formula yang baik dari pembuatan sabun padat dengan penambahan minyak daun cengkeh. Minyak daun cengkeh diperoleh melalui metoda destilasi uap. Sediaan sabun padat dibuat sebanyak 4 formula dengan membedakan konsentrasi minyak daun cengkeh masing-masingnya 0, 2%, 4% dan 6%. Uji evaluasi fisik sediaan sabun dilakukan meliputi pengamatan uji organoleptis, uji kadar air, pemeriksaan pH, uji tinggi busa dan uji iritasi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa semua formula menghasilkan sediaan sabun padat yang baik dan memenuhi persyaratan uji evaluasi fisik sediaan sabun.
Pembuatan Sabun Padat Dari VCO (Virgin Coconut Oil) Dan Ekstrak Buah Mentimun (Cucumis sativus L.) rahmayulis; Rahmi Putri; Riki Ranova
SITAWA : Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional Vol. 2 No. 2 (2023): SITAWA : Health, Science and Traditional Medicine Journal
Publisher : LPPM Akademi Farmasi Imam Bonjol Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cucumber fruit extract is known to contain several secondary metabolites such as flavonoids, saponins, and alkaloids which have antioxidant effect that are useful in making soap.This study aims to determine the effect of cucumber fruit extract on solid soap quality standards. Cucumber fruit is extraxted by maceration method and making VCO (Virgin Coconut Oil) with traditional method. Condensed extract of cucumber fruits is formulated into soap preparations with a concentration of 1g, 2g and 3g. The physical evaluation parameters of the preparation studied were organoleptic tests. pH tests, Moisture content tests and free alkali content tests which were carried out every week at room temperature storage for a period of 4 weeks. The results showed that the VCO (Virgin Coconut Oil) soap formula with cucumber fruit extract produced solid soap that was stable in organoleptic testing, and met the pH standard of solid soap
Uji Aktivitas Antioksidan Teh Daun Sirsak (Annona Muricata Linn) Berdasarkan Teknik Pengolahan Mega Yulia; Riki Ranova
Jurnal Katalisator Vol 4, No 2 (2019): KATALISATOR
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22216/jk.v4i2.3930

Abstract

Teh merupakan salah satu minuman yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat setelah air.   Berbagai macam jenis daun telah diolah menjadi teh oleh masyarakat seperti daun sirsak. Manfaat yang diharapkan dari mengkonsumsi teh daun sirsak adalah sebagai sumber antioksidan yang dapat menangkal berbagai jenis penyakit karena adanya kandungan acetogenin. Untuk menghasilkan teh yang bermutu tinggi, penanganan pucuk pasca panen perlu dilakukan dengan teknik sebaik mungkin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak teh daun sirsak berdasarkan variasi teknik pengolahan teh. Pengolahan dilakukan dengan 3 (tiga) variasi teknik pengolahan teh yaitu teh hijau, teh hitam dan teh oolong. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan metoda penangkapan radikal bebas menggunakan DPPH (1,1-Difenil-2-pikrihidrazil).  Hasil penelitian menunjukan bahwa persentase inhibisi teh hijau sebesar 42,776%, teh oolong 39,962%, dan teh hitam 43,902%.  Aktivitas antioksidan tertinggi didapatkan pada pengolahan teh hitam daun sirsak.  Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perbedaan teknik pengolahan teh tidak memberikan pengaruh terhadap aktivitas antioksidan.Tea is one drink that is widely consumed by people after water. Various types of leaves have been processed into tea by the people such as soursop leaves. The expected benefits of consuming soursop leaf tea is as a source of antioxidants that can ward off various types of diseases due to the presence of acetogenin. To produce high quality tea, handling after harvest needs to be done with the best possible technique. This study aims to determine the antioxidant activity of soursop leaf tea extract based on variations in tea processing techniques. Processing is done with 3 (three) variations of tea processing techniques, there are green tea, black tea and oolong tea. The antioxidant activity test was carried out by the method of capturing free radicals using DPPH (1,1-Diphenyl-2-pikrihidrazil). The results showed that the percentage of inhibition of green tea was 42.777%, oolong tea was 39.962%, and black tea was 43.902%. The highest antioxidant activity was found in the processing of soursop leaf is a black tea. From the results of this study can concluded there are differences in tea processing techniques do not affect the antioxidant activity