Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMANFAATAN LIMBAH CINCAU HITAM MENJADI PUPUK ORGANIK PADAT PADA KELOMPOK WANITA TANI DESA NAMBAAN KABUPATEN KEDIRI Samudi Samudi; Lina Saptaria
Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.784 KB) | DOI: 10.32503/hijau.v3i2.270

Abstract

Pertanian modern bersifat monokultur ( seragam) berskala besar yang ekstensif dan tergantung pada asupan kimia yang sangat tinggi serta mekanisasi intensif menyebabkan serangkaian dampak negatif terhadap kesehatan dan lingkungan Wan Ho, ddk. (2002). Revolusi hijau dengan asumsi yang mendasarkan pada pertumbuhan itu ternyata salah. Pertumbuhan produksi yang berhasil dicapai tidak mampu mengangkat kesejahteraan petani. Revolusi hijau justru meminggirkan petani. Petani menjadi tergantung pada perusahaan-perusahaan besar untuk menjalankan usaha pertanian mereka. Selain memarjinalkan petani revolusi hijau juga membawa dampak kerusakan yang luas terhadap lingkungan. Tanah persawahan semakin lama menjadi semakin keras dan bantatL untuk memulihkan kembali kosidi tanah yang keras dan bantat tersebut, perlu adanya penambahan bahan organik dari limbah-limbah pertanian. Limbah industri pengolahan cincau hitam UD RSA Kota Kediri dapat digunakan menjadi bahan baku pembuatan pupuk organik padat.. Pupuk organik padat dengan bahan baku utama sisa-sisa tanaman dapat dilakukan dengan sistem pengomposan. Proses pengomposan limbah cincau hitam dilaksanakan di rumah kompos Kelompok Wanita Tani Desa Nambaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan unsur hara yang terdapat dalam limbah cincau hitam berdasarkan sifat fisik, kimia dan biologis. Metodologi penelitian menggunakan metode ekperimen/percobaan sederhana dengan sistem dekomposisi anaerob menggunakan aktivator efektif mikro organisme 4. Hasil penelitian menunjukkan pembuatan pupuk organik padat limbah cicau hitam yang diproses secara an aerob dengan menggunakan dekomposer an aerob didapatkan hasil analisa uji kandungan unsur hara sebagai berikut : pH 9,72, NPK dalam prosentase 0,57:1,19:2,16, sedangkan hara mikro Fe:Mn:Cu:Zn dengan perbandingan dalam ppm 5023:283:41:54, C-Organik 5,69 dan CN ratio 10. Standar Mutu Produksi berdasarkan PP Nomor 70 Tahun 2011 tentang pupuk organik, pupuk organik padat limbah cincau hitam dapat digunakan sebagai pembangun kesuburan tanah
Sosialisasi Pertanian Organik Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Desa Banjarejo Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri Nastiti Winahyu; Samudi Samudi; Erlin W Fatmawati; Diana E. Lorensa
Cendekia : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 1 (2022): Juni
Publisher : LPPM UNIVERSITAS ISLAM KADIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1799.812 KB) | DOI: 10.32503/cendekia.v4i1.2293

Abstract

Pertanian organik merupakan salah satu teknologi dalam bidang pertanian yang memperhatikan aspek lingkungan. Masa Pandemi Covid-19 memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan masing-masing. Permasalahan yang dihadapi oleh Kelompok Masyarakat Parasku Hijau di Desa Banjarejo Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri ialah pemanfaatan pekarangan kosong belum optimal sehingga penerapan Iptek masih perlu ditingkatkan terutama dibidang pertanian organik. Berdasarkan hasilapelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan pelatihan terlaksana dengan baik dan lancaraserta kondusif. Kegiatan pelatihan dapat menambahawawasan para anggota kelompok masyarakat dalam pemanfaatan pertanian organik di pekarangan. Hasil evaluasi menunjukkan adanya efektifitas perubahan pengetahuan sebesar 77,86% dan efektivitas pengabdian sebesar 89,20%. Harapan dari pelaksanaan kegiatan ini para anggota kelompok masyarakat dapat mengusahakan pertanian organik di pekarangan masing-masing guna meningkatkan pendapatan sehingga tercapainya kesehatan dan kesejahteraan keluarga.
Pengaruh Dosis Pupuk Organik Kompos dan Phonska Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.): Effect of Organic Fertilizer Doses Compost and Phonska on The Growth and Production of Cucumber Plants (Cucumis sativus L.) Lody Bintang Extrada; Supriyono Supriyono; Samudi Samudi
Agrocentrum Vol. 1 No. 1 (2023): Agrocentrum
Publisher : Agriculture Faculty - UPN "Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/agrocentrum.v1i1.4

Abstract

Cucumber (Cucumis sativus L.) is a type of vegetable from the cucurbit family (Cucurbitaceae) that is already popular all over the world. According to history, cucumber plants originated on the Asian continent. Some sources mention the area of origin of cucumber crops is North Asia. This research has been carried out from January to March 2022 at the Green ccHouse located in Slumbung Hamlet RT. 02 / RW. 22 Village. Slumbung Kec. Ngadiluwih Kab. Kediri. The type of soil in this place is sandy loam.This study used a complete randomized design (RAL) with 2 factors. Factor 1 is the influence of the dose of compost from 3 levels and factor 2 is the influence of the dose of phonska fertilizer from 3 levels so that 9 treatments are repeated 3 times, Factor I. Dose of compost organic fertilizer consists of 3 levels, namely: K1 = 5 tons / Ha, K2 = 10 tons / Ha, K3 = 15 tons / Ha, Factor II. The dose of NPK phonska fertilizer consists of 3 levels, namely: P1 = 100 gr / Ha, P2 = 200 gr Ha, P3 = 300 gr / Ha . The observational data were analyzed using a variance analysis (F test) at a level of 5%. If there is an interaction, it is continued with the 5% BNT test, to find out the difference between treatments. The results showed that the combination of treatment of compost doses and doses of NPK phonka fertilizer showed a noticeable difference in plant height, number of fruits and fruit weight in cucumber plants. In a single treatment, the dose of compost did not show any effect on all observation variables. However, the K1 treatment at a dose of 180 gr / plant became the optimal treatment on the variables of the number of leaves stem diameter, fruit weight, and fruit length. However, in the variable plant height and the number of fruits the best treatment in K2 at a dose of 360 gr / plant. The second factor in the treatment of doses of NPK phonska fertilizer has no influence on the growth and yield of cucumber plants. However, in mite treatment such as npk dose phoska P2 with a dose of 7.2gr / plant became the optimal treatment in this study on plant growth variables that followed the length of the plant, the number of leaves and the diameter of the stem. Meanwhile, the yield variables which include the number of fruits, fruit weight and fruit length of the NPK phonska treatment at a dose of 10.8gr / plant is the best treatment.