Nanik Wijiyati Aluwesia
Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana Malang

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Sapa: Jurnal Kateketik dan Pastoral

DINAMIKA PENDAMPINGAN KERASULAN KITAB SUCI DI KEUSKUPAN AGUNG PONTIANAK DAN RELEVANSINYA Gempar Nainggolan; Antonius Denny Firmanto; Nanik Wijiyati Aluwesia
SAPA - Jurnal Kateketik dan Pastoral Vol 7 No 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral IPI Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53544/sapa.v7i1.346

Abstract

Kitab Suci merupakan sumber iman Gereja akan Yesus Kristus. Gereja melihat Kitab suci ini sebagai buku iman yang berisikan perjalanan hidup Yesus 2000 tahun lalu. Berangkat dari kesadaran itu, anggota Gereja atau umat Allah sendiri harus melihat Kitab Suci dan aktivitas membaca Kitab Suci adalah bagian yang sangat sentral dan penting, apalagi jika mengambil waktu khusus untuk merenungkannya. Maka dari itu, Gereja harus juga mengambil sikap demi ketertarikan dan keinginan umat dalam bergumul pembacaan Kitab suci serta berdinamika sedemikian rupa sehingga mengantar umat untuk sampai kepada Allah. Apalagi di masa pandemi covid-19 seperti saat ini, di mana orang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah bersama keluarga atau pun sendirian. Gereja perlu menggalakkan kegiatan yang berorientasi pada praktek pembacaan dan merenungkan Kitab suci sebagai upaya menumbuhkan dan mendewasakan iman mereka akan Yesus Kristus, seperti seminar Kitab Suci daring, pendalaman iman daring atau luring, dan banyak cara yang dapat digunakan sebagai sarana bina cinta Kitab suci di kalangan umat beriman maupun kaum klerus sendiri. Dengan demikian, cita-cita Gereja sebagai persekutuan iman yang mendasarkan hidupnya pada sabda Allah yang ditemukan dan direnungkan berkat bacaan Kitab suci dapat menjadi corak positif dan menunjukkan kasih yang sanga mendalan akan Allah. Konteks Gereja yang akan dibahas pada tulisan ini ialah konteks Gereja Keuskupan Agung Pontianak. Dalam hal ini, umat Allah diharapkan secara aktif menanggapi tugas dan panggilan mereka di Gereja, yang dimulai dari bina cinta Kitab Suci, terlebih di masa pandemi covid-19 ini.
KEBERANIAN DAN SEMANGAT EUGENE BOSSILKOV DALAM MEWARTAKAN KRITUS TERSALIB DAN RELAVANSINYA BAGI PEWARTAAN PASIONIS DI INDONESIA Nobertus Epo; Antonius Denny Firmanto; Nanik Wijiyati Aluwesia
SAPA - Jurnal Kateketik dan Pastoral Vol 7 No 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral IPI Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53544/sapa.v7i1.350

Abstract

Dalam kehidupan para kaum berjubah, setiap komunitas baik ordo maupun tarekat pasti memiliki sosok atau figur yang dapat diteladani hidupnya. Biasanya hal yang diteladani dari figur tersebut ialah kesucian hidupnya, kesetiaannya, keberaniannya dalam mewartakan firman Tuhan, bahkan rela kehilangan nyawanya demi misi perutusannya dan lain sebagainya. Singkat kata, figur yang diteladani dalam kehidupan kaum berjubah dalam komunitas maupun ordo adalah pribadi yang tangguh, baik dalam hal rohani maupun jasmani serta memiliki pengaruh bagi kehidupan Gereja pada zamannya. Karya tulis ini hendak membahas mengenai salah satu figur tersebut, yaitu Eugene Bossilkov. Dia adalah seorang biarawan Kongregasi Pasionis (CP). Siapa Eugene Bossilkov? Bagaimana situasi kehidupan Gereja pada zamannya? Apa yang istimewa dari figur Eugene Bossilkov? Bagaimana relevansinya bagi para Pasionis yang berkarya di Indonesia ini? Pertanyaan inilah yang hendak penulis tampilkan dalam karya tulis ini. Tujuan penulis mengangkat tema ini karena penulis sendiri ingin mendalami dan mengetahui Eklesiologi dan pergulatan-pergulatan Eugene Bossilkov mewartakan Kristus Tersalib dalam pelayanannya. Setelah mendalaminya penulis menelisik apa sumbangannya atau relevansinya bagi Pasionis dalam menjalankan misinya di Indonesia. Tema ini penulis garap dengan metode kualitatif dengan menggunakan kajian kepustakaan. Dari studi ini penulis menemukan bahwa dalam menjalankan misinya di Indonesia, para Pasionis berhadapan dengan keberagaman agama dan masyarakat yang majemuk. Oleh karena itu, semangat yang dimiliki Beato Eugene Bossilkov ini masih relevan untuk diaplikasikan oleh para Pasionis dalam berkarya di Indonesia.