Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Optimalisasi Pengetahuan Kader Tentang Persiapan Kehamilan Sehat Melalui Edukasi dengan Video Megayana Yessy Maretta; Yunia Renny Andhikatias; Wahyu Dwi Agussafutri
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 6 NOMOR 1 MARET 2022 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.455 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v6i1.11556

Abstract

Periode prakonsepsi merupakan periode sebelum terjadinya kehamilan. Penting bagi Wanita Usia Subur (WUS) untuk mengoptimalkan kesehatannya selama periode prakonsepsi. Faktanya, sebagian besar WUS memiliki kesadaran pengetahuan, sikap, dan perilaku kesehatan prakonsepsi yang kurang. Optimalisasi kesehatan prakonsepsi WUS dapat dilakukan salah satunya melalui peran aktif kader di posyandu. Setiap kader posyandu perlu mendapatkan informasi tentang persiapan kehamilan sehat sebagai salah satu komponen dalam perawatan prakonsepsi. Kader dapat menyampaikan informasi tersebut kepada masyarakat sehingga WUS di wilayah kerja kader dapat melakukan persiapan kehamilan dan menjalani kehamilan yang sehat terutama bagi WUS yang melakukan pernikahan di usia muda. Pengabdian masyarakat ini bermitra dengan Posyandu Tanggul Asri RT 02 RW 09, Kadipiro , Surakarta. Di wilayah kerja posyandu Tanggul Asri terdapat 15 WUS yang menikah di usia muda. Pengabdian ini dilakukan dengan edukasi kepada kader dengan metode ceramah, pemutaran video, dan diskusi tanya jawab. Setelah dilakukan pengabdian, seluruh peserta dapat menjelaskan tentang persiapan kehamilan sehat meliputi syarat kehamilan sehat bagi WUS, umur yang tepat untuk hamil, cara menghitung dan mengklasifikasikan Indeks Masa Tubuh (IMT), pengertian, gejala, dan pencegahan serta penanganan anemia, serta pengaruh psikologis terhadap kehamilan.
Penyuluhan Penguatan Fungsi Pekarangan Rumah Dalam Peningkatan Ketahanan Pangan Keluarga Pada Masa Pandemi Covid - 19 Aryanti Setyaningsih; Wahyu Dwi Agussafutri
JATI EMAS (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat) Vol 5 No 2 (2021): Jati Emas (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat)
Publisher : Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perkumpulan Dosen Indonesia Semesta (DIS) Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36339/je.v5i2.432

Abstract

Food fulfillment at the household level is related to the level of household food security. The existence of the Covid-19 pandemic condition causes limitations in meeting sufficient food for each individual in the family. The inability of individuals and households to provide adequate, nutritious, and safe food is a risk factor of food insecurity, which has an impact on nutritional status problems. The purpose of this activity is to realize food security and family nutrition independently through optimizing the use of house yard with the aim of supporting the improvement of family health status. The method of implementing this service activity is by counseling families in the context of utilizing the function of the yard as a source of family food to increase the availability of family food and as an effort to improve family nutrition. This activity is to increases the knowledge, awareness, and motivation of the people of RW 09 Tlogosari Kulon to be able to realize family food security independently and as an effort to improve the nutritional status and health status of the family, especially during the Covid-19 pandemic.
Upaya Peningkatan Pengetahuan Penanganan BBLR dengan Metode Kangaroo Mother Care (KMC) Wahyu Dwi Agussafutri; Christiani Bumi Pangesti
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 5 No. 1 (2023): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei 2023
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijce.v5i1.2311

Abstract

Low birth weight babies (LBW) often have problems compared to normal birth weight babies. Especially for LBW due to premature birth, the function of the body's organs is still unperfect, so it needs to get special treatment. Problems that are often experienced by LBW include difficulty maintaining body temperature due to: increased heat loss, lack of subcutaneous fat, and a large ratio of skin surface area to body weight. Efforts to manage LBW include incubators and Kangaroo Mother Care (KMC). The use of incubators causes mothers to be separated from their babies, the number is limited, and expensive. Meanwhile, KMC includes skin to skin contact, has the advantage of being able to meet the baby's touch needs as a stimulus for their development. The purpose of this activity is so that in the future pregnant women can do KMC for their babies, especially for LBW babies. Implementation method with health education and demonstrations. The media used are leaflets and KMC props. The activity was carried out in the Pregnant Women Class at the Gambirsari Health Center in Surakarta, with 10 pregnant women participating. The activity was held in two meetings during the pregnancy class, in December 2021 for increasing knowledge and January 2022 for evaluation. Evaluation results around 85% of mothers were able to answer questions about KMC and were able to demonstrate KMC. In conclusion, this activity ran smoothly and received a good response. Mothers know more about alternatives to handling LBW with KMC.   ABSTRAK                 Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) lebih sering bermasalah dibanding dengan berat lahir normal. Terutama untuk BBLR karena kelahiran prematur, fungsi organ-organ tubuh masih belum sempurna, sehingga perlu mendapatkan penanganan khusus. Masalah yang sering dialami BBLR antara lain kesulitan untuk mempertahankan suhu tubuh karena: peningkatan hilangnya panas, kurangnya lemak subkutan, dan rasio luas permukaan kulit terhadap berat badan yang besar. Upaya penatalaksanaan BBLR antara lain dengan inkubator dan Kangaroo Mother Care (KMC). Penggunaan inkubator menyebabkan ibu terpisah dari bayinya, jumlahnya terbatas, dan memerlukan biaya mahal. Sedangkan, KMC meliputi skin to skin kontak, memiliki kelebihan dapat memenuhi kebutuhan sentuhan pada bayi sebagai stimulus untuk perkembangannya. Tujuan kegiatan ini supaya ibu-ibu hamil kelak dapat melakukan KMC untuk bayinya, terutama untuk bayi BBLR. Metode pelaksanaan dengan pendidikan kesehatan dan demonstrasi. Media yang digunakan yaitu leaflet dan alat peraga KMC. Kegiatan dilaksanakan di Kelas Ibu Hamil Puskesmas Gambirsari Surakarta, dengan jumlah peserta 10 ibu hamil. Kegiatan dilakukan dua kali pertemuan pada saat kelas hamil, yaitu bulan Desember 2021 untuk peningkatan pengetahuan dan Januari 2022 untuk evaluasi. Hasil evaluasi sekitar 85% ibu-ibu mampu menjawab pertanyaan mengenai KMC dan mampu mendemonstrasikan KMC. Kesimpulan, kegiatan ini berjalan dengan lancar dan mendapatkan respon baik. Ibu-ibu menjadi lebih tahu alternatif menangani BBLR dengan KMC.