Abstract— Playing is an inseparable part of the child's world. This article focuses on outdoor play as the first physical game. What I mean by outdoor play in this article includes playing football, jumping rope, and other outdoor games. There is a widely held assumption that gender is an analytical factor in children's play. The myth is that boys have a higher interest in outdoor play than girls. Includes mastering the place to play. Thus, analyzing the discourse of outdoor play in early childhood education from a gender perspective will contribute to understanding game development in early childhood education. Through a case study research at a kindergarten in Palembang Indonesia, this article finds power relations in children's outdoor games in kindergarten and examines how teachers, parents and other adults address the gender gap in outdoor games.Keywords— Children, Gender issues, Outdoor, PlayAbstrak— Bermain menjadi sebuah bagian yang tidak terpisahkan dari dunia anak. Artikel ini berfokus pada permainan outdoor sebagai permainan fisik pertama. Yang saya maksud dengan permainan outdoor di artikel ini termasuk bermain sepak bola, lompat tali, dan permainan outdoor lainnya Ada anggapan yang diyakini secara luas bahwa gender merupakan salah satu faktor analitis dalam permainan anak. Mitosnya adalah anak laki-laki memiliki minat bermain outdoor yang lebih tinggi daripada anak perempuan. Termasuk didalamnya pada penguasaan tempat bermain. Dengan demikian, menganalisis diskursus permainan outdoor dalam pendidikan anak usia dini dari perspektif gender akan berkontribusi pada pemahaman pengembangan permainan dalam pendidikan anak usia dini. Melalui penelitian studi etnografi di sebuah taman kanak-kanak di Palembang Indonesia, artikel ini menemukan adanya relasi kuasa dalam permainan outdoor anak di TK dan meneliti bagaimana guru, orang tua dan orang dewasa lainnya mengatasi kesenjangan gender dalam permainan outdoor.Kata Kunci— Anak, Isu Gender, Outdoor, Permainan