Rizkiyallah
Prodi Hukum Keluarga, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Ar-Raniry

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ZAKAT BATU AKIK HASIL TAMBANG MENURUT PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Rizkiyallah
PETITA: JURNAL KAJIAN ILMU HUKUM DAN SYARIAH Vol 1 No 2 (2016)
Publisher : LKKI Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2460.253 KB) | DOI: 10.22373/petita.v1i2.91

Abstract

Fiqh (Islamic jurisprudence) sets certain wealth that is charitable, such as agricultural products, mining, and cattle. However, people in the community pay zakat (compulsory charity or religious tax) on the mining product (Batu Akik, agate) as found in the community in Beutong, Nagan Raya. This research aimed to investigate the zakat of batu akik from the Islamic law perspective. The research problem was whether the mining product (batu akik) is eligible to pay zakat or not. Besides, it also investigated the society perspective on zakat, the payment system, and the calculation. The research findings indicated that batu akik was the primary source of income; therefore the society perception mentioned that they had to pay zakat on it when reached the nisab (minimum amount of wealth eligible to pay zakat). The payment system of zakat of in Beutong, Nagan Raya reached the nisab after the batu akik is sold. It is eligible to pay 2,5% zakat if the sale reached the nisab and the haul. Abstrak: Dalam fikih ditetapkan beberapa harta yang dapat dizakatkan, misalnya hasil pertanian, pertambangan, dan binatang ternak. Namun dalam konteks masyarakat telah dipraktekkan mengenai zakat Batu Akik hasil pertambangan, sebagaimana terjadi pada masyarakat di Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya. Menarik kiranya mengkaji lebih lanjut tentang zakat Batu Akik ditinjau menurut hukum Islam. Pertanyaannya adalah apakah batu akik hasil tambang wajib dikeluarkan zakat menurut Hukum Islam, bagaimana persepsi masyarakat terhadap zakat tersebut, serta bagaimana sistem pembayaran zakat batu akik dan kadar nisabnya sebagaimana yang terjadi pada masyarakat di Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya. Persepsi masyarakat batu akik dapat menjadi sumber ekonomi yang bermanfaat, diwajibkan mengeluarkan zakat dari penghasilan batu akik ketika telah sampai nisab. Sistem pembayaran zakat batu akik pada masyarakat Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya berikut dengan batasan nisabnya adalah dengan mengeluarkan zakat hasil penjualan batu akik. Hasil penjualan batu akik dizakatkan ketika sudah mencapai nisab, yaitu 2,5% dan telah sampai haul. Kata Kunci: Zakat, Batu Akik, Tambang, Hukum Islam