Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat partisipasi sebagai akseptor KB berdasarkan status sosial ekonomi keluarga di Kantor Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Pusat. Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan sejak bulan Januari sampai dengan Juni 2015. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan pendekatan survey. Populasi pada penelitian ini adalah PNS di BKKBN Pusat yang sudah menikah dan telah memiliki anak. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Simple random sampling. Sampel berjumlah 128 responden. Tingkat partisipasi sebagai akseptor KB dilihat berdasarkan status sosial ekonomi keluarga. Hasil pengujian hipotesis statistik menggunakan Anova satu arah didapatkan Fhitung =20,84 pada taraf kesalahan 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan tingkat partisipasi sebagai akseptor KB berdasarkan status sosial ekonomi keluarga menengah atas dan status menengah bawah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat partisipasi sebagai akseptor KB dapat dilihat berdasarkan status sosial ekonomi keluarga. Tingkat partisipasi sebagai akseptor KB berdasarkan status sosial ekonomi keluarga menengah atas lebih tinggi dibandingkan status sosial ekonomi keluarga menengah bawah. Alat kontrasepsi yang banyak digunakan adalah IUD.