Hosaini Hosaini
Universitas Bondowoso, Indonesia

Published : 16 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Kebijakan Sekolah dalam Mengaplikasikan Pembelajaran Berbasis Digital di Era Industri 4.0 Wedi Samsudi; Hosaini Hosaini
Edukais : Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 4 No. 2 (2020): Strategi Pembelajaran Dalam Islam
Publisher : Kependidikan Islam Fakultas Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36835/edukais.2020.4.2.120-125

Abstract

Pembelajaran digital menerapkan sistem pembelajaran yang tidak berlangsung dalam suatu tempat saja, sehingga tidak ada interaksi langsung secara tatap muka antara pengajar dan pembelajarnya. Interaksi antara pengajar dan pembelajar dapat dilakukan, baik dalam bentuk real time (waktu nyata) atau a real time (tidak nyata). Interaksi dalam bentuk real time (synchronous) yang dapat dilakukan antara lain melakukan interaksi langsung atau pertemuan secara online (online meeting). Kebijakan sekolah sebagai pernyataan tentang tujuan dan satu atau lebih sebagai petunjuk mengenai bagaimana sasaran dicapai yang dilaksanakan bersama serta memberikan kerangka kerja bagi pelaksanaan program sekolah. sekolah memiliki sejumlah kebijakan, bergantung atas ukuran dan programnya. Penelitian ini termasuk deskriptif kualitatif, sumber data dalam penelitian ini menentukan subjek dan objek penelitian, metode pengumpulan datanya dengan mengacu pada pedoman wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil dari penelian ini menunjukkan Kebijakan sekolah dalam menghadapi pembelajaran di era industri 4.0 di sekolah yaitu kebijakan yang ada di sekolah adalah hasil kebijakan yang disimpulkan dari yayasan pondok pesantren, baik MA, MTs, maupun RA. Khusus untuk MA di era digital saat ini ditahun yang akan dating akan merencanakan aplikasi pembelajaran digital pada pertengahan semester melalui pembelajaran berbasis CBT (Computer Based Training). sebelumnya tenaga sekolah telah dibekali pelatihan workshop pembelajaran CBT. Pembelajaran digital akan di terapkan di semua jenjang mulai kelas satu sampai kelas tiga pada tahun 2020 di pertengahan semester yang sebelumnya pembelajaran berbasis digital atau CBT hanya diterapkan di kelas dua saja.
Behauvioristik Basid Learning Dalam Bingkai Pendidikan Islam Perspektif Al-Ghazali: (Pembelajaran Berbasis Prilaku Dalam Pandangan Pendidikan Islam) Hosaini Hosaini
Edukais : Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 3 No. 1 (2019): Pendidikan anak dalam pandangan pemikir Islam
Publisher : Kependidikan Islam Fakultas Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36835/edukais.2019.3.1.23-45

Abstract

Manusia di ciptakan oleh Allah dengan visi misi tertentu yang tiada lain di antaranya hanyalah untuk mneyembah kepada Allahn dan menjadi kholifah di muka bumi ini,Perilaku atau Behavioral dari peserta didik dan pendidik merupakan masalah penting dalam psikologi pendidikan. Perilaku peserta didik agar dapat menguasai atau memahami sesuatu, merupakan upaya diri peserta didik, sesuai dengan pengertian bahwa peserta didik adalah Proses pendewasaan (dari ketidak Dewasaan menjadi dewasa) adapun pendidik agar dapat memahami atau di kuasai oleh peserta didik yang belum dewa. Dalam bahasan terkait dengan penelitian ini, perlu penulis paparkan tentang metode penelitian yang digunakan. Antara lain meliputi jenis penelitian, sifat penelitian, tehnik pengumpulan data, pendekatan-pendekatannya dan analisa data behaviorisme dengan dua landasan yaitu; 1) ada perilaku yang baik (adaptif) dan ada yang buruk (maladaptif) yang sama sama bisa di pelajari, 2) jika perilaku itu bisa di pelajari, maka ia aka mengikuti prinsip belajar yaitu adanya perubahan perilaku Belajar dan pembelajaran adalah proses memanusiakan manusia. Prinsip ini sesuai dangan aliran psikologi belajar humanisme, yang menawarkan prinsip-prinsip belajar humanistik, yaitu :-Manusia mempunyai kemampuan untuk belajar secara alami-Belajar berarti jika mata palajaran sesuai dengan maksudnya sendir-Belajar akan bermakna jika siswa melakukannya, bertanggung jawab, berinisiatif, percaya diri, kreatif, mawas diri, introspeksi,dan terbuka
Manajemen Pesantren dalam Pembinaan Umat Hosaini Hosaini; Saeful Kurniawan
Edukais : Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 3 No. 2 (2019): Corak Pedidikan di Pesantren
Publisher : Kependidikan Islam Fakultas Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36835/edukais.2019.3.2.82-98

Abstract

According to Big Indonesian Dictionary (KBBI) management is the management of the business, the use of management resources. Luther Galick define management as a field of science that systematically seeks to understand why and how people work together to achievegoals. According Zamakhsayari Dhofier is cottage, mosques, students, recitals of classical Islamic books and clerics. Guidance comes from the word "coaching" with the prefix "pe" and the suffix "an", which means to build, establish or business. Actions and activities carried out in an efficient and effective way to obtain better results. (KBBI v1.1) While human beings are social life (the set of people) who live together in a place with certain bonds. From divinisi above in the writing of this thesis is the science and art of cottage use of resources in fostering and process improvement in building positive activity by the people. Research Context: Management boarding schools in an effort to coaching people need to hold businesses operational and strategic conceptual globalization is full of competence..
Pendidikan Berbasis Entrepreneurship: (Persepektif Tinjauan Sosiologi Pendidikan) Hosaini Hosaini
Edukais : Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 2 No. 2 (2018): Pemikiran Pendidikan menurut Islam
Publisher : Kependidikan Islam Fakultas Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36835/edukais.2018.2.2.102-125

Abstract

Education is the biggest asset of a nation with the aim of contributing in the form of skills to children not to awkward facing the future. While the funcion of education is to form characteristic and the child morality of nation in order to have integrity with high morals and love the nation. So that, the education is the most veluable treasure belonging to nation. To improve the quality of education is not easy as flipping a hand. There are a few things that need to be made a foothold. One of them is education incurred the competen as well as meet the learning facilities. That is one of the things that needs to be taken by the managers of education.To complete it needs the cost of expensive, so it is usually a problem for managers of eduacion. Because, if they rely solely on education budget from the government and the students, then it will be difficult to improve the quality of education. While the things that should be financed by the institution’s of education is not only the supplies of education, but also pay the employees and maintenance of the school. Moreover, the institution of education that a public school to meet the needs is not easy. So, to improve the quaity of education as well as spend the treasures of institution including the treasure of edutator.There are several stages that should be applied in developing enterpreurship in the world of education, so that it walk well, those are; identify the aim that will be achieved, ready to accept the risks that will be accepteble to both the power of money as well as time, prepare the ability to make the plan of organizing, coordinating and implementing programs, committed to work hard all the time and believe to be successful on all work done, develop good relationship with costumer, educational personnel, parent, community, social institutions, the government and the corporate world that impact educational activities, receiving the benefit and responsibility for the successes dan failures.
Studi Komparasi Konsep Pendidikan Karakter Menurut KH. Hasyim Asy’ari dan Ki Hadjar Dewantara Hosaini Hosaini; Erfandi Erfandi
Edukais : Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 1 No. 1 (2017): Pendidikan Karakter Dalam Islam
Publisher : Kependidikan Islam Fakultas Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36835/edukais.2017.1.1.1-36

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep pendidikan karakter menurut KH. Hasyim Asy’ari dan Ki Hadjar Dewantara, serta mengetahui relevansi konsep pendidikan karakter dari kedua tokoh tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat analisis deskriptif, dengan metode komparasi dan jenis penelitian yang digunakan adalah kepustakaan/library research, yaitu pengumpulan data yang bersifat kepustakaan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini bahwa konsep pendidikan karakter menurut KH. Hasyim Asy’ari adalah upaya membentuk manusia secara utuh baik jasmani maupun rohani, sehingga manusia dapat bertaqwa kepada Allah dengan benar-benar mengamalkan segala perintah-Nya mampu menegakkan keadilan di muka bumi, beramal shaleh dan maslahat, pantas menyandang predikat sebagai makhluk yang paling mulia dan lebih tinggi derajatnya dari segala jenis makhluk Allah yang lain. Adapun konsep pendidikan karakter dalam perspektif Ki Hadjar Dewantara adalah usaha yang bermaksud memberi bimbingan, tuntunan dan arahan bagi tumbuhnya anak didik sesuai dengan kodratnya agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. pemikiran konsep pendidikan karakter menurut KH. Hasyim Asy’ari dan Ki Hadjar Dewantara sangat relevan untuk pendidikan saat ini, mengingat beberapa komponen pendidikan karakter di Indonesia meliputi makna dan tujuan pendidikan, makna dan landasan filosofis karakter, serta paradigma pendidikan karakter memiliki keterkaitan yang signifikan. terkait dengan pendidikan karakter pendidik dan anak didik dapat dikatakan sebagai insan kamil, maka harus berpegang teguh kepada tauhid dan moral
Integrasi Konsep Keislaman Yang Rahmatan Lil ‘Alamin Menangkal Faham Ekstremisme Sebagai Ideologi Beragama Dalam Bingkai Aktifitas Kegiatan Keagmaan Mahasiswa Di Kampus Universitas Bondowoso Hosaini Hosaini
Edukais : Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 1 No. 2 (2017): Metode Pembelajaran Dalam Prespektif Islam
Publisher : Kependidikan Islam Fakultas Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36835/edukais.2017.1.2.95-104

Abstract

Islamic comes from arabic word of aslama, yuslimu islaman. And this word has meaning (salvation/save) that a characterictics of islamic teachings for islamic people around the word. and islam as a savior of life. From various problems that can damage the existence of his people In this study used a qualitative approach. It said gualitatifve because it has the following characterictics nature background, human as instrument, a gualitatifve method, inductive data analysis, based on theory, discriptive it determine the process more important rather than the result. The are limits set by focus, specific criteria for data validity, designs are temporar, research results are negotiated and mutually agreed upon. The cause of the emergence of fanaticims in Unibo students is based on the lack of islamic education, the scope of concepts or theories about the nature of islamic education it still needs to be increased in accordance with the principles of religious dogmatism based on the Qur’an and Hadits
Strategi Guru PAI dalam Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Peserta Didik Hosaini Hosaini
Edukais : Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 2 No. 1 (2018): Islam dan Mutu Pendidikan
Publisher : Kependidikan Islam Fakultas Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36835/edukais.2018.2.1.65-83

Abstract

Pada hakikatnya pendidikan merupakan salah satu komponen yang harus diutamakan oleh manusia di dalam menjalani kehidupan menuju hidup yang lebih baik. Penelitian ini terfokus pada strategi guru PAI dalam meningkatkan kecerdasan spiritual peserta didik di SMA Negeri 2 Situbondo, dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil dari pembahasan ini peneliti akan menjelaskan tentang data-data yang diperoleh melalui metode observasi, wawancara dan dokumentasi yang didapat di lembaga. Kesimpulan Bahwa penerapan strategi guru PAI dalam meningkatkan kecerdasan spiritual peserta didik di SMA Negeri 2 Situbondo adalah memberi tambahan kegiatan keagamaan, membiasakan peserta didik mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan, memulai dan mengakhiri pelajaran dengan do’a, menampilkan video-video yang mengandung hikmah, melihat individu dan kemampuan peserta didik, memberi nasehat dan tanya jawab, berdzikir dan mendo’akan peserta didik
PEMBELAJARAN DALAM ERA“NEW NORMAL” DI PONDOK PESANTREN NURUL QARNAIN JEMBER TAHUN 2020 Hosaini Hosaini
LISAN AL-HAL: Jurnal Pengembangan Pemikiran dan Kebudayaan Vol. 14 No. 2 (2020): DESEMBER
Publisher : LP2M Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (587.136 KB) | DOI: 10.35316/lisanalhal.v14i2.860

Abstract

Covid-19 pandemic outbreak not only hits education in kindergarten, elementary level, junior high school, senior high school, and university, but also it hits education in islamic boarding school throughout Indonesia. New Normal is a change in behavior to continue carrying out activities normally but with the addition of implementing health protocols to prevent Covid-19 transmission.This research uses an exploratory case study. The approach uses descriptive qualitative research methods used to obtain information content on the readiness of Pondok Pesantren Nurul Qarnain in carrying out teaching and learning process in the time of Covid-19 pandemic. Teaching and learning activities have been carried out at Pondok Pesantren Nurul Qarnain, by following the health protocol. The advantage of this system is there is no reduction in the learning system. The implementation of teaching and learning activities for students at the pesantrean remains in accordance with curriculum standards. because of the configuration of the board students.
Development Of Islamic Religious Education Books With Contextual Teaching And Learning hosaini hosaini; Ach Zukin; Mohammad Firdaus
At-Tarbiyat Vol 5 No 1 (2022): Islamic Education In Indonesia
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam An-Nawawi Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37758/jat.v5i1.404

Abstract

The Contextual Teaching and Learning model is motivated by the low absorption capacity of students in understanding learning; it can be seen from student learning outcomes that are still not optimal, student interest is lacking in motivation, and the learning process is still using teacher-centered. This study aims to improve student learning processes in PAI subjects by compiling textbooks carried out by teachers. The method used is the development method (R and D) at SMP Negeri 1 Banyuputih, . This study shows a significant difference from the previous teaching and learning process seen after the implementation of textbook products with the Contextual Teaching and Learning model. The ability of students to absorb learning is more effective, and students are more active in participating in teaching and learning activities. Students get convenience in understanding the learning material. This learning system can increase students' motivation and learning outcomes, especially in growing students' insight, skills, and attitudes, both in mastering theoretical and pragmatic learning materials.
EFFORTS TO IMPROVE TEACHER'S PROFESSIONALISM IN THE TEACHING LEARNING PROCESS Hosaini Hosaini; Alfiandi Zikra; Muslimin Muslimin
Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam Vol 13 No 2 (2022): Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Islam As-Syafiiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/alrisalah.v13i2.1881

Abstract

In the era of nation-building (Indonesia), which is developing today, teachers have an important role in increasing their potential as an effort to improve the intelligence of the nation's generation including guidance on future generations, the back and forth of a nation is determined by an educator. Therefore, a teacher has a direct obligation to supervise and assist the learning process of learners and students. Admittedly or not, teachers will always be an important element that determines the success and failure of an education. Therefore, teachers always play a role in the formation of potential human resources in the field of nation and state development.)(Teachers are second parents who always educate and supervise children, to achieve their goals and life. Therefore, a teacher must have a very high dedication and the profession he chooses is not a side job, because it is recognized or not the teacher who determines the success of the child. The research was conducted at SMA 1 Ibrahimy Sukorejo Situbondo. To collect data is used observation methods, documentation, and interviews. Then the data that has been collected in the form of words is analyzed with qualitative descriptive analysis.) (From the results of discussion and research, the following conclusions were obtained, the professionalism of teachers in the teaching and learning process was good enough, proven by the ability of teachers to make student units, always make good teaching preparations, use props well, and always hold evaluations. Efforts to improve professionalism made by the principal are management, disciplinary supervision and meetings. While the efforts made by teachers are to continue the level of education, reading themselves, and deliberation.) Dalam era pembangunan bangsa (indonesia), yang sedang berkembang saat ini, guru mempunyai peranan penting dalam meningkatkan potensi diri sebagai upaya untuk meningkatkan kecerdasan generasi bangsa termasuk bimbingan pada generasi mendatang, maju mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh seorang pendidik. Oleh karena itu seorang guru mempunyai kewajiban secara langsung untuk mengawasi dan membantu proises belajar peserta didik dan anak didik. Diakui atau tidak, guru akan selalu menjadi unsur penting yang menentukan berhasil dan tidaknya suatu pendidikan. Oleh karena itu maka guru selalu berperan dalam pembentukan sumberdaya manusia yang potensial dibidang pembangunan bangsa dan negara. Guru adalah orang kedua setelah orang tua yang selalu mendidik dan memgawasi anak, untuk meraih cita-cita dan tujan hidupnya. Oleh karena itu, seorang guru harus memiliki dedikasi yang sangat tinggi dan profesi yang dipilihnya itu bukan pekerjaan sampingan, sebab diakui atau tidak gurulah yang menentukan keberhasilan anak.Penelitian dilakukan di SMA 1 Ibrahimy Sukorejo Situbondo. Untuk mengumpulkan data digunakan metode observasi, dokumentasi, dan interview. Kemudian data yang telah terkumpul berupa kata-kata dianalisis dengn tekinik analisis deskriptif kualitatif. Dari hasil pemabahasan dan penelitian didapat kesimpulan sebagai berikut, profesionalisme guru dalam proses belajar mengajar sudah cukup baik, terbukti dengan kemampuan guru membuat satpel, selalu membuat persiapan mengajar dengan baik, menggunakan alat peraga dengan baik, dan selalu mengadakan evaluasi.Upaya peningkatan profesionalisme yang dilakukan oleh kepala sekolah adalah penataran, pengawasan kedisiplinan dan rapat.Sedangkan upaya yang dilakukan oleh guru adalah melanjutkan jenjang pendidikan, membaca sendiri, dan musyawarah.