This Author published in this journals
All Journal Biomed Science
Vivin Yuni Astutik
Program Studi Diploma IV Kebidanan Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN RIWAYAT SEROTINUS, STRES DAN DISFUNGSI UTERUS HIPOTONIK DENGAN RESIKO TERJADINYA SEROTINUS DI RS MADINAH KASEMBON Vivin Yuni Astutik; Titin Sutriyani
Biomed Science Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kehamilan dan Persalinan Serotinus Dengan Riwayat serotinus Resiko meningkat karna berbagai macam kejadian luar biasa pada kehamilan serotinus sebelumnya berpengaruh terhadap Uterus ibu yang menyebabkan Kontraksi yang tidak adekuat , Ibu hamil yang sering mengalami stress pada masa kehamilan berpengaruh terhadap produksi hormone Terutama Hormon persalinan, semakin sering ibu mengalami stress maka semakin sedikit hormone yang di produksi untuk menimbulkan kontraksi, Disfungsi Uterus Hipotonik beresiko terjadinya serotinus karna uterus tidak berkontraksi sehingga tidak menimbulkan persalinan factor resiko yang mempengaruhi serotinus diantaranya Riwayat Serotinus, Stres, dan Disfungsi Uterus HipotonikTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Riwayat Serotinus, Stres, dan Disfungsi Uterus Hipotonik dengan Resiko terjadinya Serotinus di RS. Madinah Kasembon. Jenis Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif (Deskriptif Korelatif) dengan Rancangan Cross sectional. Dengan Teknik pengambilan sampel adalah Total sampling yaitu semua populasi d jadikan sampel. Analisis yang di gunakan adalah Regresi Linear Berganda. Variabel Riwayat Serotinus (X1), stres (X2), disfungsi Uterus Hipotonik (X3) dan resiko terjadinya serotinus (Y)Hasil analisa Data yaitu Variabel X1 (Riwayat Serotinus ) yaitu Thitung T 0,05 yaitu 5,634 2,053 yang artinya memiliki hubungan yang signifikan antara riwayat serotinus dengan resiko terjadinya serotinus. Variabel X2 (Stres ) yaitu  ThitungT 0,05 Yaitu 3,220. 2053  yang artinya memiliki hubungan yang signifikan antara Stres dengan Resiko terjdinya Serotinus . Variabel X3 ( Disfungsi Uterus Hipotonik ) yaitu Thitung T 0,05Yaitu 3120 2053 artinya Disfungsi Uterus Hipotonik memiliki hubungan yang signfikan antara Disfungsi Uterus Hipotonik dengan Resiko Terjadinya Serotinus. Nilai Fhitung  12.891F 0,052,96 hal ini menunjukan bahwa Variabel Riwayat Serotinus (X1), stres (X2) ,disfungsi Uterus Hipotonik (X3)  memiliki  memiliki hubungan yang Signifikan,. NilaiRsquaredarivariabel X1,X2,X3 sebesar 0,598 ( 59,8 % ) Yang artinya Hubungan Riwayat Serotinus, Stres, dan Disfungsi Uterus Hipotonik Dengan ResikoTerjadinya Serotinus sebesar 59,8 %  sedangkan 40,2 % di pengaruh ioleh faktor lain yang tidak di teliti. Variabel yang dominan adalah X3 (Riwayat Serotinus ) yang lebih beresiko terjadinya Serotinus. 
HUBUNGAN ANEMIA DAN PREEKLAMSI PADA KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT BAPTIS BATU Titin Sutriyani; Vivin Yuni Astutik
Biomed Science Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyebab kematian bayi dapat bermula dari masa kehamilan yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi berat badan lahir rendah (BBLR) Perempuan yang menderita anemia menyebabkan kapasitas daya angkut oksigen untuk kebutuhan organ-organ vital bagi ibu dan janin berkurang serta akan berpotensi melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah BBLR (kurang dari 2,5 kg).Pada kasus preeklampsi, tekanan darah yang meningkat menyebabkan perfusi uteroplacenta mengalami penurunan. Hal tersebut dapat menyebabkan sirkulasi darah ke janin menjadi menurun sehingga janin akan kekurangan oksigen dan nutrisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Anemia dan Preeklamsi pada Kehamilan dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di Rumah Sakit Baptis Batu. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pedekatan cross sectional. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Anemia (X1) dan Pre-eklamsi (X2) dan variable dependen adalah resiko terjadinya berat badan lahir rendah (BBLR). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi yang lahir dari ibu yang anemia dan pre-eklamsi. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh bayi yang lahir dari ibu yang anemia dan pre-eklamsi. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juli-Agustus dengan menggunakan kuesioner. Data yang diperoleh diolah menggunakan regresi linier berganda. Hasil analisis data menunjukan bahwa dua variabel yang secara statistik berpengaruh secara nyata terhadap kejadian BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) yaitu Anemia dengan kejadian BBLR yang dibuktikan dengan nilai variabel X1 Anemia yaitu thitung >ttabel sebesar 2,137>2,052, dan terdapat hubungan yang signifikan antara Preeklamsi dengan kejadian BBLR yaitu thitung >ttabel sebesar 8,089>2,052. Nilai Rsquare sebesar 0,713artinya kedua variabel independen (X) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y) sebesar 71,3 %, sedangkan 28,7% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Dilihat dari hubungan kedua variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) dapat disimpulkan bahwa variabel X2 (Preeklamsi) lebih dominan dibandingkan dengan X1 (Anemia) terhadap Kejadian BBLR (Y).