<![CDATA[Letak geografis Indonesia di area segitiga karang dunia menyebabkan tingginya jumlah jenis karang keras. Terumbu karang memiliki berbagai fungsi yaitu sebagai habitat berbagai biota laut seperti tempat pemijahan dan pelindung alamiah dari bahaya abrasi. Pencemaran domestik memiliki kontribusi yang relatif besar terhadap kerusakan terumbu karang. Aktivitas manusia dan aliran sungai membawa partikulat dari daratan berupa sedimen ataupun bahan organik yang masuk kedalam laut sehingga dapat mengakibatkan terjadinya pencemaran limbah domestik. Bakteri Enterococcus spp. adalah bakteri yang ditemukan pada limbah domestik yang dijadikan indikator pencemaran limbah domestik. Metode pengambilan sampel mucus karang dilakukan dengan metode purposive sampling, dimana penentuan ini berdasarkan keberadaan terumbu karang dan kondisi pesisir yang berbeda-beda. Pengambilan sampel mucus karang di setiap stasiun yaitu dengan memilih secara acak 3 genus karang dalam masing-masing 3 ulangan transek sabuk 20 x 2 m. Sampel mucus karang sebanyak 10 ml akan diinokulasi pada media selektif Slanetz and Bartley. Keberadaan bakteri Enterococcus spp. yang tumbuh pada media ditunjukkan dengan koloni yang tumbuh berwarna merah. Identifikasi bakteri dianalisis menggunakan analisis deskriptif, sedangkan kelimpahan bakteri dianalisis dengan Anova satu arah untuk mengetahui perbedaan kelimpahan bakteri di setiap stasiun. Hasil penelitian ini adalah bakteri Enterococcus spp. teridentifikasi di semua stasiun pengambilan sampel mucus karang yang ditandai dengan pertumbuhan koloni bakteri berwarna merah pada media selektif dan tidak terdapat perbedaan kelimpahan bakteri Enterococcus spp. antar genus karang yang berbeda di setiap stasiun pengambilan sampel yang menunjukkan pencemaran domestik tersebar merata pada semua jenis karang.]]>
