Subandi Subandi
Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Saraf, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Komplikasi Neurologis dan Non-Neurologis Prosedur Digital Subtraction Angiography Serebral di RSUD Dr. Moewardi Periode Juni 2013-Mei 2018 Subandi Subandi; Pepi Budianto; Stefanus Erdana Putra; Wahyu Gusti Randa
Smart Medical Journal Vol 3, No 1 (2020): Smart Medical Journal
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13057/smj.v3i1.38356

Abstract

Pendahuluan: Digital subtraction angiography (DSA) serebral menjadi gold standard untuk memeriksa penderita dengan gangguan serebrovaskular. Banyak kemajuan yang telah diperoleh untuk meningkatkan keamanan penggunaan DSA serebral, seperti kontras yang lebih aman, kateter yang lebih kecil, kawat (hydrophilic guides), dan sistem pengamatan digital yang semakin baik. Hingga saat ini, belum ada penelitian terkait komplikasi neurologis maupun non-neurologis dari prosedur DSA yang dilakukan di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui berbagai komplikasi prosedur DSA, sehingga operator dapat meminimalisasi timbulnya komplikasi tersebut saat prosedur DSA dilakukan di kemudian hari.Metode penelitian: Penelitian deskriptif dilakukan di RSUD Dr. Moewardi terhadap 486 pasien yang menjalani prosedur DSA. Data yang dikumpulkan meliputi umur, jenis kelamin, komplikasi, serta temuan angiografi. Komplikasi neurologis dan non neurologis dikelompokkan menjadi: early, yang akan menghilang kurang dari 7 hari dan late, bila komplikasi terjadi lebih dari 7 hari. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah semua pasien yang menjalani prosedur DSA di RSUD. Dr. Moewardi periode Juni 2013 hingga Mei 2018 dan pasien yang mengalami komplikasi neurologis dan non-neurologis.Hasil penelitian: Terdapat 15 (3%) dari 486 pasien yang menjalani prosedur DSA serebral mengalami komplikasi. Komplikasi neurologis early terjadi pada 10 kasus (2%), dan tidak didapatkan komplikasi pada tipe late, sedangkan komplikasi non-neurologis early terjadi pada 2 kasus (0.4%), dan late pada 3 kasus (0.6%). Kejadian ini sebanding dengan penelitian yang dilakukan oleh studi internasional lainnya.Kesimpulan: Prosedur DSA serebral relatif aman, baik dalam hal komplikasi neurologis, komplikasi non-neurologis maupun terjadinya kematian. Komplikasi neurologis yang terjadi masih dalam batas yang direkomendasikan sesuai dengan petunjuk keamanan untuk melakukan DSA serebral.Kata kunci: Angiografi serebral; keamanan; komplikasi