Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Gambaran Kondisi Sanitasi Terminal Brawijaya di Kebalenan, Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi: Sanitasi Terminal Brawijaya Banyuwangi Wahyu Febriawan
Jurnal Kesehatan Vol 11 No 2 (2018): Jurnal Kesehatan Published By Poltekkes Ternate, November 2018
Publisher : UPPM Poltekkes Kemenkes Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.405 KB) | DOI: 10.32763/juke.v11i2.90

Abstract

Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang sehingga terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Cara memperbaiki kondisi sanitasi lingkungan masyarakat, dengan cara pencegahan dan pemberantasan penyakit salah satunya di tempat-tempat umum. Sanitasi yang buruk diyakini menjadi penyebab utama dalam 280.000 kematian. Sehingga menyebabkan 31% kematian anak di Indonesia (Riskesdas, 2007). Terminal merupakan salah satu contoh dari tempat-tempat umum, Terminal Brawijaya Banyuwangi termasuk dalam terminal penumpang tipe B yang berfungsi melayani kendaraan umum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sanitasi di Terminal Brawijaya Banyuwangi. Metode yang digunakan adalah wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan kepada petugas dinas perhubungan dan petugas kebersihan dengan menggunakan panduan wawancara. Sementara observasi yang dilakukan menggunakan instrumen yang dibuat berdasarkan rujukan teori terkait sanitasi kesehatan di tempat-tempat umum. Berdasarkan hasil penelitian terhadap 5 aspek penilaian yakni fasilitas utama dan bangunan terminal dalam kategori baik, sarana sanitasi terminal dalam kategori baik, ketersediaan lingkungan sehat dalam kategori buruk, fasilitas pemeliharaan terminal dalam kategori baik, ketertiban umum dan fasilitas penunjang lainnya dalam kategori baik. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa Terminal Brawijaya Banyuwangi dalam kategori baik yakni berada pada skor 66%, tetapi masih perlu adanya peningkatan pelayanan.
INOVASI PROGRAM PENYU RAJA SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN PROMOSI KESEHATAN DI PUSKESMAS SONGGON Wahyu Febriawan; Wahyu Febriawan
Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA) Vol 2, No 2 (2019): Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA)
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/makma.v2i2.1124

Abstract

Tahun 2019 program promkes Puskesmas Songgon dari target 56% rumah tangga sehat yang memenuhi 10 indikator PHBS masih tercapai 45%, guna untuk meningkatkan capaian tersebut, maka perlu dilakukan pemberdayaan petugas kesehatan di Puskesmas terutama dibagian promosi kesehatan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan inovasi program Penyu Raja (Penyuluhan di Rawat Jalan) dengan cara memberdayakan petugas kesehatan di Puskesmas Songgon. Sasaran pada pemberdayaan ini terbagi menjadi 3 yakni sasaran primer adalah petugas kesehatan Puskesmas Songgon, sasaran sekunder adalah pengunjung rawat jalan Puskesmas Songgon, dan sasaran tersier adalah kepala Puskesmas Songgon. Metode pemberdayaan dengan role model, petugas kesehatan Puskesmas Songgon diajak kerjasama untuk melakukan penyuluhan di rawat jalan. Adapun tahapan pemberdayaan meliputi: advokasi, penyusunan jadwal, pelaksanaan (role model), pendampingan dan evaluasi. Hasil dari pemberdayaan ini yaitu petugas kesehatan Puskesmas Songgon mampu mengembangkan inovasi penyuluhan dalam gedung dengan memanfatkan sumberdaya yang ada di Puskesmas. Pemberdayaan ini sudah memenuhi target keberhasilan kegiatan yakni 45% petugas kesehatan mau dan mampu melakukan penyuluhan di rawat jalan Puskesmas Songgon.