Pratiwi Kusumowardhani
Politeknik Negeri Media Kreatif

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penerapan Unsur Visual Bentuk Tanduk Domba Garut Dalam Desain Busana Siap Pakai Pratiwi Kusumowardhani; Larastika Rachmawati Hakim
JURNAL RUPA Vol 2 No 1 (2017): Open Issue
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/rupa.v2i1.756

Abstract

Fashion design is now being raised on culture, flora, fauna, and local knowledge of the archipelago with a style that is more trendy and dynamic. The uniqueness of Indonesia who brought fashion popular in foreign countries. One of the unique fauna that Indonesia and must be preserved is the Garut sheep. Garut sheep or Ovis aries is an Indonesian fauna originating from Leles, Wanaraja, and Limbangan Garut district. Characteristic of Garut sheep horn has a circular shape (large and thick) are strong, tall body, strong, and large compared to other types of sheep. Garut sheep ram with horns larger, circular, and stronger than the females horn. Sheep fighter also has a unique necklace. Sheep are usually used to fight fights Garut sheep, used the meat for consumption as well as the skin used for the various needs of fashion. The methodology of this research is an exploration, and analysis based on literature sources based on the elements and principles of design by Mayall Theory. In this research, the writer limits design analysis domba Garut in Indonesia on horn sheep arrowroot, which raises moodboard, as a reference for the manufacture of alternative fashion design selected.
ANALISIS MOTIF RAGAM HIAS BATIK JAWA TENGAH BERBASIS UNSUR VISUAL BENTUK DAN WARNA (Studi Kasus Batik Semarang dan Pekalongan) Pratiwi Kusumowardhani
Narada : Jurnal Desain dan Seni Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penulisan kali ini merupakan hasil penelitian lanjutan dari serangkaian penelitian sebelumnya yang mengidentifikasi dua unsur desain yaitu warna dan bentuk dari serangkaian penelitian ragam hias batik yang ada di pulau Jawa,  dengan  adanya  penelitian  lanjutan  ini  diharapkan  dapat  menjadi referensi bagi para desainer dalam mendesain  produk-produk  desain yang menjadi mengangkat nilai-nilai tradisi Indonesia (Batik) melalui motifnya. Dalam penulisan kali ini penulis mengangkat ragam hias batik Jawa Tengah. Ragam hias batik Jawa Tengah bersifat naturalis dan dipengaruhi berbagai kebudayaan diluar Jawa Tengah maupun asing. Warna-warna yang dipakai tampak lebih cerah bila dibandingkan  dengan daerah Jawa lainnya. Motif yang dihasilkan  banyak  terinsiparsi  dari alam. Ada dua wilayah  di mana perajin batik lebih banyak ditemukan yaitu Semarang dan Pekalongan. Dalam penulisan ini penulis mengidentifikasi unsur visual bentuk dan warna ragam hias Jawa Tengah dengan batasan dua wilayah tersebut. Metodelogi Desain Nate Burgon & Adam Kallis diadaptasi dalam penelitian ini, yaitu konsep divergen dan  konvergen, sampai menemukan detail masalah. Detail masalah yang dikembangkan  dengan  mengadaptasi  teori unsur visual oleh Marvin Bartel yaitu analisis unsur visual bentuk dan warna motif yang sering muncul sehingga menjadi identitas awal motif ragam hias Jawa Tengah. Sehingga luaran yang dihasilkan berupa kesimpulan bentuk dan warna dasar yang menjadi ciri khas motif Ragam Jawa Tengah dengan studi kasus batik Semarang dan Pekalongan.Katakunci: Jawa Tengah, motif, ragam hias, bentuk, warna