Dhiana Setyorini
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENURUNAN PERSEPSI NYERI PASIEN KANKER MENGGUNAKAN METOOE "AFFIRMASITAPPING TECHNIQUE" 01 WILAYAH KERJA PUSKESMAS PACARKELING SURABAYA Joko suwito; Padoli .; Dhiana Setyorini; Intim Cahyono
JURNAL PENELITIAN KESEHATAN Vol 13, No 1 (2015): Jurnal Penelitian Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1617.686 KB)

Abstract

Affirmation-Taping Techniques (An) has shown good results and safe as an alternative to reduce theperception of pain after surgery. NeverthelessAn therapy to reduce the perception of pain in patientswith cancer outpatient health center hasnot been confirmed usefulness.The design of this study is a quasi experimental pre-posttest control group design, with a population ofcancer patients who are actively participating in outpatient health center PacarkelingSurabaya, in a simplerandomized into the control group and the treatment group; has signed a Letter of Approval and followAn after receiving an explanation. The research instrument with the Visual Analogue Scale (VAS) and theMcGill-Melzack Pain Questionare and An's Guide; Data were analyzed with the Kolmogorov-Smirnove.Ethical clearance was obtained from the Health Research Ethics Committee (IEC) of Ministry of HealthPolytechnicof Surabaya.Treatment with An group amounted to 10 (ten) and a control group of 10 (ten); the two groups allgained a basic drug therapy in an outpatient health center services Pacarkeling Surabaya. From theanalysis of the hypothesis test is obtained that An has shown a significant difference in reducing theperception of pain cancer patients compared to controls (p = 0.000; a = 0.05).Discussion: An which is the technique of psycho-behavioral therapy treatment, the theory of SelfAffirmationand Meridian Theory-acupuncture; has changed the perception-emotion-koqnition is notconstructive toward self-acceptance and trust and hope in God Almighty, then reinforced by tapping onacupuncture points that reinforce the perception-koqnition-constructive emotion. Prefrontal cortex,hippocampus, amygdala and thalamus translate these conditions to produce neurotransmitters, which inturn c~n activate brain plasticity to modulate the pain and reduce the perception of painKey words: Pain perception, Affirmation Tapping Techniques, Cancer patient
TERAPI OKSIGEN TERHADAP KESADARAN PADA PASIEN HYPOGLIKEMIA PADA SAAT TRANSPORTASI I Made Sutarna; Dhiana Setyorini; Sofwan Ashari
JURNAL PENELITIAN KESEHATAN Vol 12, No 3 (2014): Jurnal Penelitian Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.279 KB)

Abstract

Kehilangan kesadaran adalah kegawatan medik yang dapat menakutkan orang-orangterdekat pasien. Beberapa penyebab ketidaksadaran adalah  sinkope, CVA atau stroke, dan Komaakibat diabetes mellitus sehingga terjadi Hypoglikemia. Hypoglikemia adalah batas terendah kadarglukosa darah puasa atau true glucose 60mg%. Dari data yang didapatkan dari First Care Ambulance Service, dalam dua bulan terakhir terdapat kurang lebih sepuluh pansien mengalami Hypoglikemia. Penelitian ini adalah pre eksperimental dengan desain one group pre test and post test  design dengan target populasi sebanyak 10 orang menggunakan metode Random sampling.Setelah dilakukan uji Willcoxon Signed Rank Test, didapatkan Z = 2,100 dan Asym sig (2-tailed) 0,001, pada Signifikansi 0,05 maka nilai Z tabel= 0,982. Hypoglikemia dapat menyebabkanberkurangnya oksigen dalam darah dan oksigen akan berkurang lagi karena untuk pembentukanglukosa sebagai kompensasi tubuh untuk memenuhi kebutuhan glukosa dalam darah yangdipergunakan untuk mensuplai otak dalam melakukan aktivitasnya. Oleh karena itu pemberianterapi Openting untuk memenuhi kebutuhan otak dan metabolime pembentukan glukosa sehinggakesadaran akan meningkat.Kata kunci : hypoglikemia, tingkat kesadaran, terapi O2
ASUHAN KEPERAWATAN POLA NAFAS TIDAK EFEKTIF PADA PASIEN DENGAN PNEUMONIA ET CAUSA COVID-19 DI RUMAH SAKIT HUSADA UTAMA SURABAYA Della Afrianti; Dhiana Setyorini; Minarti
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 14 No. 1 (2020)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.004 KB)

Abstract

Virus corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru- paru yang berat, hingga kematian.Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan asuhan keperawatan pola nafas tidak efektif pada pasien pneumonia et causa Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan asuhan keperawatan. Instrumen yang digunakan yaitu format asuhan keperawatan dengan analisa data berupa tabel dan narasi. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 2 pasien yang terkonfirmasi Covid-19 dengan pneumonia di Ruang Isolasi Lantai 14 RS Husada Utama Surabaya. Kedua pasien menunjukkan data pengkajian utama berupa keluhan sesak, batuk dan takipneu pada kedua pasien yang menjadi penunjang muculnya masalah keperawatan pola nafas tidak efektif. Intervensi dilakukan selama 3x24 jam pada kedua pasien ini yaitu monitor frekuensi nafas, monitor pola nafas, monitor saturasi dan pemberian posisi semi fowler. Implementasi keperawatan dilakukan dengan menyesuaikan rentang waktu pada intervensi keperawatan yang telah dibuat. Evaluasi ketercapaian perawatan berupa pola nafas efektif pada pasien 1 teratasi sebagian di hari ke 3 dan pada pasien 2 teratasi di hari ke 3. Setelah dilakukan asuhan keperawatan menunjukkan bahwa tata laksana pemberian posisi semi fowlerpada pasien yang mengalami pola nafas tidak efektif dapat membantu mengurangi sesak nafas dan meningkatkan saturasi.Intervensi pemberian posisi semi fowler dapat menjadi pilihan utama yang efektif dan mudah dilakukan untuk mengatasi masalah pola nafas tidak efektif. Kata-kata kunci :Asuhan Keperawatan, Covid-19, Pneumonia, Pola Nafas Tidak Efektif
ASUHAN KEPERAWATAN BERSIHAN JALAN NAPAS TIDAK EFEKTIF PADA KLIEN COVID-19 DI RUANG RIK CEMPAKA RSUD DR SOETOMO SURABAYA Elvin Elsa Maharenny; Minarti; Dhiana Setyorini
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 14 No. 1 (2020)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.72 KB)

Abstract

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan Wabah disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Tujuan penelitian untuk mengetahui asuhan keperawatan bersihan jalan napas tidak efektif pada klien covid-19. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Responden yang digunakan yaitu klien dengan kasus Covid-19 berjumlah 2 orang yang dirawat di ruang RIK Cempaka RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Metode pengambilan data pada penelitian ini yaitu dengan wawancara, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Instrument pengumpulan data menggunakan format pengkajian sesuai ketentuan yang berlaku di Prodi Pendidikan Profesi Ners. Analisa data secara deskriptif. Pada pengkajian didapatkan kedua klien memiliki keluhan utama yang sama yaitu batuk tidak efektif. Diagnosis yang muncul yaitu bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan sekresi tertahan ditandai dengan RR >22x/menit, SpO2 <95% dan adanya suara napas tambahan ronkhi. Tahap perencanaan untuk mempertahankan jalan napas maka dilakukan perencanaan manajemen jalan napas. Tindakan keperawatan dilakukan selama 3 hari yaitu manajemen jalan napas yang meliputi monitor pola napas, bunyi napas tambahan, sputum, pemberian posisi semi fowler, terapi O2, latihan batuk efektif serta kolaborasi pemberian obat mukolitik. Pada tahap evaluasi kedua klien didapatkan klien 1 masalah teratasi dan klien 2 masalah belum teratasi. Disarankan tenaga keperawatan dapat lebih meningkatkan kemandirian klien dalam melakukan latihan batuk efektif pada klien Covid-19 dengan masalah keperawatan bersihan jalan napas tidak efektif. Kata kunci : Covid-19, Bersihan jalan napas tidak efektif, Asuhan Keperawatan
FAKTOR RISIKO TERJADINYA STUNTING PADA ANAK USIA BALITA Khofifah Nuril Fauziyah; Dhiana Setyorini; Indriatie; Enung Mardiyana
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 16 No. 1 (2022)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v16i1.22

Abstract

ABSTRAK Stunting merupakan salah satu masalah gizi yang dialami oleh balita di dunia saat ini. Stunting dapat dipengaruhi oleh faktor langsung dan tidak langsung. Stunting akan berdampak pada perkembangan kognitif dan pendidikan yang buruk, sehingga prestasi anak-anak kurang gizi menurun yang mengakibatkan kapasitas kerja dan status ekonomi yang rendah saat dewasa. Serta memiliki kemungkinan mengembangkan penyakit kronis. Tujuan literature review ini adalah untuk menjelaskan tentang faktor risiko stunting pada anak usia balita. Penelitian ini menggunakan literature review. Penelusuran artikel menggunakan lima database dengan kriteria kualitas tinggi dan sedang (Scopus, Sinta, Pubmed, Scient Direct, dan ProQuest). Artikel full text dan dipublikasikan dari tahun 2017–2020. Hasil penelusuran ditemukan 10 artikel yang sesuai dengan kriteria untuk direview. Hasil review menunjukkan bahwa terdapat faktor risiko terjadinya stunting pada anak usia balita (bawah lima tahun) pada 10 artikel yaitu jenis kelamin (n=8), berat badan lahir rendah (n=5), kelahiran ganda (n=2), riwayat infeksi (n=1), kebiasaan makan (n=1), pemberian ASI (n=2), riwayat MP-ASI (n=1), pendidikan ibu (n=9), IMT ibu (n=1), riwayat kunjungan ANC ibu (n=1), tempat tinggal (n=3), status ekonomi (n=4). Hasil beberapa studi dalam literature review ini menunjukkan bahwa pendidikan ibu rendah adalah faktor risiko paling sering terjadinya stunting pada anak usia bawah lima tahun. Perlu implementasi program intervensi pencegahan kasus stunting melalui konseling pengasuhan, promosi kesehatan dan perbaikan praktik pemberian makan, promosi kehamilan sehat, eksklusif, MP-ASI tepat waktu, dan promosi kesehatan perilaku yang sehat, serta mengurangi ketimpangan ekonomi.