Agusniar Rizka Luthfia
Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGUATAN LITERASI PERUBAHAN IKLIM DI KALANGAN REMAJA Agusniar Rizka Luthfia
Jurnal Abadimas Adi Buana Vol 3 No 1 (2019): Juli
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.68 KB) | DOI: 10.36456/abadimas.v3.i1.a1941

Abstract

Perubahan iklim adalah sebuah ancaman nyata bagi kehidupan dan peradaban umat manusia. Dampak perubahan iklim yang disebabkan oleh pemanasan global saat ini sudah semakin terlihat di seluruh dunia. Akan tetapi, ada kesenjangan literasi perubahan iklim di tengah masyarakat kita terutama di kalangan remaja. Mitra kegiatan pengabdian ini bahkan mengakui kurangnya pengetahuan yang mereka miliki berkaitan dengan perubahan iklim. Meskipun pada ukurantertentu mereka telah memiliki pengetahuan tetapi hal ini jelas bukanlah sebuah kondisi yang ideal. Oleh karena itu, penguatan literasi perubahan iklim di kalangan remaja adalah sebuah agenda penting untuk dilakukan. Hasil yang dicapai dari kegiatan pengabdian ini adalah para remaja sadar dan memahami pentingnya melakukan melakukan berbagai langkah nyata untuk mereduksi dampak perubahan iklim di kehidupan mereka sehari-hari.
DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK SEBAGAI MITIGASI PERUBAHAN IKLIM Eka Nada Shofa Alkhajar; Agusniar Rizka Luthfia
Jurnal Penamas Adi Buana Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Penamas Adi Buana
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/penamas.vol4.no1.a2524

Abstract

Perubahan iklim adalah sebuah persoalan global yang dihadapi seluruh umat manusia. Orang-orang perlu mengetahui bagaimana cara menghadapi perubahan iklim. Secara umum, ada dua strategi utama untuk mengurangi resiko dari dampak perubahan iklim. Salah satunya adalah mitigasi perubahan iklim. Strategi ini terdiri dari upaya-upaya untuk mengurangi atau mencegah peningkatan emisi gas rumah kaca. Dalam konteks ini, remaja pun memiliki peran penting untuk ambil bagian dan melakukan aksi nyata. Salah satu bentuk aksi nyata tersebut adalah dengan mendaur ulang sampah plastik. Sampah plastik adalah salah satu sumber emisi gas rumah kaca. Oleh karena itu, aksi ini sangatlah penting untuk dilakukan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk membekali remaja keterampilan untuk mendaur ulang sampah plastik terutama botol plastik bekas. Hasil yang dicapai dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah mitra kegiatan telah memiliki keterampilan untuk mendaur ulang sampah plastik menjadi benda-benda yang menarik dan bernilai guna.
Tantangan Implementasi Pemerintahan Terbuka (Open Government) di Indonesia Agusniar Rizka Luthfia; Eka Nada Shofa Alkhajar; Agus Sofyan
WAHANA Vol 73 No 2 (2021): Wahana
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/wahana.v73i2.4269

Abstract

Kebebasan untuk dapat mengakses informasi publik merupakan prasarat pertama terciptanya masyarakat yang partisipatif. Di mana partisipasi masyarakat menjadi ciri suksesnya desentralisasi dan demokratisasi. Indonesia menjadi salah satu negara yang dengan segera melakukan upaya pemerintahan terbuka (open government) dengan memberlakukan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, disingkat menjadi UU KIP. Harapannya, akan tercipta partisipasi publik, pencegahan maladministrasi serta korupsi. Artikel ini membahas mengenai pelaksanaan KIP sebagai landasan terciptanya open goverment di Indonesia, hambatan-hambatan yang menyertainya beserta solusi yang ditawarkan. Tulisan ini merupakan hasil penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif berupa riset kepustakaan (library research). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa masih terdapat kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaan KIP. Penelitian ini juga melihat bahwa media memiliki peran yang krusial sebagai anjing penjaga (watch dog) yang dapat mendorong dan mengawal atmosfer keterbukaan informasi publik yang ideal.