Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVING MELALUI METODE DEMONSTRASI DAN EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA Dowes Rahono; Widha Sunarno; Cari -
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 3, No 3 (2014): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v3i3.9692

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) peningkatan motivasi belajar siswa dengan pendekatanProblem Solving melalui metode demonstrasi dan eksperimen; 2) peningkatan hasil belajar siswa denganpendekatan Problem Solving melalui metode demonstrasi dan eksperimen. Penelitian ini merupakanPenelitian Tindakan Kelas yang dilakukan dengan dua siklus, setiap siklus terdiri empat tahap yaitu:perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 3 Sukoharjo kelas XIIPA 3 semester gasal tahun pelajaran 2013/2014 pada bulan Juli - Desember 2013 dan teknik pengumpulandata menggunakan cara pengamatan, angket, dan tes obyektif. Hasil penelitian menunjukkan motivasi danhasil belajar siswa mengalami peningkatan. Motivasi belajar siswa pada kondisi awal atau pra siklus rata-rataklasikal 69,44%, siklus I 83,33%, dan siklus II 91,67%, pada aspek kognitif rata-rata klasikal kondisi awal61,11%, siklus I 77,78%, dan siklus II 88,89%, pada aspek afektif rata-rata klasikal kondisi awal 77,78%,siklus I 86,1%, dan siklus II 94,44% sedangkan pada aspek psikomotorik rata-rata klasikal kondisi awal75,00%, siklus I 80,56%, dan siklus II 91,66%. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan: 1) pembelajaranProblem Solving melalui metode demonstrasi dan eksperimen dapat meningkatkan motivasi belajar siswa; 2)pembelajaran Problem Solving melalui metode demonstrasi dan eksperimen dapat meningkatkan hasil belajarsiswa.
PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN PROYEK DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN SIKAP ILMIAH SISWA Metri Junaedi; Widha Sunarno; Cari -
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 3, No 3 (2014): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v3i3.9672

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode eksperimen dan proyek,aktivitas, sikap ilmiah, dan interaksinya terhadap prestasi belajar ranah kognitif, afektif, dan psikomotorsiswa.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dan dilaksanakan dari bulan Juni 2013 – Desember2013. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Kudus Tahun Pelajaran2013/2014. Sampel diperoleh dengan teknik Cluster Random Sampling yang terdiri dari dua kelas, XI IPA1dan XI IPA3. Kelas XI IPA1 diberi pembelajaran dengan metode proyek dan kelas XI IPA3 diberipembelajaran dengan metode eksperimen. Data dikumpulkan dengan metode tes untuk prestasi belajarkognitif, angket aktivitas, sikap ilmiah, dan prestasi afektif serta lembar observasi untuk psikomotor siswa.Hipotesis diuji menggunakan ANOVA dengan desain faktorial 2x2x2 sel tak sama dengan bantuan softwarePASW versi 18. Dari hasil analisis data disimpulkan: 1) ada pengaruh penggunaan metode eksperimen danproyek terhadap prestasi belajar kognitif, afektif, dan psikomotor siswa; 2) tidak ada pengaruh aktivitasterhadap prestasi belajar kognitif, tetapi ada pengaruh terhadap prestasi afektif dan psikomotor siswa; 3) adapengaruh sikap ilmiah terhadap prestasi belajar kognitif dan psikomotorik namun tidak memberikanpengaruh terhadap prestasi afektif siswa; 4) tidak ada interaksi antara metode dengan aktivitas siswa terhadapprestasi belajar kognitif dan psikomotorik siswa namun ada interaksi dengan prestasi afektif siswa; 5) adainteraksi antara metode dengan sikap ilmiah siswa terhadap prestasi belajar kognitif tetapi tidak ada interaksidengan afektif dan psikomotor siswa; 6) tidak ada interaksi antara aktivitas dengan sikap ilmiah siswaterhadap prestasi belajar kognitif, afektif dan psikomotor siswa; 7) tidak ada interaksi antara metode, aktivitasdan sikap ilmiah siswa terhadap prestasi belajar kognitif, afektif, dan psikomotor siswa.Kata Kunci: Inkuiri, metode eksperimen, metode proyek, aktivitas, sikap ilmiah.
PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING MELALUI METODE OBSERVASI GEJALA FISIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJARDAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS Dwi Ristanto; Widha Sunarno; Cari -
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 3, No 3 (2014): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v3i3.9704

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengimplementasikan pembelajaran fisika dengan model ContextualTeaching and Learningmelalui metode observasi gejala fisis untuk meningkatkan hasil belajar danketerampilan berpikir kritis pada materi kemagnetan di kelas XII Imersi 1 SMA Negeri 2Karanganyar tahun pelajaran 2013/2014.Penelitian dilaksanakan dari bulan Maret sampai denganDesember 2013. Subyek penelitian adalah siswa kelas XII Imersi 1 SMA Negeri 2 Karanganyartahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari 26 siswa. Data prestasi belajar kognitif danketerampilan berpikir kritis diambil dengan teknik tes sedangkan prestasi belajar afektif danpsikomotor diambil dengan teknik observasi.Kesimpulan penelitian adalah 1) Model CTL melaluimetode observasi gejala fisis dapat diterapkandengan baik dengan dua siklus melalui empattahapanyaitu tahap observasi, tahap pengajuanmasalah, tahap pemecahan masalah, dan tahappemantapan konsep, 2) Model CTL melalui metodeobservasi gejala fisis dapat meningkatkan hasilbelajar pada materi kemagnetan dengan rinciansebagai berikut: a) Terdapat peningkatan persentasejumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar kognitif dari prasiklus (57,69%), siklus I(69,23%), dan siklus II (88,46%), b) Terdapat peningkatan capaian rata-rata prestasi belajar afektifdari prasiklus (62,82%), siklus I (70,83%), dan siklus II (83,33%), c) Terdapat peningkatancapaian rata-rata keterampilan proses sains dari prasiklus (63,65%), siklus I (69,23%), dan siklusII (83,24 %). 3)Model CTL melalui metode observasi gejala fisis dapat meningkatkanketerampilan berpikir kritis siswa dengan peningkatan sebagai berikut: a) Persentase jumlah siswadengan keterampilan berpikir kritis kategori tinggi mengalami peningkatan dari prasiklus(23,10%), siklus I (50,00%), dan siklus II (73,08%), b) Capaian rata-rata keterampilan berpikirkritis mengalami peningkatan dari prasiklus (62,70%), siklus I (67,41%) dan siklus II (72,67%).
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA DENGAN MEDIA GEOMETRI SEDERHANA BERORIENTASI PADA PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK Supriyono -; Widha Sunarno; Soeparmi -
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 3, No 3 (2014): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v3i3.9726

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) kelayakan bahan ajar fisika media geometri sederhana yangdikembangkan untuk siswa SMP kelas 8 pada materi pokok cahaya. (2) efektivitas bahan ajar fisika denganmedia geometri sederhana yang dikembangkan untuk siswa SMP kelas 8 pada materi pokok cahaya.Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan yang dilaksanakan di SMPN 1 Ngraho. Subyekpenelitian ini adalah siswa kelas 8 pada materi pokok cahaya. Bahan ajar fisika dengan media geometrisederhana dikembangkan berdasarkan data bahwa banyak siswa mengalami kesulitan aljabar dalammempelajari fisika khususnya pada materi pokok cahaya. Uji kelayakan bahan yang dikembangkan dilakukandengan: (1) validasi bahan ajar fisika dengan media geometri sederhana oleh ahli, guru dan teman sejawat;(2) uji terbatas dalam pembelajaran; (3) uji lebih besar terhadap 31 siswa pada 1 kelas; (4) analisis hasilvalidasi ahli, guru dan siswa; (5) analisis pelaksanaan pembelajaran. Uji efektivitas bahan ajar dilakukandengan membandingkan hasil tes kognitif kelas eksperimen yang pembelajarannya menggunakan bahan ajarfisika dengan media geometri sederhana dan kelas kontrol yang pembelajarannya menggunakan bukukonvensional. Analisis hasil uji kelayakan bahan ajar fisika dengan media geometri sederhana oleh ahliadalah 4,51, oleh guru 4,51 dan oleh teman sejawat 4,55. Ketiga hasil analisis tersebut masuk dalam kategorisangat baik. Hasil uji efektivitas menunjukkan p-value > 0,05 maka dapat disimpulkan terdapat perbedaankeefektifan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rata-rata prestasi belajar kelas eksperimen adalah78,77 sedangkan rata-rata kelas kontrol adalah 72,53 sehingga bahan ajar fisika dengan media geometrisederhana efektif digunakan dalam pembelajaran fisika kelas 8 materi pokok cahaya.
PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU BERBASIS KONFLIK KOGNITIF TEMA PEREDARAN DARAH DI SMP NEGERI 6 WONOGIRI Suryani -; Widha Sunarno; Soeparmi -
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 3, No 3 (2014): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v3i3.9664

Abstract

Sesuai KTSP pembelajaran IPA di SMP seharusnya disajikan terpadu, namun banyak kendala sehingga IPAdibelajarkan tidak terpadu, terpisah antara fisika dan biologi. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahuipenyiapan modul yang dikembangkan; (2) mengetahui kualitas modul yang dikembangkan; (3) mengetahuiefektivitas modul yang dikembangkan. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan untukpembuatan modul IPA terpadu berbasis konflik kognitif tema peredaran darah. Penelitian dan pengembanganini melalui tahap pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan penyebaran. Draf modul yangdikembangkan divalidasi oleh ahli modul dan teman sejawat kemudian direvisi, diujicobakan terbatas,kemudian diujicobakan pada 1 kelas sesungguhnya dan direvisi menjadi modul produk akhir. Moduldisebarkan ke guru IPA untuk mendapatkan respon. Instrumen yang digunakan adalah lembar validasimodul, soal hasil belajar, dan angket respon terhadap modul. Kualitas modul ditentukan dengan memvalidasidraf awal modul. Data yang diperoleh berupa skor, kemudian diubah menjadi data kualitatif skala empat.Hasil pre tes dan pos tes dianalisis dengan uji t dengan program SPSS 19. Kesimpulan hasil penelitian danpengembangan ini adalah: (1) modul yang dikembangkan setelah direvisi termasuk kategori "sangat baik"untuk kelayakan isi, bahasa, penyajian, kegrafikan, pendekatan, dan keterpaduan; (2) modul yangdikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dilihat dari peningkatan rerata nilai sebelum dansesudah menggunakan modul.