Wulandari Novi Pradana
Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS EKONOMI PRA-RANCANGAN PABRIK HAND SANITIZER DAUN SIRIH DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 480 TON/TAHUN Wulandari Novi Pradana; Profiyanti Hermien Suharti
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 7, No 2 (2021): August 2021
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v7i2.275

Abstract

Hand sanitizer adalah cairan antiseptik untuk membersihkan atau menghilangkan kuman pada tangan. Peran antiseptik dalam hand sanitizer biasanya bergantung pada komposisi alkohol. Alkohol membuat tangan menjadi kering serta menimbulkan dehidrasi pada kulit. Penggunaan alkohol sebagai antiseptik dapat diganti dengan bahan-bahan alami. Bahan alami yang digunakan harus memiliki sifat antibakteri seperti daun sirih serta jeruk nipis. Daun sirih (Piper betle Linn) sangat terkenal dalam kehidupan warga di Indonesia. Daun sirih bermanfaat untuk kesehatan gigi serta kerap digunakan selaku obat kumur, menghilangkan bau tubuh serta mulut, mengobati sariawan, mimisan, gatal- gatal, koreng serta keputihan pada perempuan. Daun sirih memiliki senyawa antibakteri yang terdiri dari senyawa fenol serta turunannya. Daun sirih memiliki berbagai kandungan kimia yaitu minyak atsiri. Proses pembuatan hand sanitizer ini diawali dengan pembuatan ekstrak daun sirih menggunakan metode soxhlet. Hasil ekstrak daun sirih ditambahkan bahan lainnya yaitu etanol, na-cmc, natrium metabisulfit, dan gliserin dalam rangka menghasilkan hand sanitizer berbentuk gel. Perhitungan analisis ekonomi pabrik ini didasarkan pada rencana pendirian pabrik di Rembang pada tahun 2024 untuk hasil dari perhitungan didapatkan nilai Return on Investment (ROI) saat sebelum pajak sebesar 90% serta Return on Investment (ROI) setelah pajak sebesar 54%. Nilai Pay Out Time (POT) sehabis pajak sebesar 1,8 tahun dan sebelum pajak sebesar 1,1 tahun. Break Even Poin (BEP) sebesar Rp. 99.064.027.413,39 serta Shut Down Point (SDP) sebesar Rp. 28.773.654.292,14. Berdasarkan  hasil analisis yang sudah dilakukan, pra-perancangan pabrik hand sanitizermenggunakan daun sirih dengan formulasi na-cmc dan gliserin dengan kapasitas 480 ton/ tahun layak untuk didirikan.