Muhammad Firdaus Imaduddin
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

IDEOLOGI CINTA DALAM CERPEN “DALAM PERJAMUAN CINTA” KARYA TAUFIK AL-HAKIM BERDASARKAN PRESPEKTIF STRUKTURALISME GENETIK Abdul Basid; Muhammad Firdaus Imaduddin
Haluan Sastra Budaya Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/hsb.v1i2.12114

Abstract

Cerpen Dalam Perjamuan Cinta karya Taufik Al-Hakim merupakan cerpen filosofis yang merepresentasikan ideologi-ideologi cinta yang disampaikan dengan gaya bahasa yang indah dan struktur kalimat yang menarik. Ideologi cinta dalam cerpen tersebut diikonstruksikan sebagai mediator yang membentuk relevansi antara struktur karya sastra dan struktur masyarakat sesungguhnya. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode deskriptif yang menguraikan bentuk-bentuk teks secara interpretatif. Peneliti memanfaatkan teori struturalisme genetik Lucian Goldmann dengan pemaparan lima konsep utama antara lain; fakta-fakta kemanusiaan, subjek kolektif, pandangan dunia pengarang, strukturasi karya sastra, dan dialektika pemahaman-penjelasan. Penelitian ini menghasilkan lima pembahasan utama antara lain: 1) cerpen karya Taufik Al-Hakim ini mengandung dua fakta kemanusiaan yang menjadi pokok terbentuknya ideologi yaitu: a) fakta kemanusiaan kultural yang berada pada permulaan cerita berupa gejolak perasaan cinta yang muncul dari hati para pemuda untuk memiliki gadis tersebut; b) fakta kemanusiaan kultural yang berupa ide atau gagasan dasar yang muncul dari pemikiran gadis berparas cantik, yaitu ide tentang cinta; 2) dalam cerpen tersebut, secara umum tampak menggambarkan representasi dua kelompok besar yang saling beradu argumen. Dua kelompok tersebut adalah kelompok perempuan yang notabennya layaknya kelompok atas (superior) yang tidak mau dikalahkan dan kelompok pemuda yang dalam cerpen memainkan peran inferior; 3) cerpen ini bertolak dari postulasi pandangan dunia mengenai keegoisan dan kemisteriusan kaum perempuan terhadap sesuatu khususnya dalam cerpen digambarkan dengan manifestasi sikap mengenai cinta; 4) relasi antara tokoh dengan tokoh, tokoh dengan objek atau dunia, digambarkan secara implisit yang dapat diamati melalui kontak interaksi antar tokoh dengan objek yang dibahas di awal cerpen yaitu cinta; dan 5) dialektika yang terbentuk dalam cerpen bergerak dari postulasi pandangan dunia mengenai keegoisan dan kemisteriusan kaum perempuan terhadap sesuatu. Pandangan dunia ini digunakan untuk mengurai dan menganalisis struktur karya sastra dengan struktur masyarakat serta dipersepsi sebagai struktur karya sastra yang mengikat unit-unit struktur lebih kecil yang membangun karya sastra.