ABSTRAKKarya Tari Mungkartaga berangkat dari rangsang gagasan yaitu fragmen bunuh diri Dyah Pitaloka dalam Cerita Perang Bubat. Mungkartaga memiliki makna keteguhan untuk berjuang membela harga diri dan harkat martabat masyarakat Sunda. Dyah Pitaloka adalah representasi wanita Sunda yang teguh, berani dan tangguh. Karya Tari Mungkartaga dikategorikan pada tari literer (bertema) dengan tipe tari dramatik. Karya Tari Mungkartaga dipertunjukan dalam media virtual sehingga memiliki dimensi estetika tersendiri untuk menyentuh psikologi apresiator. Dimensi estetika tersebut akan di bedah menggunakan teori estetika instrumental yang digagas oleh A. A. M. Djelantik, bahwa semua benda atau peristiwa kesenian mengandung tiga aspek yang mendasar, yakni; Wujud (appearance), Bobot atau isi (content, substance), dan penampilan atau penyajian (presentation). Dimensi estetika Mungkartaga dalam media virtual berpijak pada fase proses kreativitas yang digagas oleh Alma M. Hawkins. Karya Tari Mungkartaga menyampaikan nilai-nilai perjuangan, keteguhan, keberanian dan heroisme. Kata Kunci: Estetika Tari Mungkartaga, Penciptaan Tari, Tari Virtual. ABSTRACTAesthetic Dimensions Of Mungkartaga Dance In Virtual Media, December 2021. The Dance of Mungkartaga departs from the stimulus of the idea, namely the suicide fragment of Dyah Pitaloka in the Bubat War Story. Mungkartaga has the meaning of determination to fight for the dignity and dignity of the Sundanese people. Dyah Pitaloka is a representation of Sundanese women who are steadfast, brave and tough. Mungkartaga dance works are categorized as literary dance (themed) with a dramatic dance type. Mungkartaga's dance work is performed in virtual media so that it has its own aesthetic dimension to touch the psychology of appreciators. The aesthetic dimension will be analyzed using the instrumental aesthetic theory initiated by A. A. M. Djelantik, that all artistic objects or events contain three basic aspects, namely; Appearance (appearance), weight or content (content, substance), and appearance or presentation (presentation). Mungkartaga's aesthetic dimension in virtual media is based on the creative process phase initiated by Alma M. Hawkins. Mungkartaga dance works convey the values of struggle, determination, courage and heroism. Keywords: Mungkartaga Dance Aesthetics, Dance Creation, Virtual Dance.