Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemakaian Tindak Tutur Direktif Di Kalangan Jamaah Tablig Dalam Berdakwah Habiburrahman Habiburrahman; Rahmat Sulhan Hardi
P-2623-0291
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Lembaga Penelitian Dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.88 KB) | DOI: 10.1234/.v0i0.404

Abstract

Jamaah Tablig merupakan salah satu kelompok dakwah yang tersebar di seluruh penjuru nusantara ini. Jamaah Tablig dikenal memiliki eksistensi yang senantiasa berkomitmen melaksanakan dakwah dalam kondisi masyarakat yang beragam dengan pendekatan yang santun dan tidak memaksa. Sejalan dengan tugas pendakwah tersebut, tindak tutur direktif juga dimaksudkan untuk menimbulkan beberapa efek melalui tindakan sang penyimak yaitu jamaah yang didakwahi. Misalnya: memesan, memerintahkan, memohon, meminta, menyarankan, menganjurkan, dan menasihatkan. Sejalan dengan uraian tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan fungsi tindak tutur direktif di kalangan jamaah tablig dalam berdakwah.  Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang menggunakan kajian pragmatik. Data penelitian terdiri atas dua jenis, yaitu: (1) data tuturan dan (2) data catatan lapangan. Data catatan lapangan meliputi catatan lapangan deskriptif dan catatan lapangan reflektif. Data pertama diperoleh melalui teknik observasi yang dibantu perekaman menggunakan handycam dan data kedua diperoleh melalui wawancara. Data dianalisis melalui empat tahap, yaitu: (1) pengumpulan data, (2) reduksi data, (3) penyajian data, dan (4) penyimpulan temuan dan verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat dideskripsikan fungsi tindak tutur direktif di kalangan Jamaah Tablig dalam berdakwah menjadi 9, yaitu: (1) fungsi tindak tutur direktif untuk menyatakan ajakan, (2) suruhan, (3) peringatan, (4) seruan, (5) imbauan, (6) persilaan, (7) anjuran, (8) harapan, dan (9) larangan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Jamaah Tablig dalam mengemban misi dakwah menerapkan tindak tutur direktif sebagai sarana yang efektif untuk menimbulkan efek terhadap jamaah yang didakwahi agar menerima pesan dakwah sebagaimana yang diharapkan
Menulis Cerpen dengan Konsep Spritualisme Kritis Rahmat Sulhan Hardi
Jurnalistrendi : Jurnal Linguistik, Sastra dan Pendidikan Vol 9 No 1 (2024): Edisi April 2024
Publisher : Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jurnalistrendi.v9i1.1816

Abstract

Tulisan ini mendeskripsikan tahapan dalam pembelajaran menulis cerita pendek yang menggabungkan antara teori dan latihan menulis. Pembelajaran ini terdiri atas tiga tahapan yaitu tahap pramenulis, tahap menulis, dan tahap pasca menulis. Pada tahapan pramenulis, mahasiswa mendapatkan motivasi dan teori terkait menulis cerpen dan konsep spiritualisme kritis yang dipopulerkan Ayu Utami sebagai modal dasar sebelum menulis. Konsep spiritualisme kritis yang akan membantu mereka untuk menemukan gaya menulis mereka sendiri. Pada tahap menulis, mahasiswa menulis cerita mini dan mengembangkannya menjadi cerita pendek. Pada tahapan terakhir yaitu tahap pascamenulis, mahasiswa membacakan cerpennya, mendapatkan tanggapan dari dosen, penyuntingan, dan penerbitan karya.