Budi Setyawati
Peneliti Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Peran Individu, Rumah Tangga dan Pelayanan Kesehatan Dasar Terhadap Status Gizi Buruk Pada Balita di Indonesia Setyawati, Budi; Pradono, Julianty; Rachmalina, Rika
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Vol 25, No 4 Des (2015)
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.178 KB)

Abstract

AbstrakPeriode emas yang sering disebut sebagai ‘window of opportunity’ terjadi pada lima tahun pertama kehidupan. Penelitian ini menganalisis peran berbagai tingkat pengamatan yakni komposisional (individu) dan kontekstual (rumah tangga dan pelayanan kesehatan dasar tingkat kecamatan) terhadapstatus gizi buruk di Indonesia. Metode penelitian adalah observasional dengan rancangan potong lintang, menggunakan data Rifaskes 2011 dan Riskesdas 2010. Tiga tingkatan sampel yaitu individu balita; rumah tangga yang memiliki balita; dan pelayanan kesehatan di Puskesmas tingkat kecamatan. Analisis menggunakan pemodelan multilevel regresi logistik dengan program stata. Dari hasil analisis diperoleh bahwa tingkat rumah tangga berperan paling besar (42,5%), diikuti peran tingkat individu(41,8%) dan pelayanan kesehatan tingkat kecamatan (15,7%). Pada tingkat individu yang berperan pada gizi buruk adalah konsumsi energi-protein kurang dari kecukupan (OR: 1,58), Imunisasi tidak lengkap (OR: 1,47) dan penimbangan tidak rutin (OR: 1,37). Balita di rumah tangga dengan kondisi: ibu tidak tamat SMP, mempunyai anak ≥ 3 orang, dan penanganan sampah kurang baik berisiko 5,36 kali mengalami gizi buruk. Di tingkat Puskesmas kecamatan, variabel yang berperan adalah pembuatan laporan yang kurang baik. Balita yang tinggal di kecamatan berisiko, berpeluang 2,5 kali mengalami gizi buruk. Dapat disimpulkan bahwa status gizi buruk pada balita di Indonesia ditentukan oleh faktor kontekstual, selain faktor komposisional.Kata Kunci : gizi buruk, balita, multilevel, pelayanan kesehatan dasar. AbstractGolden period that is often referred as the ‘window of opportunity’ occurs in the first five years of life. This analyzed the role of the levels of observation that is compositional (individual) and contextual (householdand primary health care sub district level) to the the status of malnutrition in Indonesia. The research was observational with cross-sectional design, using data Baseline Health Survey (Riskesdas) 2010 andHealth Facility Survey (Rifaskes) 2011. The three levels of samples are individual children, households who have children, and health services in health centers at sub-district. Multilevel modelling analysis using logistic regression is applied using Stata program. The results of analysis concluded that the most role of contribution to malnutrition was at household level (42.5%), followed by the role of individual level (41.8 %) and health services at sub-district level (15.7%). At the individual level that contribute to malnutrition are inadequate protein-energy consumption (OR: 1.58), incomplete immunization (OR: 1.47) and not routine weighing (OR: 1.37). Children in the households with a condition: mother nevergraduated from junior high school, have children more than 3, and poor waste management 5.36 times risks of malnutrition. In the sub-district health center level, the variable whose role is making the report is not good, and children who live in these sub-district, 2.5 times as likely to experience malnutrition. In conclusion that the status of malnutrition in children under five years in Indonesia is determined by contextual factors, in addition to compositional factors.Keywords : malnourish, toddlers, multilevel, primary health care