Asnaily Asnaily
Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Politeknik Kesehatan Kemekes Jambi

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PEMBERDAYAAN KADER KESEHATAN DALAM PENANGANAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI Sarinah Siregar; Asnaily Asnaily
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 3 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i3.1195-1200

Abstract

Anemia masih merupakan permasalahan di dunia, dinyatakan 1 diantara 3 wanita menderita anemia. Data WHO (2013) menunjukkan prevalensi anemia di dunia 40-88%. Di Indonesia  84,6% remaja putri usia 15-24 tahun menderita anemia. Remaja putri lebih berisiko menderita anemia disbanding remaja putra karena kehilangan darah setiap bulan saat menstruasi. Setiap siklus menstruasi terjadi pembuangan zat besi ditambah kurangnya konsumsi zat gizi untuk pembentukan darah, seperti protein, zat besi, asam folat dan vitamin B12, sehingga remaja putri lebih rentan terhadap anemia.Anemia dapat mengakibatkan kelelahan, penurunan konsentrasi belajar sehinggan dapat menurunkan prestasi belajar  dan produktivitas kerja, menurunkan daya tahan tubuh   sehingga meningkatkan resiko infeksi. Anemia pada remaja putri tidak dapat ditanggulangi sampai dewasa  maka meningkatkan kejadian Angka Kematian Ibu (AKI), berisiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) dan kejadian stunting.Permasalahan mitra adalah tingginya kejadian anemia pada remaja putri di wilayah kerja Puskesmas Penyengat Olak. Penelitian Umi Kalsum dkk, tahun 2016 menyatakan 66,7% siswi SMA Negeri 8 Muaro Jambi menderita anemia. Hasil Pengabdian Masyarakat yang dilakukan penulis tahun 2019 di SMA N 8 Kabupaten Muaro Jambi bahwa dari 57 siswi kelas XI MIA 1, 2 dan 3 yang diperiksa kadar Hemoglobin (Hb), terdapat 22 orang (38,5 %) menderita anemia dengan rata-rata kadar Hb sebesar 11,69 mg/dl. SMA Negeri 8 merupakan wilayah kerja Puskesmas Penyengat Olak.Setelah dilakukan penyuluhan tentang anemia, pemberian buku saku dan pendampingan oleh kader kesehatan reproduksi terdapat peningkatan pengetahuan, penurunan kejadian anemia dan kepatuhan mengkonsumsi TTD. Pada kelompok remaja yang anemia 14 orang (28%) setelah dilakukan pendampingan oleh kader kesehatan reproduksi selama tiga bulan adanya penurunan anemia menjadi 6  orang (12%),  kelompok ini juga sudah teratur mengkonsumsi TTD sesuai rekomendasi WHO. Pencegahan dan penanganan anemia pada remaja putri dengan pendekatan pemberdayaan kader kesehatan dapat memberikan hasil yang optimal.