Gili Air memiliki ekosistem pesisir penting, yaitu ekosistem padang lamun dan ekosistem terumbu karang. Salah satu Potensi keanekaragaman yang dimiliki salah satunya adalah gastropoda, organisme invertebrata yang hidup di perairan sangat peka terhadap perubahan kualitas air di habitatnya. penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus tahun 2021 untuk mengetahui keanekaragaman gastropoda dan kualitas perairan berdasarkan indeks keanekaragaman. Metode pemilihan lokasi yang digunakan adalah metode purposive sampling, yaitu berdasarkan perbedaan komunitas pesisir. Data pendukung berupa pengukuran parameter kualitas perairan yaitu salinitas, pH, DO, ammonia total, nitrat dan fosfat. Hasil penelitian mendapatkan 16 famili, 18 genus dan 24 spesies gastopoda. Kelimpahan tertinggi pada spesies Conus hughmorrisoni sebesar 7 ind/m2, Cypraea annulus sebesar 3 ind/m2, Pyrene scripta sebesar 2,25 ind/m2, dan yang lainnya dengan nilai masing-masing 1-2 ind/m2. Keanekaragaman (H’) pada stasiun 1 sebesar 2,791, stasiun 2 sebesar 1,090, dan stasiun 3 sebesar 2,138. Berdasarkan kriteria dan bioindikator kualitas perairan serta hasil pengukuran parameter fisik dan kimia perairan di Kawasan Wisata Perairan Gili Air, Lombok Utara menunjukkan termasuk kawasan yang tercemar ringan-sedang. Kata kunci: biodiversitas; gastropoda; bioindikator; gili air