Meita Dhamayanti
Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERBANDINGAN TEKNIK PEMERAHAN ASI TANGAN DENGAN MANUAL BREAST PUMP TERHADAP KENYAMANAN IBU DAN KUALITAS ASI Siti Sopiatun; Heda Melinda N Natapawira; Meita Dhamayanti
JOMIS (Journal of Midwifery Science) Vol 4 No 2 (2020): JOMIS (Journal Of Midwifery Science)
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jomis.v4i2.1322

Abstract

The scope of exclusive breastfeeding is low caused by many factors, one of which is a working mother. The government supports the program of exclusive breastfeeding for mothers by promoting breastfeeding by expressed breast milk. Expressed breast milk can be done by hand and manual tools such as pump. Expressed breast milk can be influenced by mother’s experience and the pain at the time of expressing breast milk, this can lead to a sense of comfort. The differences in expressing techniques might lead to contamination of different bacteria and fungi. the purpose of this research is to analyze the differences in hand milking techniques and manual breast pump on the comfort of the mother and the quality of breast milk This was an observational study with cross sectional approach and conductive in Taman Sari district, Bandung. The samples were 35 mothers who fulfilled the inclusion and exclusion criteria. Mann Whitney, Wilcoxon and McNemar were used in examining mothers’ comfort and breast milk quality. The result of of comfort score showed 65.6 in hand expressed and 59.5 has in manual breast pump. There were several significant differences in expressing techniques to mothers’comfort (p = 0.046). Hand expressing were contaminated by yeast (60%), total mesophilic bacteria (20%), and enterobacter (17.1%). Manual breast pump was contaminated by yeast (80%), total mesophilic bacteria (8.6%), and enterobacter (20%). Breast milk quality in hand expressed was better than the manual breast pump (p = 0.032). It was concluded that hand expressed more comfortable and had better quality breast milk than manual breast pump techniques.
Faktor yang Memengaruhi Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-36 Bulan di Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat Fadila Elba; Dewi Marheni; Meita Dhamayanti; Farid Husin; Ponpon S Idjradinata; Dida Gurnida
Jurnal Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan Indonesia (Indonesian Journal of Education and Midwifery Care Vol 2, No 1 (2015): Maret
Publisher : Program Studi Magister Kebidanan FK UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ijemc.v2i1.28

Abstract

Prevalensi stunting di Indonesia yang  terjadi pada anak-anak adalah 37,2%, Jawa Barat mencapai 36,8%, Kabupaten Bandung Barat mencapai 23,5% pada tahun 2013. Pertumbuhan stunting dapat dipengaruhi oleh variasi normal dan patologis. Faktor risiko yang digunakan dalam penelitian ini adalah potensi tinggi genetik, penggunaan garam dapur rumah tangga, asupan kalsium, seng, iodium dan sosial ekonomi keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko yang memengaruhi kejadian stunting pada Balita usia 24-36 bulan di Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat. Desain menggunakan mixed methods concurrent embedded dimana pada pendekatan kuantitatif dengan desain kasus kontrol dan paradigma pospositivisme. Pendekatan kualitatif dengan strategi studi kasus dan paradigma naturalistik. Pengambilan sampel kuantitatif dilakukan dengan total sampling sebanyak 144 (57 kasus 57 kontrol) dengan perbandingan 1:1, sedangkan pada kualitatif dengan teknik probability sampling dan dilakukan wawancara secara mendalam kepada subjek. Analisis data pada kuantitatif menggunakan chi-Square  dengan melihat  Odds Ratio (OR) dan multivariat untuk melihat faktor yang paling dominan sedangkan kualitatif dengan menggunakan konten analisis.  Hasil analisis kuantitatif didapatkan bahwa faktor risiko potensi tinggi genetik memiliki nilai (P=0,00; OR=11,7), penggunaan garam dapur rumah tangga  (P=0,01; OR=6.57), asupan kalsium yang tidak memenuhi pada kasus stunting (P=0,00; 0R=2.06), asupan seng yang tidak memenuhi standar AKG (P=0,02; OR= 2.13), asupan iodium yang tidak memenuhi standar AKG (P=0,00; 0R=5.72). Sosial ekonomi (P=0,00; OR=3.63). Hasil kualitatif menunjukkan sebagian besar keluarga menggunakan garam yang tidak mengandung iodium yang disimpan di wadah terbuka. Pemberian garam pada proses memasak makanan diberikan pada tengah waktu pemanasan sedang berlangsung. Simpulan faktor yang paling dominan adalah penggunaan garam dapur rumah tangga (p<0,01; OR=12,06;). Analisis kualitatif memberikan gambaran para ibu belum melakukan pemilihan, penyimpanan, dan pemberian garam saat memasak makanan dengan tepat.