Zahro Varisna Rohmadani
Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Psikosomatis Ditinjau Dari Self-Resilience yang Dimiliki Mahasiswa Semester Akhir di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta Syarli Fanira; Zahro Varisna Rohmadani
Journal of Psychological Perspective Vol 3, No 1: June 2021
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/jopp.311212021

Abstract

Psikosomatis adalah suatu gejala fisiologis yang disebabkan oleh psikis. Mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengerjakan skripsi, bagaimana mereka bisa menyelesaikan skripsi tepat pada waktunya, membutuhkan suatu ketekunan dan kekuatan dalam diri. Mahasiswa harus mampu beradaptasi dengan keadaan yang ada itu disebut self resilience. Self resilience merupakan daya tahan atau daya lenting yang dimiliki oleh setiap individu, untuk mampu bertahan dalam menghadapi permasalahan, kesulitan dan tekanan, serta mampu beradaptasi dengan keadaan menyulitkan tersebut.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan model penelitian deskriptif korelasi. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 51 responden di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Data dikumpulkan dengan menggunakan skala likert yaitu skala psikosomatis dan self resilience. Data dianalisis menggunakan uji korelasi product moment dengan bantuan program SPSS versi 16.0, pada penelitian diperoleh hasil kecenderungan psikosomatis sebanyak 28 (54%) masuk dalam kategori cukup rendah, pada self resilience terdapat 28 (55%) masuk dalam kategori tinggi. Korelasi dari kedua variabel yaitu memperoleh 0,002 kurang dari 0,05 artinya terdapat korelasi yang signifikan, serta diperoleh koefesien korelasi sebesar -0,417**, dengan arah hubungan bersifat  negatif yang diasumsikan, dimana semakin tinggi self resilience yang dimiliki individu, maka semakin rendah untuk mengalami psikosomatis, begitupun sebaliknya.
Aktivitas religius untuk menurunkan tingkat stres mahasiswa yang sedang skripsi Zahro Varisna Rohmadani; Ratna Yunita Setiyani
Jurnal Psikologi Terapan dan Pendidikan Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.109 KB) | DOI: 10.26555/jptp.v1i2.15135

Abstract

Mahasiswa yang berkuliah dihadapkan pada berbagai persoalan baik akademik maupun non-akademik. Jika seorang mahasiswa kurang dapat menyeimbangkan peran tersebut ataupun kurang dapat menghadapi stresor yang ada di hadapannya, maka mahasiswa tersebut akan mudah mengalami stres. Hal ini terutama dialami oleh mahasiswa yang sedang menghadapi skripsi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui aktivitas religius apa yang dilakukan mahasiswa yang sedang skripsi untuk menurunkan tingkat stresnya dan untuk mengetahui dinamika yang terjadi sehingga aktivitas religius dapat menurunkan tingkat stres mereka. Informan pada penelitian ini adalah mahasiswa yang sedang berkuliah di program studi Psikologi sebuah perguruan tinggi agama di Yogyakarta yang sedang skripsi sebanyak 4 orang mahasiswa. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan indepth interview dan observasi. Indepth interview atau wawancara mendalam untuk menggali data mengenai religiusitas/keberagamaan dari informan. Observasi digunakan untuk melakukan pengamatan terhadap kondisi informan, bagaimana aktivitas religius informan (misalnya shalat, puasa, membantu orang lain, pengajian dan hal lain yang bersifat ritualistik). Hasil penelitian menunjukkan semua informan berada pada kondisi stres sedang dan semua informan melakukan aktivitas religius. Aktivitas religius yang dilakukan oleh semua informan, adalah sholat lima waktu dengan tepat, melakukan puasa sunnah, mendirikan sholat sunah berupa Dhuha dan Tahajjud, mengikuti pengajian, dan berdoa dengan khusyu. Semua aktivitas tersebut membantu menurunkan stres, membuat para informan merasa lebih bahagia dan termotivasi untuk bangkit dan mengerjakan skripsi yang sempat tertunda.
ISLAMIC HYPNOTHERAPY AND ANCHOR HYPNOTHERAPY TO REDUCE SMOKING INTENTION IN ADOLESCENTS: A PILOT STUDY Zahro Varisna Rohmadani; Ratna Yunita Setiyani Subarjo; Komarudin
al-Balagh : Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol. 7 No. 1 (2022): June 2022
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Dakwah UIN Raden Mas Said Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22515/albalagh.v7i1.4830

Abstract

This study aimed to test the effectiveness of Islamic hypnotherapy and anchor technique in reducing smoking intentions in adolescents. There were 18 participants in the study: 6 people in the experimental group I (given intervention in the form of Islamic hypnotherapy), 6 people in the experimental group II (given intervention in the form of anchor hypnotherapy), and 6 people in the control group or a waiting list group which would be given intervention after the completion of intervention process in the experimental group I and II. Data were analyzed using the Wilcoxon Signed Rank Test and Kruskal Wallis Test. The data showed that Islamic hypnotherapy was effective in lowering smoking intention (p=0.027), but anchor hypnotherapy was ineffective in lowering smoking intention (p=0.343). The control group showed no change in smoking intention (p=0.596). Qualitatively, participants in experimental groups I and II reported decreased smoking frequency but the decrease was higher in the experimental group I. Meanwhile, the control group did not experience a decrease.
Efforts to Reduce Stress by Interpreting Life from Religious Rituals Lived by an Individual Zahro Varisna Rohmadani; Andhita Dyorita Khoiryasdien
Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 11, No 1 (2023): Volume 11, Issue 1, Maret 2023
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psikoborneo.v11i1.9088

Abstract

Everyone has experienced stres. Stress is felt when a person is unable to cope with an unpleasant situation. Some of the things that are the origin of stres, namely, the environment that comes from the nature of the environment itself, the demands of the family, and technological developments that make a person must always be updated, then the self which consists of psychological needs and the process of self-internalization, and the last one is self. thoughts related to the assessment and adjustment of the individual to the environment. Stress can be overcome by someone, one of them is by performing religious rituals. Religious rituals performed by a person can help them to give meaning to life. The purpose of this study is to see the effect of the meaning of life with religious rituals to reduce stres. This study uses 3 variables with the data collection method using a scale. The sample used in this study were 187 adolescents. The results obtained indicate that the meaning of life through religious rituals can reduce stres with score 14,3%.Setiap individu pernah mengalami stres. Stres dirasakan ketika seseorang tidak mampu mengatasi situasi yang tidak menyenangkan. Beberapa hal yang menjadi sumber asal dari stres yaitu, lingkungan yang bersumber dari sifat lingkungan itu sendiri, tuntutan keluarga, serta perkembangan teknologi yang membuat seseorang harus selalu update, serta diri sendiri yang terdiri dari kebutuhan psikologis dan proses internalisasi diri,  pikiran yang berkaitan dengan penilaian dan penyesuaian individu terhadap lingkungan. Stres dapat diatasi oleh seseorang salah satunya dengan ritual agama yang dilakukan. Ritual agama yang dilakukan oleh seseorang ini bisa membantu mereka untuk memberikan pemaknaan hidup. Tujuan penelitian ini yaitu untuk melihat pengaruh pemaknaan hidup dengan ritual agama untuk menurunkan stres. Penelitian ini menggunakan 3 variabel dengan pengumpulan data menggunakan skala. Sampel di penelitian ini adalah 187 remaja. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa pemaknaan hidup melalui ritual agama dapat menurunkan stres dengan pengaruh variabel kebermaknaan hidup dan ritual agama terhadap stres sebesar 14,3% .