Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kebijakan Tentang Pengembangan Lembaga Pendidikan Islam Non-Formal: Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) Tahun 2011-2015 Noblana Adib
Sustainable Jurnal Kajian Mutu Pendidikan Vol 2 No 1 (2019): Sustainable
Publisher : Lembaga Penjaminan Mutu, IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (679.184 KB) | DOI: 10.32923/kjmp.v2i1.980

Abstract

The more autonomous the more creative. This article refutes Hasbullah's opinion that the management of Madrasas is not autonomous because it is under the centralized Ministry of Religion (Kemenag). Hasbullah said that it was very dilemmatic, Madrasas could not develop because in the budget structure in the area of Islamic education institutions were not included in the local government budget (APBD) otherwise the ministry of religion did not have an adequate budgeting structure to finance all educational institutions under its guidance. Instead of Madrasas being marginalized institutions at the local level, madrasas are the concern of several local governments committed to helping, especially the implement. Keyword : Madrasah Diniyah Takmiliyah, Educational Policy, Islamic educational institutions Abstrak Semakin otonom semakin kreatif. Artikel ini membantah pendapat Hasbullah yang mengemukakan pengelolaan Madrasah yang tidak diotonomkan sebab di bawah Kementerian Agama (Kemenag) yang masih sentralisasi. Hasbullah mengatakan sangat dilematis, Madrasah tidak dapat berkembang karena dalam struktur anggaran di daearah lembaga pendidikan Islam tidak masuk di APBD (anggaran pemerintah daerah) sebaliknya kementerian agama tidak punya struktur penganggaran yang memadai untuk membiayai seluruh lembaga pendidikan yang berada di bawah binaannya. Alih-alih Madrasah menjadi lembaga yang termarginalisasi di tingkat daerah, madrasah menjadi perhatian beberapa pemerintah daerah berkomitmen membantu, terutama penyelenggaraan MDT sebagaimana yang kemukakan oleh Juju Saepudin, Amin Thaib BR, Abdul Basid, Nursalamah Siagian, dan Neneng Habibah.
TAMAN BACA LAMTUI: SARANA PENGEMBANGAN LITERASI MASYARAKAT Wahyu Firdaus; Eva Harista; Noblana Adib
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol. 6 No. 1 (2023): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v6i1.23375

Abstract

One of the leading work programs in the activities of KKN Gampong Lamtui in the field of education is to build Lamtui Reading Park. The Taman Baca Lamtui program is not only an effort to support the national literacy movement, but also motivated by limited literacy facilities and infrastructure and the unavailability of a reading garden for Gampong Lamtui children, while the population in the Gampong Lamtui area is 581 people. The implementation of this community service program uses the Participatory Action Research (PAR) method. PAR is a research-based service method carried out by the community as participants who are actively involved in community service activities. PAR has three components consisting of research methodology, action, and participation which consists of several stages: mapping and identifying problems, focus group discussions, program action preparation, program socialization, program implementation, monitoring, and evaluation. This program of activities through Lamtui Reading Park provides very positive benefits for the people of Gampong Lamtui in general and the children of Gampong Lamtui in particular. Some of the activities in literacy development that have been carried out in community service programs through the Gampong Lamtui KKN in Taman Baca Lamtui are: 1) Establishment and inauguration of Lamtui Reading Park, 2) Happy reading, 3) Mobile library, 4) Free illiteracy, 5) Dream piggy bank, and 6) Literacy festival. The implementation of superior program in Gampong Lamtui, namely the development of literacy, has been well implemented.  ABSTRAK Salah satu program kerja unggulan dalam kegiatan KKN Gampong Lamtui dalam bidang pendidikan yaitu membangun Taman Baca Lamtui. Program Taman Baca Lamtui ini selain merupakan upaya mendukung gerakan literasi nasional, juga dilatarbelakangi oleh keterbatasan sarana dan prasarana literasi dan belum tersedianya taman baca bagi anak-anak Gampong Lamtui, sedangkan jumlah penduduk di wilayah Gampong Lamtui sebanyak 581 jiwa. Pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan metode Participatory  Action  Research  (PAR).  PAR adalah  metode  pengabdian berbasis riset yang  dilaksanakan oleh komunitas pada lingkungan masyarakat sebagai partisipan yang aktif terlibat dalam kegiatan pengabdian. PAR memiliki  tiga komponen,  yang terdiri dari:  metodologi  riset,  aksi,  dan  partisipasi, yang terdiri dari beberapa tahapan yaitu: pemetaan dan identifikasi masalah, focus group discussion, persiapan, sosialisasi, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi. Program kegiatan melalui Taman Baca Lamtui ini memberikan kebermanfaatan yang sangat positif bagi masyarakat Gampong Lamtui pada umumnya dan anak-anak Gampong Lamtui pada khususnya. Beberapa kegiatan dalam pengembangan literasi yang telah dilakukan dalam program pengabdian masyarakat melalui KKN Gampong Lamtui di Taman Baca Lamtui yaitu: 1) Pendirian dan peresmian Taman Baca Lamtui, 2) Happy reading, 3) Perpustakaan keliling, 4) Bebas buta huruf, 5) Celengan mimpi, dan 6) Festival literasi. Pelaksanaan program unggulan KKN di Gampong Lamtui yaitu pengembangan literasi telah dilakukan dengan baik.