Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis Kebijakan Populis dan Peta Mutu Pendidikan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Gustin Gustin
Sustainable Jurnal Kajian Mutu Pendidikan Vol 2 No 1 (2019): Sustainable
Publisher : Lembaga Penjaminan Mutu, IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1055.558 KB) | DOI: 10.32923/kjmp.v2i1.984

Abstract

The government continues to improve the education sector with various steps, one of which is by making regular curriculum improvements, such as the change from the level of education to the 2013 curriculum. Changes in the curriculum to 2013 curriculum, among others, to meet the golden generation of Indonesia. If changes are made, it is hoped that the young generation in the future will be able to realize the ideals of Indonesian education. with the low quality of education of the population, it will also affect the low competitiveness of the workforce of the Bangka Belitung Islands Province in the labor market both the labor market in this area itself and the labor market outside the region. Related to the education quality map in the province of Kep. Bangka Belitung as Strengthening HR to be able to oversee the implementation of PMP is still very much needed, especially for the development of the capacity of local facilitators to improve the quality of the learning process. Mapping the quality of education must be maintained in order to improve the quality of schools from time to time.Keywords: Populist, Quality, Education Abstrak Pemerintah secara terus-menerus membenahi sektor pendidikan dengan berbagai langkah, salah satunya adalah dengan melakukan perbaikan kurikulum secara berkala, seperti perubahan dari kurikulum tingkat satuan pendidikan menjadi kurikulum 2013. Perubahan kurikulum menjadi kurikulum 2013, antara lain dimaksudkan untuk menyongsong generasi emas Indonesia. Jika perubahan kurikulum ini dilakukan, maka diharapkan generasi muda di masa depan akan dapat mewujudkan cita-cita pendidikan bangsa Indonesia. dengan kualitas pendidikan penduduk yang rendah, akan menyebabkan juga rendahnya daya saing tenaga kerja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam pasar kerja baik pasar kerja di daerah ini sendiri maupun pasar kerja di luar daerah. Terkait Peta Mutu pendidikan di Provinsi Kep. Bangka Belitung bahwa Penguatan SDM untuk dapat mengawal implementasi PMP masih sangat dibutuhkan, terutama untuk pengembangan kemampuan fasilitator daerah untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran. Pemetaan mutu pendidikan harus dijaga kontinuitasnya sehingga dapat dipelajari perubahan mutu sekolah dari waktu ke waktu.
Regulasi Dan Upaya Penyuluh Agama Islam: Literasi Sebagai Landasan Sosial-Keagamaan Di Era Digital Ahmad Irfan Mufid; Gustin Gustin
MAWA IZH JURNAL DAKWAH DAN PENGEMBANGAN SOSIAL KEMANUSIAAN Vol 13 No 02 (2022): Religion and Social Development
Publisher : Faculty of Da’wa and Islamic Communication, State Institute for Islamic Studies of Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32923/maw.v13i02.2561

Abstract

The problem of religious counselor has the same problem as their equivalent, namely that the existence of these instructors almost does not get the support of great attention both in terms of regulation and understanding of literacy as a socio-religious foundation in the digital era. The purpose of this research is to study the strengthening of regulations and literacy efforts as a socio-religious foundation for religious counselors in the digital era. The research methodology is qualitative with a socio-legal research approach. Through a study of regulations and efforts of Islamic religious counselors: Literacy as a socio-religious foundation in the digital era, concluded that: 1) In terms of regulations required by the technical implementation of the functional implementation of Religious Extension Officers for Permanpan RB No. 9 of 2021 and the formulation of 19 derivatives of the Permanpan as the task of the Ministry of Religion of the Republic of Indonesia as the agency for fostering Religious Extension; and 2) Efforts to improve the quality of literacy as a socio-religious foundation for Islamic religious counselors in the digital era by providing continuous training rooms in the use of technology, information and communication tools, thematic training programs on religious content for extension social media users, program implementation socio-religious studies funded by the relevant government for religious counselors and the implementation of skills in writing scientific papers on socio-religious in a comprehensive manner on an ongoing basis.
Pelaksanaan Full Day School dan Pra Full Day School: Studi Kasus Di SDIT Albina Pangkalpinang dan SD Muhammadiyah Pangkalpinang Gustin Gustin; Ratna Dewi; Satria Budiman; Pung Purwadi; Ria Budiarti
Sustainable Jurnal Kajian Mutu Pendidikan Vol 5 No 2 (2022): Sustainable
Publisher : Lembaga Penjaminan Mutu, IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32923/kjmp.v5i2.2546

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan full day school di SDIT Albina Pangkalpinang dan pelaksanaan pra full day school di SD Muhammadiyah Pangkalpinang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif. Berdasarkan data yang dianalisis dengan menggunakan deskripsi data kuisioner ditemukan bahwa analisis pelaksanaan full day school di SDIT Albina Pangkalpinang dan pra full day school di SD Muhammadiyah pangkalpinang bahwa pada kategori sangat tinggi 34 siswa yaitu 55%, kategori tinggi sebanyak 19 siswa yaitu 31%, kategori rendah sebanyak 9 siswa yaitu 14%, dan kategori sangat rendah sebanyak 0 siswa yaitu 0%. Hal ini menunjukkan bahwa persentase terbesar perolehan skor tersebut berada pada kategori sangat tinggi, hal tersebut menunjukan kondisi yang baik. Output yang idealnya dari pelaksanaan program full day school dan pra full day school yaitu Mengoptimalkan satuan kurikulum pembelajaran dengan waktu belajar siswa, Menyediakan fasilitas olahraga dan mendukung kegiatan pengembangan diri, Peningkatan program ekstrakurikuler dan pemantapan dalam menerapkan budaya sekolah dengan landasan pendidikan karakter bagi peserta didik, Menentukan standart waktu untuk kegiatan ekstrakurikuler, Menyediakan kantin sekolah yang dikelola oleh sekolah, agar pemantauan gizi peserta didik teratur, Adanya kesepakatan dan komitmen sekolah dengan warga sekolah.
Guru VS Media Sosial: Kontradiksi Peran Guru di Era Global Wasis Suprapto; Gustin Gustin; Dodik Kariadi
Sustainable Jurnal Kajian Mutu Pendidikan Vol 6 No 1 (2023): Sustainable
Publisher : Lembaga Penjaminan Mutu, IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32923/kjmp.v6i1.3339

Abstract

Peran guru kini tengah diuji seiring dengan maju dan perkembangnya sosial media. Sosial media yang menawarkan beragam kemudahan justru disalahgunakan oleh siswa dengan mengakses situs negatif. Hal ini diperkuat dengan munculnya persoalan moral seperti tawuran, seks bebas, narkoba, bahkan contek masal oleh siswa. Menyikapi hal ini, tahun 2010 pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Nasional mencetuskan pendidikan karakter dan budaya bangsa sebagai upaya menekan degradasi moral. Tujuan penelitian ini agar ada refrensi untuk menciptakan sinergitas antar elemen baik pelajar, guru, orang tua, masyarakat, serta dinas pendidikan. Kondisi ini perlu dilakukan agar peran guru sebagai katalitasor nilai tidak tergerus oleh sosial media. Metode penelitian yang digunakan adalah kajian literatur yang bersumber dari artikel hasil penelitian, buku teks, website dan referensi relevan lainnya. Hasil penelitian dari kajian literatur ini mengungkapkan beberapa hal, pertama guru memegang peranan yang sangat strategis sebagai katalisator pendidikan yang menjadi tumpuan utama kemajuan sebuah bangsan; kedua, guru sebagai bagian dari masyarakat telah menjadikan media sosial sebagai sarana komunikasi dan hiburan; ketiga, keberadaan media sosial ibarat dua mata pisau yang membawa dampak positif dan negatif baik bagi guru dan dunia pendidikan; dan keempat, dipelukannya sinergisitas antara guru, orang tua siswa, masyarakat, teman bermain dan media sosial agar terwujudnya pembelajaran yang bekualitas. Jadi guru sebagai tolok ukur sebuah pendidikan memegang peranan yang sangat penting ditengah kehidupan modern yang telah mengalami perubahan signifikan akibat pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM PADA ANAK DALAM KELUARGA PEDAGANG DI PASAR MINGGGU JAKARTA SELATAN Shalsabilla Fauzanah Simanungkalit; Ahmad Irfan Mufid; Gustin Gustin; Pani Azpa
JURNAL DIALOKA: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Dakwah dan Komunikasi Islam Vol 3 No 1 (2024): Vol 3 No 1 (2024) : Digital Enterpreneur
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32923/dla.v3i1.3984

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses implementasi nilai-nilai pendidikan islam, nilai-nilai islam yang ditekankan dan hambatan pada anak dalam keluarga pedagang pasar minggu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi mengenai implementasi nilai-nilai pendidikan islam pada anak dalam keluarga pedagang di pasar minggu dengan teknik analisis data menggunakan model Miles dan Huberman yaitu dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini yang peneliti temukan adalah proses implementasi nilai-nilai islam pada sang anak yang dilakukan oleh orang tua nyatanya bisa berjalan dengan baik, dengan cara sang anak di sekolahkan di pondok pesantren dan di TPQ atau musholah dekat rumah mereka yang diajarkan langsung oleh guru ngaji. Nilai-Nilai islam yang diutamakan dan ditekankan dalam pendidikan anak keluarga pedagang di pasar minggu adalah pertama tentang keimanan. Tantangan atau hambatan dalam mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan islam pada anak keluarga pedagang di pasar minggu adalah sang anak susah nurut ketika dikasih tau oleh orang tua nya, ada yang melawan hingga tidak mendengarkan apa yang disuruh oleh orang tua nya padahal hal itu untuk kebaikan sang anak.