Muhammad Erwan Syah
SMA Muhammadiyah 3 Yogyakar

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPY UNTUK MENURUNKAN KECEMASAN KORBAN BULLYING PADA SISWA SMA Muhammad Erwan Syah
Tajdidukasi: Jurnal Penelitian dan Kajian Pendidikan Islam Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : Muhamadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47736/tajdidukasi.v7i2.102

Abstract

Bullying merupakan tindakan menyakiti orang lain secara fisik maupun mental serta dilakukan secara berulang. Kasus bullying merupakan salah satu masalah yang masih menjadi perhatian khusus di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Padahal ada pendekatan lain yang lebih efektif dalam mengubah perilaku anak agar lebih bersahabat ketika di kelas maupun di sekolah. Pendekatan tersebut adalah pendekatan rational emotive behavior therapy (REBT). Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan kecemasan korban bullying pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta dengan menggunakan pendekatan konseling rational emotive behavior therapy. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta yang menjadi korban bullying di sekolah. Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan selama satu bulan. Mulai 30 Agustus sampai 30 Oktober 2016. Jenis dan desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) yang bersifat kolaboratif. Analisis data dilakukan secara kuantitatif yaitu dengan kuesioner kecemasan korban bullying sebelum (pretest), sesudah (posttest), tindakan dan tindak lanjut (follow up). Analisis kualitatif dilakukan terhadap data yang diperoleh dari wawancara, observasi selama terapi, dan tindak lanjut. Program konseling kelompok dengan pendekatan rational emotive behavior therapy (REBT) terbukti efektif dan memiliki pengaruh dalam menurunkan kecemasan pada korban bullying, yang ditandai dengan menurunnya skor kecemasan. Selain itu, membuat siswa merasa bahwa dirinya tidak sendiri atau tidak terisolasi, kepercayaan diri meningkat, memiliki peran terhadap orang lain dan dapat mengamati serta mengikuti instruksi yang diberikan oleh peneliti. Selain itu, ada pengaruh positif terhadap korban bullying untuk meningkatkan perilaku prososial siswa.