Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Gambaran Pegawai Terkonfirmasi COVID-19 di Rumah Sakit Pusat Infeksi Sulianti Saroso Tahun 2020 Anita Puspitasari Dyah Nugroho; Herlina Herlina; Nunung Hendrawati; Siti Maemun; Intan Pertiwi; Farida Murtiani; Andi Dala Intan Sapta Nanda
The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol 7, No 2 (2021): The Indonesian Journal of Infectious Disease
Publisher : Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32667/ijid.v7i2.126

Abstract

Latar Belakang: Tenaga kesehatan yang berada di garis depan penanganan COVID-19 berisiko tinggi terinfeksi COVID-19 sehingga hasil surveilans menjadi dasar strategi untuk melindungi tenaga kesehatan, menghambat penyebaran infeksi dan mengurangi risiko transmisi. Tujuan: Mengetahui gambaran pegawai yang terkonfirmasi COVID-19 di RSPI Sulianti Saroso tahun 2020 berdasakan data surveilans. Metode: Desain deskriptif cross-sectional, total sampel 173 sampel, data sekunder bersumber dari data hasil RT-PCR dan data surveilans epidemiologi. Hasil: Kejadian infeksi COVID-19 dimulai pada bulan Maret 2020, puncak kasus pegawai tertinggi minggu ke-35, terbesar pada pegawai perempuan (60%), rentang umur 29-38 tahun (38%), terbesar pada tenaga kesehatan perawat (38%). Pegawai yang mengalami tanda & gejala (58%), melaksanakan isolasi mandiri (63%) dan sembuh (98%). Kesimpulan: Gambaran pegawai yang terkonfirmasi COVID-19 di RSPI Sulianti Saroso tahun 2020 dilihat berdasarkan jenis kelamin, umur, jenis ketenagaan, tanda dan gejala, tindak lanjut penanganan dan luaran
Ko-Infeksi HIV-TB: Studi Cross Sectional Intan Pertiwi; Cicilia Windiyaningsih; Adria Rusli; Farida Murtiani
Jurnal Kesehatan Komunitas Vol 9 No 1 (2023): Jurnal Kesehatan Komunitas (Inpress)
Publisher : LPPM Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/keskom.Vol9.Iss1.1303

Abstract

WHO states that co-infection of the disease that is often experienced by HIV/AIDS patients is Tuberculosis and is the main cause of mortality for HIV/AIDS patients. This study aims to determine the determinants of HIV-TB infection. Analytical research using case-control study design. The research sample was medical record data of HIV-TB co-infected patients at RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso in 2011-2016. The sample size is 160 with a random sampling technique. Analysis of univariate, bivariate, and multivariate data. The results showed that the factors of access to health facilities, weight loss, comorbid with other OIs, CD4 values ​​6 months after ARV and COPD were associated with HIV-TB infection with HIV in patients and the determinant factor of HIV-TB infection was weight loss. The incidence of HIV-TB Co-Infection can be influenced by factors of the patient's clinical condition and environmental factors. To improve services at the HIV department and TB DOTS department it is necessary to measure body weight for the nutritional status of HIV/AIDS patients.
Pengetahuan Perawat dalam Pelaksanaan Komunikasi SBAR pada Saat Handover Titileviana Manalu; Siti Anisah Anisah; Intan Pertiwi; Farida Murtiani
Surya Medika: Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan dan Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 18, No 2 (2023)
Publisher : STIKes Surya Global Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32504/sm.v18i2.639

Abstract

Background : The application of SBAR communication is one of the efforts to improve patient safety in hospitals. The purpose of the study was to determine the relationship between nurses' knowledge and the implementation of SBAR communication at the time of handover at RSPI Prof. Dr. Sulianti SarosoMethods : Quantitative research with cross sectional design. The sample in this study were nurses at RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso as many as 101 people who were taken by purposive sampling technique. Data analysis was carried out univariate and bivariate with chi square test.Results : The results of the study found that from 101 respondents, it was known that most of the knowledge about SBAR communication was good, namely 82 respondents (81.2%). The implementation of SBAR communication during handover was mostly effective, namely 66 respondents (65.3%).Conclusion : There is a relationship between knowledge and the implementation of SBAR communication during patient handover (Pvalue = 0.036), thus nurses are expected to increase knowledge in order to carry out SBAR communication effectively during handover.
Gambaran Pegawai Terkonfirmasi COVID-19 di Rumah Sakit Pusat Infeksi Sulianti Saroso Tahun 2020 Anita Puspitasari Dyah Nugroho; Herlina Herlina; Nunung Hendrawati; Siti Maemun; Intan Pertiwi; Farida Murtiani; Andi Dala Intan Sapta Nanda
The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol. 7 No. 2 (2021): The Indonesian Journal of Infectious Disease
Publisher : Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32667/ijid.v7i2.126

Abstract

Latar Belakang: Tenaga kesehatan yang berada di garis depan penanganan COVID-19 berisiko tinggi terinfeksi COVID-19 sehingga hasil surveilans menjadi dasar strategi untuk melindungi tenaga kesehatan, menghambat penyebaran infeksi dan mengurangi risiko transmisi. Tujuan: Mengetahui gambaran pegawai yang terkonfirmasi COVID-19 di RSPI Sulianti Saroso tahun 2020 berdasakan data surveilans. Metode: Desain deskriptif cross-sectional, total sampel 173 sampel, data sekunder bersumber dari data hasil RT-PCR dan data surveilans epidemiologi. Hasil: Kejadian infeksi COVID-19 dimulai pada bulan Maret 2020, puncak kasus pegawai tertinggi minggu ke-35, terbesar pada pegawai perempuan (60%), rentang umur 29-38 tahun (38%), terbesar pada tenaga kesehatan perawat (38%). Pegawai yang mengalami tanda & gejala (58%), melaksanakan isolasi mandiri (63%) dan sembuh (98%). Kesimpulan: Gambaran pegawai yang terkonfirmasi COVID-19 di RSPI Sulianti Saroso tahun 2020 dilihat berdasarkan jenis kelamin, umur, jenis ketenagaan, tanda dan gejala, tindak lanjut penanganan dan luaran
Hubungan Antara Kadar Vitamin D dengan Derajat Keparahan COVID-19 Handoko Handoko; Angki Purwanti; Dian Wahyu Tanjungsari; Intan Pertiwi; Farida Murtiani
The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol. 8 No. 1 (2022): The Indonesian Journal of Infectious Disease
Publisher : Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32667/ijid.v8i1.130

Abstract

Latar belakang: Vitamin D merupakan salah satu vitamin yang dapat melalui penghambatan respons sel T helper tipe 1 dan merangsang induksi sel T. Hal ini menunjukkan efek perlindungan vitamin D terhadap status infeksi virus pernapasan pada pasien COVID-19. Tujuan: mengetahui hubungan antara kadar Vitamin D dengan derajat penyakit COVID-19. Metode: rancangan penelitian deskriptif korelasional dengan metode analitik melalui pendekatan cross sectional. Total sampel 547 sampel pasien COVID-19 RSPI Sulianti Saroso periode Maret-Desember Tahun 2020. Hasil: Jumlah pasien rawat inap tahun 2020 sebanyak 547 pasien COVID-19, rata-rata usia 47,74 tahun, jenis kelamin laki-laki (55%), dengan komorbid (penyakit penyerta) (58,7%), rata-rata vitamin D 17.94 ng/ml dalam kategori defisiensi < 20 ng/ml (64,2%), derajat keparahan sedang (81,9%). Hasil uji chi square diperoleh nilai p value 0,518 (> 0,05) dengan menggunakan alpha 5% (0,05) berarti tidak ada hubungan antara Vitamin D dengan derajat keparahan pada pasien COVID-19 Kesimpulan: Kadar Vitamin D tidak berhubungan dengan derajat keparahan COVID-19
Kematian pada Pasien COVID-19 Berdasarkan Komorbid dan Tingkat Keparahan Herlina Herlina; Anita Puspitasari Dyah Nugroho; Siti Maemun; Intan Pertiwi; Andi Dala Intan Sapta Nanda; Farida Murtiani
The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol. 8 No. 1 (2022): The Indonesian Journal of Infectious Disease
Publisher : Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32667/ijid.v8i1.135

Abstract

Latar Belakang:. Penyakit Coronavirus 2019 merupakan penyakit sistem pernapasan yang baru saja muncul dan menjadi pandemi. Indonesia mengalami peningkatan jumlah kasus yang cukup drastis.  Derajat keparahan yang dialami oleh pasien COVID-19 dapat dipengaruhi oleh berbagai hal seperti usia, penyakit komorbid, defisiensi vitamin D, dan obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jumlah komorbid dan derajat keparahan terhadap kematian pada pasien COVID-19. Metode: Penelitian deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Total sampel 1240 pasien COVID-19 RSPI Sulianti Saroso Tahun 2020 2021. Hasil: Komorbid terbanyak adalah hipertensi dan diabetes melitus, derajat keparahan kategori sedang dan outcome hidup. Hasil analisis ada hubungan antara jumlah komorbid dengan status kematian (OR=1,585). Ada hubungan diabetes melitus dengan status kematian pasien pada pasien COVID-19 (OR=1,927). Ada hubungan antara derajat keparahan dengan status kematian pada pasien COVID-19 (OR=12,699). Kesimpulan: Derajat keparahan, jumlah komorbid dan komorbid diabetes mellitus berhubungan merupakan faktor risiko kematian pada pasien COVID-19.
Infeksi COVID-19 pada Tenaga Kesehatan Rumah Sakit Anita Puspitasari Dyah Nugroho; Herlina Herlina; Farida Murtiani; Intan Pertiwi; Nunung Hendrawati; Siti Maemun; Andi Dala Intan Sapta Nanda; Christine Ernita Banggai
The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol. 8 No. 2 (2022): The Indonesian Journal of Infectious Disease
Publisher : Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32667/ijid.v8i2.136

Abstract

Latar Belakang: Infeksi COVID-19 petugas kesehatan dapat menyebabkan krisis eksistensi pada tenaga kesehatan itu sendiri dan infrastruktur kesehatan, baik lokal maupun nasional. Oleh karena itu, surveilans berkualitas tinggi pada petugas kesehatan menjadi langkah mendasar untuk perlindungan dan penanggulangan yang tepat dilakukan. Tujuan: memberikan gambaran infeksi COVID-19 tenaga kesehatan berdasarkan data surveilans. Metode: Penelitian deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Pusat Infeksi Sulianti Saroso pada bulan Maret 2022. Data sekunder bersumber dari data surveilans epidemiologi pada petugas terkonfirmasi COVID-19 periode Januari – Februari 2022 sebanyak 233 subjek. Analisa data secara univariat. Hasil: Gambaran epidemiologi pegawai terkonfirmasi COVID-19 yaitu puncak kasus minggu ke-7, kasus terbesar pada umur 30-39 tahun (34,8%), berjenis kelamin perempuan (61%), domisili Jakarta Utara (34%), tenaga kesehatan lainnya (55%), isolasi mandiri (96%) dan luaran hidup (100%). Faktor risiko yaitu tidak memiliki riwayat perjalanan (89%), bukan pengguna transportasi umum (77%), kontak dengan rekan kerja (54%), tidak memiliki komorbid (83%), infeksi pertama (49%), vaksin primer 2x dan booster 1x (58%). Terjadi klaster unit kerja. Kesimpulan: Infeksi COVID-19 pada tenaga kesehatan menggambarkan karakteristik epidemiologi (orang, tempat dan waktu) serta faktor risiko.