Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EFEKTIVITAS PEMBERIAN GIBERELIN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TOMAT Sundahri Sundahri; Hardiyanti Ning Tyas; Setiyono Setiyono
AGRITROP Vol 14, No 1 (2016): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agr.v14i1.408

Abstract

Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui efektivitas giberellin terhadap pertumbuhan dan produksi tomat yang dilakukan di Agrotechnopark, Universitas Jember pada 6 Maret s.d. 10 Juni 2014. Percobaan disusun dengan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri atas dua faktor, yaitu: konsentrasi hormon giberellin (0, 50, 75, 100 ppm) dan perlakuan kedua adalah frekuensi aplikasi giberelin (penyemprotan setiap 7 hari sekali, 14, dan 21 hari sekali). Perlakuan tersebut disusun dalam Rancangan Faktorial dengan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi hormon mempengaruhi secara nyata terhadap pertumbuhan tanaman tomat; frekuensi aplikasinya berpengaruh secara nyata terhadap jumlah cabang produktif, jumlah dan berat buah tomat. Tidak terdapat interaksi antara konsentrasi giberellin dan aplikasinya pada semua paramter; namun, konsentrasi yang terbaik adalah 100 ppm dan frekuensi aplikasinya 21 hari sekali.
Effect of Hormone Concentration and frequency of administration of Gibberellins on Growth and Yield of Tomato Fruit Hardiyanti Tiyas Ning; Sundahri; Setiyono; Gatot Subroto
Agricultural Science Vol. 1 No. 2 (2018): March
Publisher : Faculty of Agriculture, Merdeka University Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aim of this research was to identify the influence of giberellin hormone concentration and its application frequency on the growth and the yield of tomato fruit. This research had been undertaken at Agrotechnopark, the University of Jember 6 November 2017 - 10 February 2018. The experiment using randomized complete block design (RCBD) with two factors namely the concentration of giberellin hormone consisted of 4 levels (0 ppm, 50 ppm, 75 ppm, 100 ppm) and the second was its frequency application consisted of three levels (spraying once every 7 days, 14 days, and 21 days). Reviews These were arranged in a factorial design and each combination was repeated by three times. The results Showed that (1) siqnificantly influenced concentrations of hormone on the growth and the yield of tomatoes. (2) the frequency of its application on the number affected siqnificantly productive branches, the number and weight of fruit, the weight of the tomato fruit. (3) there was no interaction of giberellin and its aplication on all paramters. (4) the best treatment is G3F3, the gibereellin concentration of 100 ppm and the frequency of 21 days once.
Pengaruh Pemberian Abu Sekam Padi dan Pemangkasan Tunas Lateral Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Terung Ungu (Solanum malongena L) Egal Prayudo; Sundahri Sundahri
Berkala Ilmiah Pertanian Vol 5 No 4 (2022): November
Publisher : Jember University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (722.522 KB) | DOI: 10.19184/bip.v5i4.34648

Abstract

Tanaman terung sangat sensitif terhadap cekaman kekeringan selama periode pertumbuhan dan perkembangannya. Pemberian abu sekam padi dapat membantu tanaman untuk mengurangi cekaman abiotik, seperti suhu, radiasi, air dan kekeringan. Pemangkasan tunas lateral juga dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air dan mengurangi penggunaan hasil fotosintat agar tidak terbuang sia-sia untuk pertumbuhan tunas yang bersifat parasit. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui interaksi antara pemberian abu sekam padi dan pemangkasan tunas lateral, mengetahui dosis abu sekam padi yang tepat, dan mengetahui persentase pemangkasan tunas lateral beserta daun yang tepat untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman terung pada kondisi cekaman kekeringan. Penelitian ini dilakukan di Desa Taal Kecamatan Tapen Kabupaten Bondowoso pada bulan Februari hingga April tahun 2021. Penelitian ini menggunakan RAL faktorial dengan 2 faktor perlakuan. Faktor pertama yaitu: dosis abu sekam padi (S) yang terdiri dari 4 taraf yaitu: S0: 0 gram/tanaman, S1: 33,6 g/tanaman S2: 44,8 g/tanaman dan S3: 56 g/tanaman. Faktor kedua yaitu pemangkasan yang terdiri dari 3 taraf yaitu: Tanpa pemangkasan, pemangkasan 50% dan pemangkasan 100%. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu kombinasi perlakuan abu sekam padi dan pemangkasan memiliki interaksi tidak berbeda nyata pada semua variabel pengamatan, pemberian abu sekam padi pada dosis S3 (56 gram/tanaman) merupakan dosis terbaik, persentase pemangkasan tunas lateral pada pemangkasan 50% (P1) merupakan tingkat pemangkasan terbaik untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman terung pada kondisi cekaman kekeringan karena pada setiap variabel pengamatan memiliki nilai tertinggi. Faktor tunggal pemberian abu sekam padi bermanfaat dalam menekan pertumbuhan akar tanaman dan dapat memadatkan tanah. Penggunaan silika pada tanaman juga dapat meningkatkan masa simpan buah sehingga lebih tahan dalam pengangkutan apabila silika disimpan pada epidermis buah. Pengaruh dari faktor tunggal kedua pemangkasan tunas lateral yaitu dapat membantu tanaman dalam mengurangi penguapan serta mengurangi aliran fotosintat pada cabang-cabang yang tidak produktif. Kata kunci: Terung, Silika, Pemangkasan