Guniarti Guniarti
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KEBERHASILAN TUMBUH RAGAM STEK TANAMAN TEH (Camellia sinensis, L.) PADA PENGGUNAAN LAMA SIMPAN URIN SAPI Guniarti Guniarti; Sukartiningrum Sukartiningrum
AGRITROP Vol 11, No 1 (2013): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agr.v11i1.672

Abstract

Tanaman teh umumnya diperbanyak menggunakan stek dan untuk memacu pertumbuhannya menggunakan urin sapi.Tujuan percobaan adalah untuk mengetahui dan mendapatkan kombinasi optimum dari penggunaan ragam bahan tanam stek tanaman stek yang direndam dalam urin sapi yang telah disimpan.Rancangan Acak Kelompok secara faktorial dengan 3 ulangan. Faktor pertama :Ragam stek teh (asal ruas dari ranting)  (R) : R1 = ruas ke empat, R2 = ruas ke lima, R3 = ruas ke enam. Faktor ke dua :Lama simpan urin sapi (L) : L0 = tidak disimpan,L1 = 4 hari, L2 =8 hari,L3 =12 hari;. Uji lanjutan menggunakan BNJ 5 %. Hasil percobaan menunjukkan bahwa kombinasi terbaik pada penggunaan bahan tanam stek teh ruas ke lima dengan perendaman pada urin sapi yang disimpan 8 hari untuk peubah berat basah tanaman (2,46 g) dan berat kering tanaman (1,03 g);  Secara terpisah faktor ragam stek tanaman tidak berpengaruh terhadap panjang tunas, jumlah daun dan persentase stek tumbuh, tetapi lama simpan urin sapi berpengaruh nyata (p=0,05) pada lama simpan 8 hari di peubah jumlah daun (6,21 lembar) dan persentase stek tumbuh (82,18%) Kata Kunci : Keberhasilan tumbuh, ragam stek teh, lama simpan urin sapi.
PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR BONGGOL PISANG TERHADAP PERUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicum L.) Syabucha Nissa Maulida; Djarwatiningsih P.S; Guniarti Guniarti
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 3 (2022): Edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v24i3.2185

Abstract

Kendala yang sering dihadapi dalam budidaya tomat ialah penggunaan media tanam yang tidak cocok pada perakaran tomat dan pemberian pupuk sebagai penunjang hasil produksi tomat. Usaha yang dapat dilakukan adalah dengan pemberian komposisi media tanam beberapa macam diantaranya tanah, arang sekam dan pupuk kandang ayam dan pemberian POC bonggol pisang sebagai pengganti pupuk anorganik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui komposisi media tanam terbaik dan konsentrasi POC bonggol pisang terbaik, serta mengetahui interaksi komposisi dan konsentrasi POC bonggol pisang terbaik. Penelitian dilakuan di Lahan Percobaan Fak. Pertanian Univ. Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial. Faktor pertama komposisi media tanam, adalah M0(Tanah) = kontrol; M1(1 (Tanah):2(Arang Sekam):3(Pupuk Kandang Ayam); M2 (2(Tanah) : 1 (Arang Sekam) : 3 (Pupuk Kandang Ayam); M3 ( 3 (Tanah) : 2 (Arang Sekam) : 1 (Pupuk Kandang Ayam) dan faktor kedua, adalah konsentrasi POC bonggol pisang K0 (Kontrol NPK 16:16:16); K1 (400 ml/l); K2 (500ml/l); K3 (600 ml/l). Hasil menunjukkan bahwa pemberian komposisi media tanam (1 : 2 : 3) dan POC bonggol pisang konsentrasi 600 ml/l memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, umur muncul bunga, jumlah bunga, jumlah buah, jumlah buah total, bobot segar buah per periode panen dan bobot segar buah total per periode panen.
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicum L.) TERHADAP PEMBERIAN KONSENTRASI PAKLOBUTRAZOL DAN MACAM PUPUK ORGANIK CAIR Rika Rahmawati; Agus Sulistyono; Guniarti Guniarti
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 2 (2022): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v24i2.1980

Abstract

Tomat merupakan buah yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat baik secara langsung maupun dalam bentuk olahan. Kebutuhan tomat di pasar terus meningkat namun ketersediaan produksinya masih rendah. Peningkatan produksi tomat dapat ditunjang melalui pemberian zat pengatur tumbuh dan pupuk organik cair. Tujuan penelitian ini untuk mengetauhi konsentrasi terbaik akibat pemberian konsentrasi paklobutrazol dan macam pupuk organik cair serta pengaruh interaksi antara kedua faktor tersebut. Penelitian ini dilakukan di Jalan Simowau Indah Blok H, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, dimulai dari bulan Januari sampai dengan Maret 2022 menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial. Faktor pertama konsentrasi paklobutrazol P0=kontrol; P1= 125 ppm; P2= 150 ppm; P3= 175 ppm, Faktor kedua yaitu macam pupuk organik cair 200 ml/tanaman K1= Limbah Ikan; K2= Eceng Gondok; K3= Kulit pisang. Hasil menunjukkan bahwa pemberian konsentrasi paklobutrazol 125 ppm dan pupuk organik cair limbah ikan memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, umur muncul bunga, jumlah bunga, jumlah buah per periode, jumlah buah total, bobot buah per buah dan bobot buah per periode.
RESPON TANAMAN CABAI KERITING AKIBAT BERBAGAI KONSENTRASI POC TIENS GOLDEN HARVEST DAN HORMON GIBERELIN Porfirian Yudith Milenia; Djarwatiningsih P.S; Guniarti Guniarti
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 2 (2022): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cabai keriting salah satu komoditas pertanian yang memiliki nilai jual yang tinggi, namun dalam pelaksaan budidaya yang belum sempurna dapat mengalami penurunan produksi. Penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain kurangnya unsur hara dan hormon yang dibutuhkan oleh tanaman. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan penggunaan POC TGH dan Hormon Giberelin. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui konsentrasi yang terbaik POC TGH dan Hormon Giberelin, serta mengetahui pengaruh interaksi antara pemberian konsentrasi POC TGH dan Hormon Giberelin. Penelitian ini dilakukan di Dusun Sanggrahan Rt 05 Rw 05 Desa Ngrambe, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur dengan ketinggian 413 mdpl menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial. Faktor pertama konsentrasi POC TGH T0=kontrol; T1= 10 ml/l; T2= 15 ml/l; T3=20 ml/l, faktor kedua yaitu konsentrasi hormon giberelin G0=kontrol; G1= 50 ppm; G2= 80 ppm; G3= 110 ppm. Hasil menunjukkan bahwa pemberian konsentrasi POC TGH 20 ml/l dan hormon giberelin 50 ppm memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, umur berbunga, jumlah buah, bobot buah per tanaman per periode tanaman dan jumlah buah total panen per tanaman.
PENGARUH JENIS PUPUK KANDANG PADA MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI ZPT URINE KAMBING TERHADAP PERTUMBUHAN STEK TANAMAN ALPUKAT (Persea americana) Junita Sekar Arum; Guniarti Guniarti; Agus Sulistyono
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 3 (2022): Edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v24i3.2225

Abstract

Usaha untuk meningkatkan keberhasilan stek batang alpukat diantaranya adalah dengan penambahan pupuk kandang pada media tanam dan juga pemberian ZPT urine kambing. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui jenis pupuk kandang pada media tanam dan konsentrasi ZPT urine kambing yang terbaik, serta mengetahui pengaruh interaksi antara pemberian jenis pupuk kandang pada media tanam dan konsentrasi ZPT urine kambing. Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Juli 2022 di Desa Mojosari, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial. Faktor pertama jenis pupuk kandang pada media tanam M0 = Tanah dan Arang Sekam (Kontrol), M1 = Tanah : Arang Sekam : Pupuk Kandang Ayam (1:1:1), M2 = Tanah : Arang Sekam : Pupuk Kandang Kambing (1:1:1), M3 = Tanah : Arang Sekam : Pupuk Kandang Sapi (1:1:1), faktor kedua adalah konsentrasi zpt Urine kambing K0=0% (Kontrol), K1=15%, K2=25%, K3= 35 %. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat interaksi antara perlakuan jenis pupuk kandang pada media tanam dan konsentrasi ZPT urine kambing terhadap pertumbuhan stek. Pemberian konsentrasi ZPT Urine kambing terbaik 25% secara mandiri memberikan pengaruh nyata terhadap waktu muncul tunas, berat basah tunas dan berat kering tunas.