Abu Muslim
Balai Litbang Agama

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Refleksi Pembelajaran Kitab Kuning Pada Pondok Pesantren di Balikpapan Abu Muslim
PUSAKA Vol 6 No 1 (2018): Pusaka jurnal
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.384 KB) | DOI: 10.31969/pusaka.v6i1.37

Abstract

Penelitian ini memaparkan tentang pembelajaran kitab kuning di pondok pesantren, yang dilakukan pada dua pondok pesantren bergenre salafiyah di kota Balikpapan, yakni pondok pesantren Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary dan pondok pesantren salafiyah subulussalam Balikpapan. Penelitian ini mengoperasionalkan metode kualitatif dengan mengandalkan wawancara dan observasi langsung di pesantren yang bersangkutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran kitab kuning di pondok pesantren terlihat menggunakan model halaqah/sorogan. Pada setiap tingkatan terlihat perbedaan cara belajar kitab dimana pada fase awal terlihat pola pembelajaran kitab yang sangat mengandalkan kiai/ustad untuk membacakan dan menjelaskan keseluruhan, sementara santri cukup mengulang-ulanginya. Sementara pada fase yang lebih tinggi diskusi dan pengkajian mendalam terhadap materi sudah dilakukan, termasuk pada pemaknaan kontekstual dan perbandingannya dengan kitab-kitab lainnya. Hal lain yang mengemuka dalam setiap dominasi pemaparan materi kitab kuning oleh kiai itu adalah asa berkah yang diharapkan santri tertular dalam setiap pembelajaran yang diikutinya. Sementara itu problem kepemilikian kitab kuning menjadi salah satu yang cukup menonjol dalam temuan penelitian ini, yang hanya mengandalkan lapak-lapak kitab yang disiapkan oleh ustad, sementara dalam konteks bantuan pemerintah, hampir tidak ada. Di Balikpapan, dalam beberapa tahun terakhir, kitab kuning belakangan menjadi bagian penting dalam pelaporan pemutakhiran data pesantren, yang keberadaannya menjadi wajib, sebagai pertimbangan perpanjangan ijin operasional pesantren. Kata Kunci: Kitab Kuning, Pembelajaran, Santri, Kiai, Pesantren
TATA KELOLA MASJID AL MARKAZ AL MA’ARIF KABUPATEN BONE Abu Muslim
PUSAKA Vol 1 No 1 (2013): Pusaka jurnal
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.088 KB)

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deksriptif dengan menfokuskan pada penelusuran tentang sistem pengelolaan Masjid Agung Al Markaz Al Maarif yang merupakan representasi dari masjid pemerintah Kabupaten Bone. Penelitian ini menghendaki penelusuran model pengelolaan masjid agung dan masjid raya dengan mereview sistem pembinaan kemasjidan, pelaksanaan kegiatan serta perangkat pendukung manajemen pengelolaan masjid yang mengacu pada metode manajemen modern. Ruang lingkup pembinaan kemasjidan yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu: pembinaan idarah, pembinaan imarah, dan pembinaan ri’ayah. Di Bone, Sistem pengelolaan Masjid yang dijalankan berpusat pada Yayasan bentukan PEMDA dengan tidak berpegang pada sistem manajemen organisasi tertentu, yang koordinasinya dengan Kementerian Agama Kabupaten Bone hanya bersifat konfirmasi.Secara Umum Masjid Al Markas Al Maarif telah menjalankan fungsi dan perannya dengan baik meskipun pada beberapa fungsi tertentu masih harus terus ditingkatkan.
Jejak Naskah Kuno di Negeri Kopra Abu Muslim
PUSAKA Vol 2 No 1 (2014): Pusaka jurnal
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.634 KB) | DOI: 10.31969/pusaka.v2i1.120

Abstract

Naskah Kuno adalah khazanah nusantara yang hingga kini, masih banyak tersimpan secara konvensional di masyarakat. Tidak terkecuali di Pulau Halmahera. Kebertahanan naskah yang usianya sudah lebih dari 50 tahun umumnya karena adanya sakralisasi terhadap naskah yang telah berlangsung secara turun temurun. Jika penyimpanan konvensional ini tidak dilakukan semacam reproduksi dalam bentuk digitalisasi, maka dalam kurun waktu yang singkat, naskah akan musnah termakan rayap. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan melakukan pelacakan naskah, untuk selanjutnya dipetakan berdasarkan jenis dan kandungannya, setelah itu dilakukan alih media (digitalisasi) sebagai bagian awal dari konservasi naskah kuno agar tetap bertahan dan isinya bisa menjelaskan sejarah dan perjalanan khazanah pernaskahan nusantara. Di Pulau Halmahera naskah yang ditemukan 59 Naskah yang umumnya berupa naskah tarikat dengan model penyebaran dari guru ke murid. Naskah tersebar di 1 buah Bacan Halmahera Selatan, Oba Utara 30 buah, dan Oba Tengah di Fanaha 28 buah. Kategorisasi naskah berdasarkan isi berturut-turut: Tasawuf sebanyak 41, Dzikir dan Doa 9, Fiqih 3, Khutbah 2 buah, Kutika 2, Nahwu Saraf 1, dan Kisah Nabi 1.