Muhajir Al Fairuzy
Sosiologi Agama Fakultas Ushuluddin UIN Ar Raniry

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

“KEHIDUPAN SEKERUH AIR DI LADANG SAWIT” (Kajian Kemiskinan Masyarakat Perbatasan, Kabupaten Aceh Singkil) Muhajir Al Fairuzy
Jurnal Community Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Prodi Sosiologi FISIP Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.293 KB) | DOI: 10.35308/jcpds.v1i1.809

Abstract

Kemiskinan, selalu menjadi isu magnet untuk diperbincangkan, didiskusikan, dikaji, hingga berujung pada rekomendasi kebijakan-sebagai upaya menuntaskannya. Dalam kajian sosial, kemiskinan sering dibenturkan dengan pandangan struktural dan kultural sebagai sebab dari potret kehidupan getir tersebut, yang hadir di tengah komunitas masyarakat. Kajian ini, dihidangkan sebagai upaya mendiskusikan kembali potret kemiskinan di tengah masyarakat perbatasan-Aceh Singkil. Sebagai wilayah perbatasan, Aceh Singkil sering mengalami kompleksitas persoalan, terutama di bidang ekonomi (selain banjir dan konflik antar-umat beragama). Padahal, kabupaten ini dipandang sebagai salah satu kawasan penghasil sawit terbesar di Aceh. Permasalahan yang dikemukakan di sini adalah Bagaimana potret makna kemiskinan bagi masyarakat perbatasan, dan sebab munculnya kemiskinan. Tujuan penelitian ini adalah berusaha memahami dan menjelaskan fenomena kemiskinan, makna dari individu miskin, dan lahirnya solusi pengentasan kemiskinan-berbasis pendekatan etnografi, tanpa mengabaikan interkoneksi metode lain. Kajian ini, dipotret dan dinarasikan dengan pendekatan kualitatif, melakukan observasi, wawancara mendalam dengan beberapa informan, serta dilakukan dokumentasi (berupa foto) untuk mendukung hasil kajian kemiskinan di Kabupaten Aceh Singkil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, muncul beberapa sebab kemiskinan berdasar etik dan emik masyarakat. Di sisi lain, juga turut bermunculan situasi kemiskinan yang didominasi oleh sebab struktural. Karena itu, solusi yang ditawarkan pun dalam upaya mereduksi adalah dengan pola mengubah pola perlakuan terhadap masyarakat (bantuan sosial, dan kebijakan pembangunan) dengan memahami akar kemiskinan di perbatasan.