Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Aspek-Aspek Employe Engagement Guru Dilihat Dari Model Kepemimpinan Kepala Sekolah Anita Diyah Sitawati
Sosio e-Kons Vol 13, No 3 (2021): Sosio e-Kons
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/sosioekons.v13i3.10269

Abstract

Employe Engagement merupakan salah satu aspek yang penting ada bagi setiap pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan mereka yang diyakini mampu meningkatkan kinerja. Namun demikian Employe Engagement salah satunya sangat dipengaruhi oleh bagaimana model kepemimpinan yang ditampilkan oleh seorang leader pada lembaga tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian explanatory. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitain sebanyak 200 orang. Teknik analisis data yang digunakan adalah : (1) Analisis Deskriptif; (2) Analisis Regresi Linier Berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Guru memiliki Employe Engagement dengan variative, 51% responden (102 guru) memiliki Employe Engagement sangat baik, 49% responden (98 guru) memiliki Employe Engagement guru baik, 5% responden (10 guru) memiliki Employe Engagement kurang baik dan tidak ada responden guru yang memiliki Employe Engagement yang tidak baik; (2) Guru memiliki persepsi yang berbeda-beda tentang kepemimpinan kepala sekolah, 55% responden (110 guru) menyatakan kepemimpinan kepala memiliki model kepemimpinan Transformatif, 44% responden (87 guru) menyatakan kepemimpinan kepala sekolah memeiliki model kepemimpinan Kharismatik, 1% responden (2 guru) menyatakan kepemimpinan kepala sekolah memiliki model kepemimpinan Transaksional; (3) Pengaruh model kepemimpinan kepala sekolah terhadap Employe  Angegement guru dapat dilihat bahwa  Proporsi pengaruh kepemimpinan kharismatik kepala sekolah terhadap Employe  Angegement  (X1–Y) menunjukkan angka sebesar 20,5 persen dan Proporsi pengaruh kepemimpinan transformatif kepala sekolah terhadap Employe  Angegement guru (X2–Y) sebesar 34,1 %, serta Proporsi pengaruh kepemimpinan transaksional kepala sekolah terhadap Employe  Angegement (X3–Y) 4,1 %.
Problem Solving Implementasi Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Anita Diyah Sitawati; Imam Mawardi
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Pendidikan, Humaniora dan Agama
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.504 KB)

Abstract

ujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui permasalahanimplementasi Kurikulum 2013 Mata Pelajaran PAI di SMKMuhammadiyah Salaman; dan (2) Untuk menganalisis kemungkinansolusi dari permasalahan implementasi Kurikulum 2013 di SMKMuhammadiyah Salaman. Penelitian ini merupakan penelitiankualitatif. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi,dan dokumentasi. Analisis data meliputi: Reduksi Data, PenyajianData dan Kesimpulan. Hasil Penelitian ini adalah: (1) Problemimplementasi menyangkut 3 hal yaitu: perencanaan, pelaksanaan, danevaluasi. Problem utama yang terjadi dalam perencanaan adalahpersiapan guru dalam menyiapkan media pembelajaran. Hal tersebutkarena belum semua guru familier dengan Teknologi Informasi danKomunikasi (TIK) yang merupakan media penting dalamimplementasi Kurikulum 2013. Problem utama dalam Pelaksanaanadalah banyaknya tugas yang diberikan guru kepada siswa,menjadikan siswa merasa terbebani. Hal tersebut menjadikan banyaksiswa yang tidak menjalankan tugas dari guru. Sedangkan Problemutama pada masalah evaluasi yaitu guru masih kesusahan dalammenilai aspek ketrampilan dan sikap. Aspek yang memberatkan disini adalah guru masih berfikir Kurikulum 2013 itu masih samadengan KTSP. (2) Solusi Problem yaitu: (1) dalam hal perencanaanyaitu merubah mindset guru agar guru berkomitmen tinggi dalamrangka implementasi kurikulum 2013. Untuk merubah mind set ini,hal yang dilakukan sekolah adalah mengirim guru mengikutipelatihan dan workshop. (2) Dalam hal pelaksanaan, upaya gurudalam mengatasi problem tersebut yaitu pendayagunaan lingkungansebagai sumber belajar perlu ditingkatkan, disamping memperkayadiri dengan model-model pembelajaran berbasis SCL. (3) Dalam halevaluasi, alternatif mengatasi problem yang berkaitan denganperlunya guru meningkatkan pemahaman dalam hal penilaianotentik.
Problem Solving Implementasi Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Anita Diyah Sitawati; Imam Mawardi
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Pendidikan, Humaniora dan Agama
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui permasalahanimplementasi Kurikulum 2013 Mata Pelajaran PAI di SMKMuhammadiyah Salaman; dan (2) Untuk menganalisis kemungkinansolusi dari permasalahan implementasi Kurikulum 2013 di SMKMuhammadiyah Salaman. Penelitian ini merupakan penelitiankualitatif. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi,dan dokumentasi. Analisis data meliputi: Reduksi Data, PenyajianData dan Kesimpulan. Hasil Penelitian ini adalah: (1) Problemimplementasi menyangkut 3 hal yaitu: perencanaan, pelaksanaan, danevaluasi. Problem utama yang terjadi dalam perencanaan adalahpersiapan guru dalam menyiapkan media pembelajaran. Hal tersebutkarena belum semua guru familier dengan Teknologi Informasi danKomunikasi (TIK) yang merupakan media penting dalamimplementasi Kurikulum 2013. Problem utama dalam Pelaksanaanadalah banyaknya tugas yang diberikan guru kepada siswa,menjadikan siswa merasa terbebani. Hal tersebut menjadikan banyaksiswa yang tidak menjalankan tugas dari guru. Sedangkan Problemutama pada masalah evaluasi yaitu guru masih kesusahan dalammenilai aspek ketrampilan dan sikap. Aspek yang memberatkan disini adalah guru masih berfikir Kurikulum 2013 itu masih samadengan KTSP. (2) Solusi Problem yaitu: (1) dalam hal perencanaanyaitu merubah mindset guru agar guru berkomitmen tinggi dalamrangka implementasi kurikulum 2013. Untuk merubah mind set ini,hal yang dilakukan sekolah adalah mengirim guru mengikutipelatihan dan workshop. (2) Dalam hal pelaksanaan, upaya gurudalam mengatasi problem tersebut yaitu pendayagunaan lingkungansebagai sumber belajar perlu ditingkatkan, disamping memperkayadiri dengan model-model pembelajaran berbasis SCL. (3) Dalam halevaluasi, alternatif mengatasi problem yang berkaitan denganperlunya guru meningkatkan pemahaman dalam hal penilaianotentik.