Endah Yulianingsih
pOLITEKNIK kESEHATAN KEMENKES GORONTALO

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

RISK FACTORS DETERMINANTS ANEMIA EVENTS IN ADOLESCENT PUSKESMAS IN KOTA SELATAN Endah Yulianingsih; Hasnawatty Surya Porouw
JNKI (Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia) (Indonesian Journal of Nursing and Midwifery) Vol 8, No 3 (2020)
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21927/jnki.2020.8(3).194-205

Abstract

Anemia is a global public health problem that needs special attention. Anemia in adolescent girls is a common problem, especially in developing countries (WHO, 2008). Anemia is a health problem that is most often found in developed and developing countries, including Indonesia. The prevalence of anemia in Indonesia is not so far from the global anemia prevalence rate, which is 21.7%, where the prevalence of anemia has entered the category of public health problems. moderate so this should receive special attention. Adolescents are an age group that is very at risk of anemia because nutritional needs, especially iron, exceed the needs of other age groups due to accelerated growth and increased physical activity. This study aims to determine the factors associated with the incidence of anemia in adolescent girls in the working area of Puskesmas Kota Selatan, Gorontalo City. This type of research is cross-sectional using the bivariate test with the chi square test and the multivariate test with logistic regression. The research instrument used a questionnaire. The results of this study indicate that there is a relationship between age at menarche (p = 0.001), knowledge (p = 0.000), maternal education (p = 0.000), menstrual pattern (p = 0.000), BMI (p = 0.009), menstruation (p = 0.003). The most dominant factor for the incidence of anemia in adolescent girls in the work area of Puskesmas Kota Selatan Kota Gorontalo is the knowledge factor with a p value of 0.001 exp B = 2,650 (CI 1.643-4770) which means that respondents who have good knowledge will have a chance of 2.6 times more. can prevent anemia which is controlled by variable menstrual patterns, menstrual age and mother's education.
PELATIHAN KETRAMPILAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI PSIKOSOSIAL PADA REMAJA DI SMP NEGERI 6 KOTA GORONTALO Endah Yulianingsih; Sri Sujawaty; Puspita Sukmawaty Rasyid
GEMASSIKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2020): NOPEMBER
Publisher : P3M Universitas Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30787/gemassika.v4i2.578

Abstract

Masa remaja adalah masa peralihan antara masa kanak-kanak dan dewasa. Pada masa tersebut remaja mengalami banyak perubahan baik fisik, hormonal dan psikosoial. Remaja sering merasa tidak nyaman dan bereaksi secara emosiaonal, misalkan mudah tersinggung, mudah marah, suka membantah, tidak mau lagi dianggap sebagai anak, tetapi belum dapat diberi tanggung jawab penuh sevagai orang dewasa. Berbagai perubahan dapat mempengaruhi lingkungan remaja sehingga dapat menyebabkan remaja rawan terhadap perilaku berisiko seperti hubungan seks pranikah, IMS, HIV/AIDS, Napza termasuk rokok dan tawuran. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kemampuan dan ketrampilan remaja dalam menghadapi berbagai tantangan terkait masalah kesehatan yang ditemui dalam berkehidupan social. Metode yang dilakukan dalam pengabdian ini adalah Pelatihan meliputi ceramah yang diberikan oleh pemateri, tanya jawab dan praktik menggunakan studi kasus dan roleplay. pendekatan studi kasus. Hasil dari kegiatan ini Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam kegiatan pengabdian masyarakat, kegiatan ini memberikan kemampuan pengembangan kompetensi psikososial remaja yang diwujudkan dalam bentuk kemampuan remaja menolak pengaruh negatif yang ditunjukkan dalam hasil penilaian kuisioner, praktik dan roleplay