Anemia merupakan masalah gizi dengan prevalensi yang tinggi sebesar 46% dari seluruh populasi remaja yang ada. Remaja putri mudah terserang anemia karena pada umumnya masyarakat Indonesia (termasuk remaja putri) lebih banyak mengkonsumsi makanan nabati yang kandungan zat besinya lebih sedikit dibandingkan dengan makanan hewani. Hasil survei pendahuluan dilakukan pada bulan Januari 2017 di SMKN 6 Palu dengan cara pemeriksaan Hb menggunakan alat periksa digital pada 10 responden, didapatkan 5 responden dengan kadar HB < 12 gr/dL dan 5 responden memiliki kadar Hb ≥ 12 gr/dL. Tujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sosial ekonomi dengan kejadian anemia pada remaja putri. Jenis penelitian cross sectional dan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2017 di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 Kota Palu. Populasi remaja putri 271 orang. Sampel berjumlah 162 orang, dengan teknik sampaling Simple random sampling. Analisis dengan uji chi square. Hasil diperoleh pengetahuan baik sebanyak 82 responden (50,6%), dan responden yang kurang baik sebanyak 80 responden (49,4%). Hasil uji chi square didapatkan nilai p = 0,000. Pendapatan tinggi sebanyak 97 responden (59,9%), dan pendapatan rendah sebanyak 65 responden (40,1%). Hasil uji chi square nilai p = 0,000. Kesimpulan ada hubungan pengetahuan dan sosial ekonomi dengan kejadian anemia pada remaja putri di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah. Saran perlu merutinkan program Puskesmas untuk memberikan tablet Fe kepada siswa/siswi dan mengevalusi kepatuhan siswa/siswi mengkonsumsi tablet sehingga angka kejadian anemia dapat dicegah. Kata kunci : pengetahuan, sosial ekonomi, remaja, anemia