Wardis Girsang
Program Magister Agribisnis, Sekolah Pasca Sarjana, Universitas Pattimura

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS TINGKAT KEMISKINAN RUMAH TANGGA DI PERDESAAN BURU SELATAN (STUDI KASUS DI DESA WAMSISI, WAETEBA DAN SIMI KECAMATAN WAESAMA) Santhy Slamet; Wardis Girsang; Raihana Kaplale
Agrilan : Jurnal Agribisnis Kepulauan Vol 5, No 1 (2017): Agrilan : Jurnal Agribisnis Kepulauan
Publisher : Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/agrilan.v5i1.178

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan data yang terkait dengan karakteristik rumah tangga petani, pendapatan, pengeluaran dan tingkat kemiskinan antara data kajian terdahulu yakni tahun 2009 (Girsang, 2011) dengan kondisi terkini.Penelitian dilakukan di Desa Wamsisi, Waeteba dan Simi Kecamatan Waesama Kabupaten Buru Selatan pada bulan Maret-April 2016.Lokasi penelitian dipilih dari penelitian sebelumnya.Pengambilan sampel dilakukan secara sengaja (Purpisive Sampling) dikarenakan sampel yang diambil ditentukan sendiri oleh peneliti sesuai dengan penelitian yang dilakukan.Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.Data dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif (deskriptif). Hasil penelitian menunjukan bahwa struktur pendapatan rumah tangga dan kontribusi tanaman perkebunan terhadap total pendapatan rumah tanggadi  Kecamatan Waesama Kabupaten Buru Selatan untuk sektor pertanian menyumbangkan sebesar 73 persen per tahun dan untuk sektor non pertanian sebesar 27 persen per tahun. Struktur pengeluaran rumah tangga untuk kebutuhan pangan dan non pangan, distribusi pengeluaran pangan sebesar 75 persen per tahun dan distribusi pengeluaran non pangan sebesar 25 persen per tahun. Tingkat kemiskinan rumah tangga petani untuk kriteria tidak miskin sebesar 20 persen, miskin 40 persen, dan paling miskin 40 persen, sedangkan untuk nilai koefisien gini sebesar 0.14 maka tingkat ketimpangan pengeluaran rumah tangga berada pada kategori rendah.