Hafiizh Prasetia
Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat, Jl. A. Yani Km.37, Banjarbaru, Kode Pos 70714

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MANAJEMEN LIMPASAN AIR HUJAN DI DAERAH PERKOTAAN DENGAN RAIN GARDEN DAN MENJAGANYA DARI KEBERADAAN NYAMUK Nova Annisa; Hafiizh Prasetia
Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan) Vol 3, No 2 (2017): September 2017
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jukung.v3i2.4027

Abstract

ABSTRAKRain garden adalah salah satu praktik pembangunan berkelanjutan untuk mengatasi masalah limpasan air hujan. Rain garden sangat cocok sekali dikembangkan di daerah perkotaan dimana lahan resapan sudah mulai hilang digantikan dengan lapisan beton yang kaku. Tujuan dari kajian ini adalah mengungkapkan bagaimana model rain garden untuk daerah perkotaan dan bagaimana cara untuk menjaganya dari keberadaan nyamuk. Kajian dilakukan dengan analisis deskriptif. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa model rain garden dapat dikembangkan untuk daerah perkotaan. Model rain garden yang satu dan yang lainnya dapat dihubungkan dengan pipa atau gorong-gorong sehingga memungkinkan rain garden berjalan optimal. Rain garden yang bagus harus tidak ada genangan lebih dari 72 jam. Hal ini bertujuan untuk menjaga dari keberadaan nyamuk yang dianggap mengganggu. Perawatan yang bagus terhadap rain garden juga mampu untuk menjaganya dari nyamuk. Kata Kunci: rain garden, nyamuk, siklus hidup  ABSTRACT Rain garden is one of sustainable development practices to overcome the problem of runoff water. Rain garden is very well suited to develop in urban areas where the recharge ground has begun to disappear replaced with a rigid concrete layer. The purpose of this study is to reveal how the rain garden model for urban areas and how to guard against the presence of mosquitoes. The study was conducted by descriptive analysis. Based on the observation, it is known that rain garden model can be developed for urban area. Rain garden models that one and the other can be connected with a pipe or culvert that allows rain garden to run optimally. A nice rain garden should have no puddle over 72 hours. It aims to keep from the presence of mosquitoes that are considered disturbing. Good treatment of rain garden is also able to keep it from mosquitoes. Keywords: rain garden, mosquitoes, life cycle
ANALISIS KESESUAIAN LAHAN PERKEBUNAN SAWIT SWADAYA DAN FAKTOR PEMBATAS BAGI TANAMAN SAWIT DI KABUPATEN SERUYAN, KALIMANTAN TENGAH Hafiizh Prasetia; Nova Annisa
Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan) Vol 3, No 2 (2017): September 2017
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jukung.v3i2.4025

Abstract

ABSTRAK Berdasarkan data dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan Pada Tahun 2015 tercatat bahwa perkebunan sawit swadaya mempunyai luasan sekitar 14.273 hektar dengan jumlah petani sebanyak 5.311 jiwa. Perkembangan yang pesat ini diperlukan adanya persiapan manajemen lahan sehingga menunjang keberlanjutan usaha dibidang ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kesesuaian lahan perkebunan sawit swadaya dan faktor pembatas bagi tanaman sawit di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dan pemeriksaan terhadap kualitas tanah dilakukan di laboratorium. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Kabupaten Seruyan memiliki lahan yang sangat sesuai untuk perkebunan sawit karena lahan perkebunan sawit tersebut telah memenuhi segala aspek yang berkaitan dengan persyaratan tumbuh tanaman sawit. Adapun faktor pembatas untuk pertumbuhan tanaman sawit di daerah ini adalah kondisi tanah yang miskin unsur hara. Kata Kunci: kesesuaian lahan, faktor pembatas, tanaman sawit  ABSTRACT Based on data from the Department of Forestry and Plantation Seruyan Regency In the Year 2015 noted that oil palm plantations have an area of 14.273 hectares with the number of farmers as many as 5.311 inhabitants. This rapid development required the preparation of land management so as to support the continuity of business in this field. This study aims to analyze the suitability level of smallholder oil palm plantations and barrier factors for oil palm in Seruyan Regency, Central Kalimantan. The research method used is survey method and examination on soil quality done in laboratory. Based on the results of the research, it is known that Seruyan Regency has a very suitable land for oil palm plantations because the plantation has fulfilled all aspects related to the requirement of oil palm plantation. The barrier factor for the growth of oil palm plantations in this area is the poor soil condition of nutrients. Keywords: land suitability, barrier factor, oil palm plant