Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PROSES EVALUASI HASIL BELAJAR DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI MTs Al-JAWAMI Haidir Ali
Jurnal al-Thullab Vol 3, No 2 (2018): Atthulab: Islamic Religion Teaching and Learning Journal
Publisher : Laboratory of Islamic Religious Education Faculty of Tarbiyah and Teacher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ath.v3i2.3165

Abstract

Proses evaluasi hasil belajar dalam implementasi kurikulum 2013 lebih menyeluruh dibandingkan dengan KTSP atau kurikulum-kurikulum sebelumnya. Evaluasi ini disebut authentic assessment atau penilaian otentik. Namun pada praktiknya, guru-guru masih merasa kesulitan melaksanakan prosedur evaluasi pada kurikulum baru ini. Terutama di madrasah yang implementasi kurikulum 2013 ini masih kurang mendapat perhatian yang serius. Hal tersebut yang menjadi latar belakang penelitian ini. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian ini dilakukan di MTs Al-Jawami Cileunyi Bandung yang telah menggunakan kurikulum ini sejak tahun 2015. Adapun teknik pengumpulan datanya adalah dengan wawancara dan dokumentasi. Dari hasil wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan kurikulum 2013 di MTs Al-Jawami secara keseluruhan telah berjalan dengan cukup baik, para siswa telah dapat dibuat untuk lebih aktif dan kreatif, dan para guru lebih kreatif dalam menciptakan pembelajaran menyenangkan yang berpusat pada siswa. Namun sayangnya pembelajaran yang baik itu belum diiringi dengan evaluasi sebagai mana mestinya evaluasi hasil belajar dalam implementasi kurikulum 2013. Banyak faktor yang menyebabkan hal ini diantaranya dirasa kurangnya pelatihan, sarana dan prasarana yang belum memadai, serta kurangnya pemahanan tentang teknologi komputer bagi beberapa guru MTs Al-Jawami.
PERTANGGUNG JAWABAN TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK Haidir Ali
Dinamika Vol 25, No 5 (2019): Dinamika: Jurnal Ilmiah Ilmu Hukum
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.414 KB)

Abstract

AbstrakDalam tantangan globalisasi dan perkembangan zaman bukan tidak mungkin tindak pidana terus berkembang dengan berbagai modusnya. Bahkan tindak pidana tersebut dapat dilakukan oleh anak-anak melihat perkembangan zaman yang semakin maju. Keberdaan anak yang di lingkungan kita memang perlu mendapat perhatian, terutama mengenai tingkah lakunya. Dalam perkembangan ke arah dewasa, kadang-kadang seorang anak melakukan perbuatan yang lepas kontrol, ia melakukan perbuatan tidak baik. Sehingga merugikan diri sendiri bahkan orang lain. Tingkah laku yang demikian disebabkan karena dalam masa pertumbuhan, sikap dan mental anak belum stabil, dan juga tidak terlepas dari lingkungan pergaulannya. Di samping itu keadaan ekonomi juga bisa mendorong anak untuk melakukan tindakan yang dilarang, dikarenakan sikap dan mental anak belum stabil, dan lingkungan pergaulan yang tidak mendukung perkembangan anak sehingga mengakibatkan anak terlibat konflik hukum.Kata kunci: tindak pidana, pembunuhan, anak  Abstract In the challenges of globalization and the development of the time it is not impossible that strafbaarfeit continue to develop with various mode. Strafbaarfeit can even be carried out by children which can be seen through the more advanced era. It is essential to pay attention more to the existence of children in our society, especially regarding their behavior. During the process becoming adults, children are more likely to commit action which is out of control. They do an act that is considered to be inappropriate. As the results, it harms themselves and even others. Such behavior is done during the growth period, which shows that the attitude and mental of the children is not stable and is also inseparable from the social environment. Besides, the economic conditions can also encourage children to take actions that prohibited, because their attitudes and mentality are not stable. Moreover, the social environment usually does not support the development of children, so they are more likely to involve in legal conflicts.Keywords: strafbaarfeit, murder, children