Yeni Oktavia
Ilmu Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

STRATEGI BERTAHAN HIDUP PETANI SALAK TERHADAP DAMPAK COVID-19 DI DESA SIBANGKUA KECAMATAN ANGKOLA BARAT KABUPATEN TAPANULI SELATAN Yeni Oktavia; Mia Aulina Lubis
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 8, No 8 (2021): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v8i8.2021.2806-2814

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi bertahan hidup petani salak terhadap dampak Covid-19 (Coronavirus Disease-19) di Desa Sibangkua, Kecamatan Angkola Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka, observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga strategi bertahan hidup yang dilakukan petani salak yang memiliki luas lahan kurang dari 1 Ha di tengah pandemi Covid-19, yaitu: Strategi aktif dengan melakukan diversifikasi pekerjaan menjadi petani kopi, kuli bangunan, serta peternak ayam kampung dan mengikutsertakan semua anggota keluarga untuk menambah penghasilan di tengah pandemi Covid-19. Strategi pasif dengan mengurangi pengeluaran untuk biaya pangan, tidak membeli baju baru dan mengurangi uang jajan anak di tengah pandemi Covid-19. Strategi jaringan dengan memanfaatkan jaringan sosial seperti meminjam uang kepada toke salak, tetangga, memanfaatkan Bantuan Sosial Tunai (BST) serta memanfaatkan bantuan pinjaman dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekar. Namun strategi jaringan yang paling dominan di Desa Sibangkua adalah memanfaatkan jaringan toke, atau hal ini disebut hubungan patron klien yang disebabkan adanya hubungan personalia, hubungan resiprositas dan hubungan loyalitas.