Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Keberagaman Spesies Katak Pohon Hijau Papua Litoria infrafrenata infrafrenata Tyler, 1971 pada Wilayah Kepulauan Sigit Prafiadi; Nia Kurniawan; Amir Hamidy
Indonesian Journal of Environment and Sustainable Development Vol 7, No 1 (2016)
Publisher : Graduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1294.775 KB)

Abstract

TujuanPenelitian ini untuk mengetahui keberagaman variasi antar populasi katak pohon hijau Papuayang berada pada wilayah kepulauan Maluku dan Papua Barat. Katak hijau pohon PapuaLitoria infrafrenata merupakan katak dari famili Hylidae yang memiliki penyebarannya sangat luas terekam di jumpai di seluruh kepulauan Wallacea dan indo-Australia.Aspek pengukuran morfologiberdasarkan 31 karakter morfometrik pada katak Litoria infrafrenata. Hasil pengukuran  morfologi menunjukan data yang relatif sama pada perbadingan  morfometrik katak jantan pada wilayah Papua dan Maluku. Hasil p-value paired T-test sebesar 0,445  (> 0,05). Pada katak betina perbadingan morfologi menunjukan data yang berfariasi pada wilayah Papua dan  Maluku. Hasil p-valuepaired T-test sebesar 0,000 ( < 0,05). Perbedaan ukuran morfologi disebabkan oleh perbedaan letak barier geografis yang memunculkan keberagaman populasi pada spesies Litoria infrafrenata betina. Perbedaan letak barier geografis antarasatu pulau dengan kepulauan lain menjadikan isolasi bagi seluruh kehidupan flora dan fauna, sehinga pada masing-masing pulau memiliki karakteristik yang unik. Key Word; Isolasi, Kepulauan Wallace, Kepulauan Indo-Australia, Litoria infrafrenata, Morfometri
INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DAN KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT SUKU MANDACAN DALAM MEMANFAATKAN TANAMAN OBAT DI DESA ANGGI GIDA, KABUPATEN. PEGUNUNGAN ARFAK, PROVINSI PAPUA BARAT Enik Maturahmah; Sigit Prafiadi
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 8, No 5 (2021): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v8i5.2021.1196-1209

Abstract

Kabupaten pegunungan Arfak yang terletak di Provinsi Papua Barat merupakan daerah yang memiliki kontur geografis pegunungan dengan ketinggian berkisar antara 1800 Meter DPL hingga 2200 Meter DPL. Memiliki suhu pada siang hari 20°C hingga 18°C. Pada malam hari suhu berada pada kisaran 17°C hingga 12°C. Masyarakat yang mendiami daerah pegunungan arfak merupakan suku mandacan dan memiliki empat sub suku asli yakni: hatam, sougb, meyah dan moilei.  Sub suku tersebut memiliki mata pencarian pada bidang pertanian. Potensi sumber daya alam yang terdapat di wilayah tersebut melahirkan kearifan lokal yang menyebabkan suku asli terampil dalam memanfaatkan tumbuh-tumbuhan di sekitarnya sebagai bahan obat. Kearifan lokal masyarakat, khususnya di daerah Anggi Gida, Kabupaten Pegunungan arfak dalam memanfaatkan tumbuhan obat, merupakan warisan yang diturunkan dalam kurun waktu yang lama. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat dan eksplorasi kearifan lokal pada masyarakat Anggi Gida. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan metode survey dan wawancara secara langsung pada sejumlah masyarakat Anggi Gida melalui metode snowball sampling. Hasil dari penelitian didapat ada sekitar 20 family tanaman yang di gunakan untuk obat, tanaman tersebut adalah Plantaginaceae, Asteraceae, Crassulaceae, Zingiberaceae, Solanaceae, Lamiaceae, Apiaceae, Boraginaceae, Achantaceae, Cannaceae, Oxalidaceae,  Campanulaceae, Selaginellaceae, Equisetaceae, Urticaceae, Rubiaceae, Nepenthaceae, Dipteridaceae dan Amaryllidaceae. Sedangkan bagian tanaman yang di manfaatkan untuk pengobatan ialah daun, batang, bunga, rimpang dan umbi.
EFEKTIVITAS FILTRAT BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macro) SEBAGAI BIOINSEKTISIDA LARVA ULAT POLONG (Maruca testulalis) PADA TUMBUHAN KACANG PANJANG (Vigna unguiculata) Devita Hardiyanti; Sigit Prafiadi; Revisika R
Jurnal Biosilampari : Jurnal Biologi Vol 3 No 1 (2020): Biosilampari
Publisher : LP4MK STKIP PGRI Lubuklinggau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31540/biosilampari.v3i1.886

Abstract

This study aims to determine the effectiveness of the fruit filtrate of the Phaleria macro as bioinsecticide for the larvae of Maruca testulalis in long bean plants Vigna unguiculata. This research was conducted at the Integrated Science Laboratory of STKIP Muhammadiyah Manokwari in June 2019. The population used in this study was 150 larvae of Maruca testulalis. 7 treatment groups were consisting of 4 replications. The P0 treatment group was given 0.1 ml of reagent solution, then for treatment P1, P2, P3, P4, P5, and P6 each was given the filtrate from the Phaleria macro with a concentration of 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%. The results of data analysis using the Kruskal-Wallis test 5.708 <12.591 so that there was no effect of the bioinsecticide of the crown of gods on the larvae of Phaleria macro these results are influenced by the dose concentration that is not quite right. However, if it is seen from the results of the research data, it can be seen that there is an effect of giving the Phaleria macro fruit filtrate on the mortality of Maruca testulalis larvae. This effect is due to the presence of saponin compounds found in the Phaleria macro.
VARIASI MORFOMETRIK IKAN MUJAIR (Oreochromis mossambicus) PADA EKOSISTEM RAWA (LENTIK WATER) DI WILAYAH PRAFI, MASNI DAN SIDEY, KABUPATEN MANOKWARI Sigit Prafiadi; Enik Maturahmah
Jurnal Biosilampari : Jurnal Biologi Vol 2 No 2 (2020): Biosilampari
Publisher : LP4MK STKIP PGRI Lubuklinggau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.186 KB) | DOI: 10.31540/biosilampari.v2i2.888

Abstract

This study aims to determine the pattern of breeding, adaptability to the environment and feeding processes in tilapia fish Oreochromis mossambicus through morphological data, morphological data obtained through morphometric measurements that can be used to formulate the extent of the threat to local species because tilapia is an invasive fish species with morphological data. Fairly high reproduction in freshwater waters. The location of this research is swamp waters in Manokwari Regency, namely Prafi, Masni and Sidey Regions. Morphometric measurements using 14 standards. Morphometric measurement results of male fish showed that the width of the tail fin (CFW) there was a significant difference in the width of the tail fin (CFL) between the tilapia fish in the Prafi swamp with the other two marshes, the width of the tilapia fish tail fins in the Masni and Sidey swamps did not differ significantly. In female fish measurements (DFL) showed that there were significant differences while the CFW measurements contained in the Prafi swamp were different from the other two marshes. The results of the morphometric measurements show how the morphological characteristics of tilapia fish will have an impact on local fish and the amount of natural food in the Swamp.
Keanekaragaman Spesies Kepiting Bakau (Scylla Sp) di Kawasan Hutan Mangrove Sungai Muturi, Teluk Bintuni Nurul Abidin; Sigit Prafiadi; Maria Yunita
Jurnal Genesis Indonesia Vol. 1 No. 02 (2022): Jurnal Genesis Indonesia
Publisher : The Indonesian Institute of Science and Technology Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.081 KB) | DOI: 10.56741/jgi.v1i02.92

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui keanekaragaman dan kelimpahan kepiting bakau di kawasan mangrove, sungai Muturi. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif eksploratif. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat dua jenis spesies kepiting bakau (Scylla sp) yaitu Scylla olivacea dan Scylla tranquebarica total sampel kepiting bakau (Scylla sp) sebanyak 2.618 ekor (76 Scylla olivacea, 2.542 Scylla tranquebarica). Pada sampel jantan perbandingan antara Scylla olivacea & Scylla tranquebarica menunjukkan pada minggu ke-1 pada perhitungan morfometrik karakter CW Scylla olivacea yakni 129,0±5,8 cm dan perhitungan morfometrik karakter CW Scylla tranquebarica yakni 127±17,6 cm hal ini diartikan nilai data luas atau tersebar ukuran morfologinya. Pada  sampel betina perbandingan antara Scylla olivacea & Scylla tranquebarica menunjukan pada minggu ke-1 pada perhitungan morfometrik karakter CW Scylla olivacea yakni 127,4±12,2 cm dan perhitungan morfometrik karakter CW Scylla tranquebarica yakni 131,9±16,3 cm. Hasil perhitungan kelimpahan relatif Scylla olivacea 0,032 pada minggu ke-1 dan Scylla tranquebarica 0,98 pada minggu ke-4.
Filtrat Daun Mengkudu sebagai Bioinsektisida Ulat Penggulung Daun pada Tanaman Pisang M. Itmamul Khaqqi; Sigit Prafiadi; Revisika; Nurul Abidin; Wiska Baharudin
Bincang Sains dan Teknologi Vol. 2 No. 03 (2023): Forthcoming Issue - Bincang Sains dan Teknologi
Publisher : The Indonesian Institute of Science and Technology Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56741/bst.v2i03.357

Abstract

Daun mengkudu (Morinda citifolia L) adalah tanaman yang mengandung senyawa metabolit sekunder seperti saponin. Jenis hama yang digunakan dalam penelitian ini adalah Erionota thrax L yang terdapat pada tanaman pisang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), konsentasi filtrat daun mengkudu (Morinda citrifolia L) yang digunakan adalah: 20% (P1), 30% (P2), 40% (P3), 50%(P4), 60% (P5), 70% (P6) dan Perlakuan Kontrol (K) menggunakan pestisida yang mengandung senyawa aktif fipronil 0,1 ml. Pengambilan data dilakukan sebanyak empat kali ulangan. Teknik analisis yang digunakan adalah One-Way Anova. Berdasarkan hasil uji onova one way diperoleh probabilitas sebesar 0,407 yang lebih besar dari 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa rata-rata ketujuh populasi identik atau sama dengan hasil pada Perlakuan Kontrol (K).  Selanjutnya diketahui pula bawah pada dosis 60% merupakan dosis yang paling efektif. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa penyemprotan filtrat daun mengkudu (Morinda citrifolia L) berpengaruh terhadap mortalitas ulat Erionota thrax L.
PEMANFAATAN TANAMAN OBAT HERBAL DI KAMPUNG PETRUS KAFIAR, KABUPATEN MANOKWARI, PAPUA BARAT Enik Maturahmah; Sigit Prafiadi; Ine Zulfan Endriyani
Advances In Social Humanities Research Vol. 1 No. 3 (2023): ADVANCES in Social Humanities Research
Publisher : Sahabat Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/adv.v1i3.95

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara "Megabiodiversity" dengan keanekaragaman hayati yang tinggi. Keanekaragaman hayati Indonesia mendukung perkembangan unsur-unsur tradisional masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dikenal sebagai budaya. Ada 30.000 spesies tumbuhan di Indonesia dari total 40.000 spesies di dunia. Tanaman ini dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia dalam menunjang kehidupan sehari-hari, salah satunya sebagai obat. Indonesia merupakan negara yang menghasilkan komoditas obat yang cukup potensial, terutama yang berasal dari alam. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data keanekaragaman jenis tanaman obat dan pemanfaatannya di Kampung Petrus Kafiar, Distrik Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari, Papua Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif (survei atau eksplorasi). Pengumpulan data dimulai dengan survei lapangan, inventarisasi, dokumentasi, teknik pengambilan sampel, pembuatan herbarium, identifikasi tanaman. Hasil penelitian di Kampung Petrus Kafiar, Distrik Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, ditemukan 20 jenis tanaman obat tradisional. Tanaman obat digunakan sebagai obat tradisional sebagai upaya pencegahan, promotif, kuratif, dan rehabilitatif. Tanaman obat ini digunakan untuk berbagai penyakit seperti demam, hipertensi, diabetes, diare, gangguan pencernaan dll. Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah daun buah, kulit kayu, rimpang akar, bumbu dan batang.