Seina Rizky Priambodo
Kajian Pengembangan Perkotaan, Sekolah Kajian Stratejik dan Global, Universitas Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KUALITAS FISIK AIR MINUM LAYAK PADA RUMAH TANGGA DI WILAYAH JABODETABEK Seina Rizky Priambodo; Renny Nurhasana
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 8, No 8 (2021): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v8i8.2021.2664-2679

Abstract

Perkembangan wilayah perkotaan terjadi setiap tahunnya dan berimplikasi terhadap kebutuhan fasilitas dan utilitas yang berada disekitarnya. Perkembangan jumlah masyarakat/penduduk yang tidak diikuti dengan perkembangan fasilitas serta utilitas yang memadai tentu akan mengakibatkan defisit dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat tersebut. Terdapat isu terkait terbatasnya penawaran (supply) air yang ada di wilayah DKI Jakarta yang disebabkan oleh bertambahnya jumlah penduduk, terbatasnya supply air baku dari luar kota DKI Jakarta, tingginya tingkat pencemaran sebagai sumber air permukaan, eksploitasi air secara besar-besaran, dan berkurangnya daerah tangkapan air akibat menurunnya jumlah wilayah serapan. Artikel ini dimaksudkan untuk menganalisa bagaimana kualitas air minum yang ada di Jabodetabek berdasarkan data sekunder yang didapatkan dari Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) dan keterkaitannya dengan kondisi sosial, ekonomi, dan demografi rumah tangga. Metode penelitian adalah kuantitatif dengan sumber data berasal dari data sekunder (Data Susenas). Analisis menggunakan Regresi Logistik Multinomial. Hasil menunjukkan terdapat 93,92% rumah tangga Jabodetabek terdapat mengakses air minum layak pada tahun 2017. Namun masih terdapat 55,755 rumah tangga (6,08%) di wilayah Jabodetabek yang tidak mendapatkan akses air minum layak. Adapun faktor yang mempengaruhi Rumah tangga dengan karakteristik tidak dapat mengakses air minum layak secara fisik adalah jenis kelamin laki-laki sebagai kepala rumah tangga, anggota rumah tangga yang berjumlah kurang dari 4 (<4),  status dari pendidikan kepala rumah tangga yang tidak memiliki ijazah/tidak sekolah, status pekerjaan tidak bekerja, pelaku non-migran baik pada status migran risen (perbedaan alamat tempat tinggal pada saat pencacahan dengan tempat 5 tahun lalu)  dan migran lifetime (seumur hidup). Analisis regresi menunjukkan faktor seperti jumlah dari anggota rumah tangga art>4, pekerjaan dari kepala rumah tangga, pendidikan terakhir, dan faktor jenis kelamin berpengaruh signifikan terhadap ketersediaan air minum layak secara fisik di wilayah Jabodetabek.