Article Per Year (5 Year)
p-Index From 2019 - 2024
0
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Kontribusia : Research Dissemination for Community Development Jurnal Ekonomi dan Bisnis Kontemporer
Restu Frida Utami
Unknown Affiliation
Humanities Economics, Econometrics & Finance Environmental Science Languange, Linguistic, Communication & Media Public Health Social Sciences

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

 1 
ANALISIS PERSAINGAN BISNIS RITEL MODERN SKALA KECIL DI KABUPATEN BANYUMAS JAWA TENGAH Restu Frida Utami; Putri Dwi Cahyani
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Kontemporer Vol 2, No 02 (2018): Jurnal Ekonomi dan Bisnis Kontemporer Vol.02 No.2 September 2018
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan bisnis ritel modern di Indonesia tumbuh sangat pesat dalam segala formatnya termasuk di Kabupaten Banyumas, hal ini menyebabkan persaingan bisnis menjadi semakin ketat. Persaingan yang ketat mengharuskan setiap pelaku bisnis berupaya senantiasa menerapkan strategi yang mampu mendatangkan keberhasilan bagi persusahaan. Penelitian ini mengkaji dan menganalisis tentang persaingan bisnis ritel modern skala kecil dengan tujuan; 1). Mengidentifikasi karakteristik bisnis ritel, 2). Mengidentifikasi pesaing usaha, 3). Mengidentifikasi faktor persaingan bisnis ritel modern skala kecil di Kabupaten Banyumas.Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah ritel modern yang tergolong skala kecil yang terdapat di Kabupaten Banyumas. Penentuan sampel dilakukan secara convenience random sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer melalui kuesioner, wawancara serta observasi dan data sekunder. Untuk mengimbangi persaingan bisnis dengan ritel modern skala besar yang berformat sama yaitu minimarket, ritel modern skala kecil menetapkan margin kotor dibawah minimarket skala besar, padahal terdapat beberapa perbedaan kekuatan sumber daya diantara keduannya seperti jumlah barang yang dijual, jumlah pemasok dan akses terhadap perusahaan manufaktur. Persaingan usaha ritel modern skala kecil di Banyumas terjadi pada tiga kategori yaitu persaingan antara sesama ritel modern skala kecil (sejenis), antara ritel modern skala kecil dengan ritel tradisional (toko kelontong dan pasar tradisional) dan antara ritel modern skala kecil dengan ritel modern skala besar (minimarket waralaba dan supermarket). Namun persaingan yang kentara, terjadi pada persaingan antara sesama ritel modern skala kecil. Faktor persaingan usaha ritel modern skala kecil masih berfokus pada variabel harga dan barang dagangan. Variabel lainnya seperti ketersediaan fasilitas dan tampilan toko, serta kegiatan promosi belum menjadi faktor yang diperhatikan dalam persaingan.Kata Kunci: persaingan, ritel modern, skala kecil.
Nata De Coco Training for Villagers of Wangon Banyumas District Restu Frida Utami; Putri Dwi Cahyani
Kontribusia : Research Dissemination for Community Development Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : OJS Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.329 KB) | DOI: 10.30587/kontribusia.v1i1.254

Abstract

IbM entitled "Training Nata De Coco for Communities in Rural Wangon, Banyumas" is aimed to assist partners in solving the problems concerning the use of the coconut water and a lack of knowledge and skills of the communities in Wangon in the use of appropriate technologies for coconut water processing into food products named as Nata De Coco nutritious and high economic value product. This community engagement is purposed to: 1). encourages partners to utilize coconut water which has a lower sale value, 2). give briefing, training and skills for partners in the utilization of appropriate technology for coconut water processing into food products that are nutritious Nata De Coco and high economic value. IbM activity is done by providing training that includes some activities: 1) exposure of the material, 2) giving an example of making Nata De Coco, 3). practice of making Nata directly by the participants. Partners who attended the event IbM is household villagers of Wangon, Banyumas. Attendees were women who belonged to the productive age, but they are simply a housewife. From the implementation of IbMactivity, it can be concluded that the participants’ awareness and knowledge about the use of coconut water, and procedure of knowledge of making Nata De Coco are increased
Co-Authors Putri Dwi Cahyani