Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

IDENTIFIKASI TELUR NEMATODA USUS SOIL TRANSMITTED HELMINTHS (STH) PADA KUKU JARI TANGAN PEKERJA TEMPAT PENITIPAN HEWAN METODE PENGAPUNGAN (FLOTASI) MENGGUNAKAN NaCl Dwi Aprilia Anggraini; Norma Farizah Fahmi; Riyadatus Solihah; Yogi Abror
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 11 No. 2 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v11i2.166

Abstract

Worms is an endemic, chronic and zoonotic disease. Soil Transmitted Helminths (STH) are a class of worms that can cause worm infections. STH infection can be transmitted to humans in various ways, one of which is through worm eggs attached to dirty fingernails so that it can pose a risk to health. This study aims to identify STH intestinal nematode eggs on fingernails using the flotation method. This type of research is a descriptive analysis using a laboratory approach method. 20 samples were taken by purposive sampling in four different animal care centers and then identified by the floating method. From the identification results, it was found that 10% of STH intestinal nematode eggs were contaminated on fingernails using the floatation method and 90% were not contaminated with STH intestinal nematode eggs. The types of worm eggs found were Trichuris sp and Hookworm. It is recommended that workers be able to maintain cleanliness of fingernails and wear personal protective equipment (PPE) before starting work.
PERBEDAAN SEDIMEN URINE Ca-OKSALAT PADA KONSUMEN AIR SUMUR DAN AIR MINERAL DI DUSUN KEMEREH DEJEH Riyadatus Solihah; Yogi Khoirul Abror; M. Shofwan Haris
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 15 No 1 (2023): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v15i1.2108

Abstract

Air merupakan kebutuhan penting bagi makhluk hidup dimuka bumi, terutama bagi manusia. Mayoritas masyarakat yang hidup di desa memiliki kebiasaan mengkonsumsi air sumur. Kondisi geografis yang relatif tandus dan kering serta berada pada hamparan batuan kapur membuat kondisi air sumur mengandung butiran-butiran kapur yang dapat menimbulkan permasalahn kesehatan seperti batu ginjal akibat penumpukan sedimen pada nefron. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perbedaan hasil sedimen urine Ca-oksalat pada konsumen air sumur dan air mineral. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental dengan desain penelitian cross sectional. Teknik sampling yang digunakan purposive sampling dengan populasi 233 responden dan didapat 25 responden konsumen air sumur dan 25 responden konsumen air mineral di Dusun Kemereh Dejeh. Hasil yang didapatkan dari 25 sampel urine konsumen air sumur menunjukkan 9 sampel (36%) positif Ca oksalat, sedangkan 16 sampel (64%) negatif Ca oksalat. 25 sampel konsumen air mineral negatif Ca oksalat karena tidak ditemukan Ca oksalat. Hasil uji statistika yang dilakukan dengan dengan uji Wilcoxon didapatkan nilai signifikan 0,003 (p ≤ 0,05) sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan hasil sedimen urine Ca oksalat pada konsumen air sumur dan air mineral.
PERBEDAAN SEDIMEN URINE Ca-OKSALAT PADA KONSUMEN AIR SUMUR DAN AIR MINERAL DI DUSUN KEMEREH DEJEH Riyadatus Solihah; Yogi Khoirul Abror; M. Shofwan Haris
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 15 No 1 (2023): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v15i1.2108

Abstract

Air merupakan kebutuhan penting bagi makhluk hidup dimuka bumi, terutama bagi manusia. Mayoritas masyarakat yang hidup di desa memiliki kebiasaan mengkonsumsi air sumur. Kondisi geografis yang relatif tandus dan kering serta berada pada hamparan batuan kapur membuat kondisi air sumur mengandung butiran-butiran kapur yang dapat menimbulkan permasalahn kesehatan seperti batu ginjal akibat penumpukan sedimen pada nefron. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perbedaan hasil sedimen urine Ca-oksalat pada konsumen air sumur dan air mineral. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental dengan desain penelitian cross sectional. Teknik sampling yang digunakan purposive sampling dengan populasi 233 responden dan didapat 25 responden konsumen air sumur dan 25 responden konsumen air mineral di Dusun Kemereh Dejeh. Hasil yang didapatkan dari 25 sampel urine konsumen air sumur menunjukkan 9 sampel (36%) positif Ca oksalat, sedangkan 16 sampel (64%) negatif Ca oksalat. 25 sampel konsumen air mineral negatif Ca oksalat karena tidak ditemukan Ca oksalat. Hasil uji statistika yang dilakukan dengan dengan uji Wilcoxon didapatkan nilai signifikan 0,003 (p ≤ 0,05) sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan hasil sedimen urine Ca oksalat pada konsumen air sumur dan air mineral.