Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENATALAKSANAAN MIGREN PADA ANAK Tri Makmur
Jurnal Penelitian Keperawatan Medik Vol 1 No 1 (2018): Jurnal Penelitian Keperawatan Medik
Publisher : Fakultas Keperawatan Institut Kesehatan Deli Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36656/jpkm.v1i1.106

Abstract

Headache is the biggest part of human suffering that is often found not only in adults, but also inchildren. The prevalence of migraines in adult men is 9% and women are 18%, while in childrenaged 7 years the prevalence is 1.2-3.2%, and between the ages of 7-15 years ranges between 4-11%. Migraine attacks can be precipitated by certain foods that contain thyramin such as cheese,meat (hogdog and bacon), chocolate containing phenylthylamine, additives in foods such asmonosodium glutamate. Many theories have been proposed, one of which is the vascular theory ofmigraine pathophysiology which describes that the occurrence of migraine attacks includes 2phases. Migraine diagnosis is based on history, clinical observation and does not require diagnostictests. In diagnosing migraine in children, diagnostic criteria are generally used. Migraine treatmentis symptomatic. Patients and their families are informed about factors that can trigger migraineattacks and that attacks can be reduced through regular living and avoiding triggers. Generallymigraine attacks must be treated if the frequency of attacks is frequent and sufficient to influencethe child's activity. Short-term prognosis in children with migraines is more than 50% of patientsreport improvement within 6 months after treatment, while the long-term prognosis gets 2/3 ofchildren will experience remission within 2 years or more.
PENANGANAN NON BEDAH PADA TRAUMA KAPITIS Tri Makmur; Fazidah Aguslina Siregar
Jurnal Penelitian Keperawatan Medik Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Penelitian Keperawatan Medik
Publisher : Fakultas Keperawatan Institut Kesehatan Deli Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36656/jpkm.v2i2.292

Abstract

Capitis trauma is a problem in the field of neurology, as the most common cause of death in young adults (<45 years) and a major cause of disability. Of the 2 million emergency patients, 25% are caused by capitis trauma, which can cause neurological disorders and structural damage to the brain resulting in decreased consciousness. In developing countries, including Indonesia, the frequency of capitis trauma tends to increase. Capitis trauma can occur at any age, most often regarding the productive age group (15-44 years). The frequency of capitis trauma is higher in males than females with a ratio of 4: 1. The most common cause is due to accidents by 60%. Capitis trauma in terms of neurological aspects requires operative therapy and non-operative therapy. Non-operative treatment can be done by maintaining the airway / ventilation, maintaining fluid balance, maintaining temperature, neurological examination and administration of drugs such as dexamethasone, anti-seizure administration, administration of hypertonic fluids such as manithol and administration of stress ulcer drugs.
METABOLISME LIPID DALAM TUBUH Fazidah Aguslina Siregar; Tri Makmur
Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat Vol 1 No 2 (2020): Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36656/jikm.v1i2.293

Abstract

Lipids are a group of heterogeneous compounds related to fatty acids and are stored in the body as energy producers. Lipids consist of simple lipids (fats, waxes), lipid mixtures (phospholipids, glycolipids) and lipid derivatives (fatty acids, glycerol and steroids). Lipid As an important food element because in addition to having high energy, also because vitamins are fat soluble. Lipids affect the utilization of fat in the body. While fat functions as a heat insulator in subcutaneous tissue and an electrical insulator that allows rapid propagation of depolarization waves along the myelinated nerves. High fat content in nerve tissue. The combination of fat and protein (lipoprotein) is an important element and functions as a means of transporting lipids in the blood. Lipid metabolism consists of catabolism and anabolism, and includes triglyceride metabolism, cholesterol metabolism and lipoprotein metabolism. Abnormalities in lipid metabolism are the underlying cause of atherosclerosis which is a risk factor for coronary heart disease and stroke. Knowledge of the role and metabolism of lipids in health is important in understanding biomedical problems.
HUBUNGAN KUALITAS NYERI DENGAN AKTIVITAS FUNGSIONAL PADA PASIEN OSTEOARTHTRITIS GENU Thesa Lonica; Selly Oktaria; Tri Makmur; Prasojo Soedjatmiko
Jurnal Kedokteran Ibnu Nafis Vol. 9 No. 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.604 KB) | DOI: 10.30743/jkin.v9i2.95

Abstract

Osteoarthritis atau sering disebut juga dengan penyakit degeneratif sendi, adalah abnormalitas dari tulang rawan. Osteoarthritis dapat terjadi pada seluruh sendi di tubuh, tetapi sendi yang paling sering terkena adalah sendi panggul, lutut, tangan, kaki dan tulang belakang. Aktivitas fungsional adalah kemampuan dari pasien untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Saat sakit pada sendi lutut yang diakibatkan oleh osteoarthritis, akan menyebabkan terbatasnya aktivitas dari pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kualitas nyeri dengan aktivitas fungsional. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik consecutive sampling kepada 84 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data diisikan menggunakan kuesioner Western Ontario and McMaster University Osteoarthritis Index (WOMAC) dan Visual Analogue Scale (VAS). Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji korelasi Spearman. Hasil dari analisis ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara kualitas nyeri dengan aktivitas fungsional (p=0,003) dan dengan koefisien korelasi sebesar r=0,317. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat korelasi antara kualitas nyeri dengan aktivitas fungsional pada pasien yang menderita osteoarthritis lutut.
HUBUNGAN ANTARA CEDERA KEPALA DAN TERJADINYA VERTIGO DI RSUD DR PIRNGADI MEDAN PERIODE JANUARI-DESEMBER 2019 Yuni Khairani; Tri Makmur
Jurnal Kedokteran Ibnu Nafis Vol. 10 No. 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.826 KB) | DOI: 10.30743/jkin.v10i1.140

Abstract

Cedera kepala merupakan suatu masalah kesehatan, sosial dan ekonomi yang paling penting di seluruh dunia dan penyebab utama dengan kematian dan disabilitas permanen pada usia dewasa. Salah satu akibat dari cedera kepala adalah vertigo.Vertigo menempati urutan ketiga tersering yang dikeluhkan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara cedera kepala dengan terjadinya vertigo di Rumah Sakit Umum Pusat Dr Pirngadi Medan. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain cross sectional, dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Dr Pirngadi Medan. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang tercatat di rekam medis mengalami cedera kepala dengan jumlah sampel sebanyak 60 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner penelitian dan dianalisis dengan uji Chi-Square. Penelitian ini memiliki nilai p=0,001 (p<α), hal ini bermakna bahwa ada hubungan yang signifikan antara cedera kepala dengan terjadinya vertigo di Rumah sakit umum pendidikan dr Pirngadi Medan. Disarankan agar pasien atau masyarakat segera memeriksakan diri ke dokter ketika mengalami vertigo setelah terjadi cedera di kepala. Selain itu, perlu menjaga rutinitas harian supaya tidak terlalu berlebihan sehingga menyebabkan vertigo.
ENSEFALITIS VIRUS HERPES SIMPLEX Tri Makmur; Fazidah Aguslina Siregar
Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan - Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara Vol. 19 No. 2 (2020): Juli 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.476 KB) | DOI: 10.30743/ibnusina.v19i2.45

Abstract

Ensefalitis virus herpes simpleks adalah inflamasi jaringan parenkim otak yang berat dan bersifat fatal yang disebabkan virus herpes simpleks yang termasuk virus golongan DNA. Penyakit ini merupakan penyebab ensefalitis fokal akut sporadik di dunia dengan insidensi tahunan 1-3 kasus per 1.000.000 penduduk. Penyakit ini dapat mengenai semua kelompok umur, namun paling banyak mengenai kelompok umur diatas 20 tahun. Penyakit ini dapat mengenai baik pria maupun wanita. Penyakit ini disebabkan virus herpes simpleks tipe 1 yang sering menyebabkan ensefalitis pada anak dan dewasa sebagai reaktivasi dari infeksi laten, dan virus herpes simpleks tipe 2 yang menyebabkan ensefalitis pada neonatus. Manifestasi klinis diawali dengan gejala menyerupai flu dan berkembang secara progresif sampai terjadinya koma. Acyclovir diberikan sebagai obat pilihan pada pengobatannya. Prognosa penyakit bergantung pada usia penderita, derajat kesadaran, kecepatan dan ketepatan pengobatan.
HUBUNGAN KATEGORI HIPERTENSI DENGAN PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANJUT USIA DI PUSKESMAS SAMBIREJO 2021 Hafifah Mutia Rizky; Tri Makmur
Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan - Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara Vol. 21 No. 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.155 KB) | DOI: 10.30743/ibnusina.v21i2.304

Abstract

Hipertensi meningkatkan risiko gangguan kognitif sebesar 1,2 kali. Gangguan fungsi kognitif dapat menurunkan kualitas hidup lansia. Gangguan fungsi kognitif dapat terjadi karena berbagai faktor risiko yaitu umur,jenis kelamin, pendidikan, hipertensi. Jenis penelitian merupakan penelitian observasional analitik yang bertujuan untuk mengetahui kategori hipertensi dengan penurunan fungsi kognitif pada lanjut usia di Puskesmas Sambirejo. Desain penelitian penelitian ini adalah cross-sectional dengan metode simple random sampling yang melibatkan 46 orang subjek. Data diperoleh dengan cara wawancara berdasarkan kuesioner dan pemeriksaan tekanan darah. Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan subjek terbanyak berjenis kelamin perempuan, dengan usia 60-61 tahun serta dan tingkat pendidikan terbanyak adalah sekolah dasar (SD). Subjek yang mengalami gangguan fungsi kognitf sebesar 37% dengan subjek terbanyak adalah subjek yang tidak memiliki gangguan kognitif (normal) sebesar 63%. Hasil uji statistik dengan uji chi-square didapatkan nilai p= 0,009 (p<0,05) serta nilai odd ratio sebesar 5,762 yang diartikan bahwa lansia yang mengalami hipertensi memiliki risiko 5,762 kali mengalami penurunan fungsi kognitif daripada lansia yang tidak mengalami hipertensi.