This Author published in this journals
All Journal Menara Ilmu
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

FAKTOR SOSIAL-EKONOMI YANG MEMPENGARUHI TINDAK KEJAHATAN DI PROVINSI SUMATERA BARAT Ega Steviani.H; Hefrizal Handra; Sry Maryati
Menara Ilmu Vol 14, No 1 (2020): VOL. XIV NO. 1 OKTOBER 2020
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v14i1.2106

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi tindak kejahatan di 19 kabupaten dan kota Provinsi Sumatera Barat dari tahun 2014-2018. Jenis data adalah data sekunder bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS). Crime rate Sumatera Barat pada tahun 2018 sebesar 243 termasuk 5 terbesar se Indonesia dan lebih tinggi dari DKI Jakarta, artinya resiko penduduk Sumatera Barat menjadi korban kejahatan lebih tinggi dari kota besar seperti DKI Jakarta. Ada banyak kerugian dari tingginya tindak kejahatan dalam suatu wilayah seperti kerugian ekonomi, psikologi bahkan fisik, aktivitas ekonomi masyarakat pun akan terganggu, banyak biaya yang harus dikeluarkan dan pada akhirnya bisa mengganggu stabiltas negara. Ada beberapa faktor sosial ekonomi yang dianalisa bagaimana pengaruhnya terhadap tindak kejahatan dengan indikator crime rate (CrimeCR) di Sumatera Barat, antaranya; pengangguran dengan indikator tingkat pengangguran terbuka (UnemploymentUNP), ketimpangan pendapatan dengan indikator gini ratio (IncomeInequalityINI), pendidikan dengan indikator rata-rata lama sekolah (EDU), usia dengan indikator proporsi penduduk laki-laki usia 15-29 tahun (AGE) dan penyelesaian kasus oleh kepolisian dengan indikator jumlah tindak kejahatan yang diselesaikan oleh kepolisian (CC). Regresi data panel ini menggunakan Eviews 11. Hasil regresi menyatakan bahwa semua variabel sosial ekonomi yang diteliti berpengaruh signifikan terhadap tindak kejahatan di Sumatera Barat, dengan R-square:0.96529 Kata Kunci : kejahatan, pengangguran, ketimpangan pendapatan, pendidikan, usia