<![CDATA[Data Profil Kesehatan tahun 2014 Dinkes Sumatera Barat cakupanASI Eksklusifsebesar62,6%. Kabupaten Pasaman Barat tahun 2016 memiliki cakupan ASI Eksklusif 67,8%,Puskesmas Kinali memiliki persentase cakupan ASI Eksklusif terendah 45,04%. Cakupan ASIEksklusif dapat ditingkatkan jika Ibu Nifas yang bekerja bisa menerapkan ASI Perah. Tujuanpenelitian untuk mengetahui Pengaruh Penyuluhan tentang ASI Perah terhadap Pengetahuandan Pelaksanaan ASI Perah Pada Ibu Bekerja di Wilayah Kerja Puskesmas Kinali KabupatenPasaman Barat Tahun 2017.Jenis penelitian adalah quasi eksperimen dengan pendekatan pre test-post test onegroup design. Populasi seluruh Ibu Nifas di wilayah kerja Puskesmas Kinali sebanyak 816orang. Teknik sampling yang digunakan purposive sampling sehingga didapatkan sampelsebanyak 20 orang. Pengumpulan data menggunakan lembar kuisionerpre dan post test.Pengolahan data dengan analisis univariat dan analisis bivariat yang dilakukan secarakomputerisasi menggunakan uji wilcoxon.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan rata-rata tingkat pengetahuan danpelaksanaan ASI Perah sebelum dan sesudah penyuluhan tentang ASI perahdengan nilaip=0,001 (p < 0,05) dan menunjukkan bahwa penyuluhan efektif terhadap peningkatanpengetahuan setelah pemberian penyuluhan.Disimpulkan bahwa penyuluhan tentang ASI Perah efektif terhadap peningkatanpengetahuan dan pelaksanaan ASI Perah. Diharapkan kepada semua pihak untuk aktifberpartisipasi dalam mengikuti penyuluhan dan sosialisasi yang diberikan oleh tenagakesehatan agar Ibu dapat memberikan ASI Eksklusif terhadap bayinya meskipun bekerjadengan cara memberikan ASI Perah.Kata Kunci : Pengetahuan, Pelaksanaan, ASI Perah, PenyuluhanPENDAHULUANBerdasarkan survei BPS tahun 2013, jumlah wanita bekerja terus meningkat]]>
