Proses penuaan lansia akan mengalami kemunduran fisik dan mental, namun pada kenyataannya hal tersebut ternyata bervariasi tergantung dari gaya hidup sewaktu muda. Angka harapan hidup diperkirakan mencapai 73,7 tahun, suatu peningkatan yang cukup tinggi dari angka 69,0 tahun pada saat ini. Seiring dengan peningkatan usia lanjut dan tingginya harapan hidup, masalah kesehatan pada lansia juga menonjol, baik fisik maupun psikologis. Salah satunya masalah psikis yang sering dihadapi oleh lansia yaitu depresi. Depresi adalah gangguan alam perasaan (mood) yang ditandai dengan kemurungan dan kesedihan yang mendalam dan berkenjutan sehingga hilangnya kegairahan hidup. Usia harapan hidup semakin bertambah, stressor psikososial semakin berat, berbagai penyakit kronik dan kehidupan beragama semakin ditinggalkan serta mengakibatkan ketergantungan kepada orang lain. Apabila ketergantungan pada lansia tidak segera diatasi, maka akan menimbulkan beberapa akibat seperti gangguan sistem tubuh, timbulnya penyakit, menurunnya Activity of Daily Living (ADL). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan kejadian depresi dengan kemampuan melakukan aktifitas dasar sehari-hari. Penelitian ini dengan jenis analitik dengan desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Hasil penelitian menunjukan bahwa Depresi merupakan gangguan efek yang sering terjadi pada lanjut usia dan merupakan salah satu gangguan emosi. Pada umumnya efek yang secara dominan muncul adalah perasaan tidak berdaya dan kehilangan harapan hidup. Kata Kunci : Depresi, Lansia, Activity Daily Living (ADL)