Sari Rahmawati Tajudin
Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Hubungan Nilai Eosinofil Darah Tepi dengan Gejala Asma pada Pasien Asma Stabil Muhammad Fachri; Sari Rahmawati Tajudin
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 13, No 2 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkk.13.2.105 - 114

Abstract

Asma adalah penyakit saluran napas inflamasi kronis yang penting dan merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius di berbagai negara di seluruh dunia. Asma dapat terjadi pada segala usia dengan manifestasi yang sangat bervariasi dan berbeda-beda antara satu individu dengan individu lainnya. Inflamasi yang terjadi pada asma adalah inflamasi yang khas yaitu inflamasi yang disertai infiltrasi eosinofil, hal ini yang membedakan asma dari gangguan inflamasi jalan napas lainnya. Pentingnya peranan sel-sel inflamasi terutama sel eosinofil didalam mencetuskan gejala asma, maka tulisan ini membahas tentang peranan eosinofil pada asma dan aspek patogenesanya. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dengan pemilihan sampel menggunakan metode total sampling sebanyak 105 pasien. Alat penelitian berupa rekam medis yang diambil pada periode 3 – 20 November 2016. Analisis data menggunakan analisis univariat untuk menjelaskan karateristik masing-masing varibel yang diteliti, dan bivariat dengan melihat nilai eosinofil darah tepi dan gejala asma yang tercatat pada rekam medis untuk mengetahui hubungan nilai eosinofil darah tepi dengan gejala asma. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara nilai eosinofil pasien terhadap sesak (p value = 0,001), mengi (p value = 0,000), rasa berat di dada (p value = 0,000) dan terdapat hubungan yang tidak bermakna antara kadar eosinofil pasien terhadap gejala batuk (p value = 0,671) dan derajat asma (p value = 0,515). Semakin jelas gejala asma (mengi, sesak dan berat di dada) pada pasien asma stabil, maka semakin tinggi nilai eosinofilnya dan bermakna secara statistik kecuali pada gejala batuk. Semakin tinggi derajat asma stabil pada pasien asma stabil maka pasien cenderung memiliki kadar eosinofil yang tinggi, namun belum bermakna secara statistik. Kata Kunci: Eosinofil, Gejala Asma, Derajat Asma Stabil.